Part VIII

1K 128 58
                                        

Mulmed nya anggap aja ayah Andrean, (Namakamu) dan bunda Aisy yaa😀

Heyho, back to my absurd story again.
Terimakasih atas tercapainya 500 readers and 100 votters🎊🎉
Pokonya part ini ketemu COGAN.
so check this out👇

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Bruuukk !!

"Aduuhh sakiitt" ucap gue sambil ngelus - ngelus pundak gue yang ke tabrak sama orang. Tau ga? Kalau sekarang posisinya gue itu duduk di paping.

"Maaf maaf, maaf banget, sini gue bantu" ucap seseorang yang gue gatau dia siapa sebenernya. Yang pasti suara nya kaya suara cogan.

Gue liat ada tangan yang ngulur di depan muka gue. Gue natap tangannya lama, parah putih banget nih cowo. Pas gue liat ke atas , subhanallah..

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author POV on.

(Namakamu) yang sedari tadi sedang menikmati ciptaan tuhan yang paling seksi hanya bisa bengong dan membulatkan matanya. Ia masih tak percaya, jika di hari pertama dia sekolah akan bertemu cogan seperti ini.

"Hey, ayo sini aku bantu kamu berdiri" ucap lelaki tersebut sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah cantik (Namakamu) yang masih saja terdiam mengagumi paras tampan lelaki di hadapannya *azekbahasague:'v

"Ehh iya iya" ucap (Namakamu) sambil memegang tangan cowo tersebut dan berdiri.

(Namakamu) yang mulai blushing pun hanya bisa menutup wajahnya dengan tangannya. Lelaki tersebut terkekeh melihat tingkah (Namakamu) yang sangat lucu di matanya.

"Nama lo siapa? Kayanya gue baru liat lo deh" kata si cowo sambil ngulurin tangannya lagi ke arah (Namakamu), bermaksud untuk berkenalan.

"Gue (Namakamu), iya soalnya gue murid baru di sini" ucap (Namakamu) sambil membalas uluran tangan si cowo ganteng yang masih belum diketahui siapa namanya.

"Oh pantes, welcome to GIS ya. Oh ya, nama Gue Fauzan Suryana, lo bisa panggil gue Ojan. Lo mau gue anter ke ruang kepsek ga?" ucap lelaki tersebut yang sekarang identitasnya telah terbongkar.

"Iya thx ya. Boleh deh boleh, makasih atas bantuannya" ucap (Namakamu) sambil tersenyum. Fauzan pun hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum ke arah (Namakamu).

Fauzan mendahului langkah (Namakamu), agar (Namakamu) bisa mengikuti kemana ia akan pergi. (Namakamu) hanya mengikuti langkah Ojan dan sesekali melihat ke sekelilingnya sambil tersenyum. Ia masih tak menyangka ia bisa bersekolah di GIS, sekolah yang ia impikan sedari dulu.

'Fauzan Suryana, dia ganteng banget sih. Gue ko kaya yang pernah liat dia ya tapi di mana? Ko familiar banget sih sama namanya' ucap (Namakamu) dalam hati sambil menatap tubuh atletis Ojan dari belakang.

"Em (Nam), ini ruang kepseknya. Lo bisa langsung masuk aja, gue mau ke kelas dulu ya. See you" ucap Fauzan sambil melambaikan tangannya dan melangkah pergi meninggalkan (Namakamu).

"Ohiya sekali lagi makasih ya Jan." ucap (Namakamu) dengan tatapan menyelidik ke arah Ojan. Lagi - lagi Ojan hanya tersenyum dan mengangguk sambil menunjukkan kedua jempolnya.

"Weyy Jan, lu kan personil the second breaktime, ko gue bisa lupa sih" ucap (Namakamu) sambil sedikit berteriak agar ucapannya terdengar oleh Ojan.

Ojan yang mendengar ucapan (Namakamu) pun membalikkan badannya untuk melihat (Namakamu). Terlihat (Namakamu) yang masih diam dan menggaruk tengkuknya yang mungkin tak gatal.

Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang