Dream Come True

XXXVII - the power of preman GIS (Iqbaal POV)

Update dini hari. Ga apa apakan?😂
YANG PENTING COMMENT

Aku bangun pagi ini
Sambil dengar burung bernyanyi
Ku pandangi pohon-pohon, indah mewarnai hari
Panasnya mentari, menghangatkan dan sinari bumi
Ku tersenyum dan bernyanyi
Mensyukuri hidup ini .

Yang ngerasa jadi sonIQ dari gigi gue masih kayak pager belum dipakuin --berantakan-- pasti tau lagu ini. Yang baca sambil nyanyi siapa hayoo?

Gue udah mandi, udah ganteng, udah sarapan, tinggal caw ke GIS tercinta. Karena si sayang eh (Namakamu) ga mau berangkat bareng, ya udah gue berdua sama si blacky. Blacky tuh bukan anjing yaa, anjing mah Ari hehe ga deng. Blacky tuh motor matic modif yang belakangan ini sering gue pake.

Sekitar 35 menit beserta kejadian salip menyalip, gue udah nyampe di sekolah. Pas gue nyimpen helm dan berbalik, di sana turun cewek cantik dari mobil Chevrolet warna hitam metalik. Siapa lagi kalau bukan (Namakamu)?

Dengan insting pintar dan cekatannya gue, gue lari ke arah (Namakamu) yang mulai masuk ke area sekolah.

"(Nam)." Kata gue sambil nyolek pundaknya.

"Eh Baal, udah nyampe?"

"Belum makanya di sini."

"Oh." Cuek sama bego beda tipis ya?

"Dianter siapa?"

"Ayah."

"Udah sarapan?"

"Udah."

"Ada tugas ga?"

"Ngga."

"Bawa topi ga?"

"Eh sekarang upacara ya?" Emh daritadi ngomong cuma sekata, bagian butuh aja ngomongnya panjang. Dasar manusia! Bales dendam ah.

"Iya."

"Yah ga bawa topi." Buset dah lucu banget itu, dia manyun-manyun gitu, gemes deh abang dek.

"Ikut yuk!"

"Kemana?" Ga gue jawab ah males, banyak bacot.

Ini ceritanya kita nyampe depan ruangan PMR yang ada di lantai dua. FYI, ini tuh semacam markas anak PMR, biasanya kan PMR markasnya UKS kalau ini ceritanya punya ruangan terpisah.

"Ih iqbaal kenapa ngajak aku ke sini?"

"Ga apa-apa."

"Terus ngapain ke sini?"

"Banyak tanya ya kamu." Gue cubit hidungnya, dia manyun lagi. Ketawa lah gue.

"Hey yang bakalan jaga upacara siapa?" Teriak gue ke anak PMR yang lagi nyiap-nyiapin obat seandainya ada yang sakit entar.

"Gue kak." Cowok berambut cepak ngangkat tangan terus nyamperin gue yang diem di pintu.

"Pake topi PMR ya kan?" Terus dianya ngangguk.