XXVII - misi

318 41 4
                                    

Ini adalah hari minggu, hari dimana Ari berjanji akan menemui (Namakamu) lagi. (Namakamu) hanya berharap satu, tidak ada Shireen ataupun Nadhif yang ikut. Wajar bukan, jika dia ingin berduaan dengan pacarnya?

(Namakamu) sudah siap dengan kaos hitam, celana jeans dan kerudung bercoraknya. Ia sedang memutar-mutar pop socket yang ada di hpnya selagi menunggu Ari menjemputnya. Tak lama, pintu kamarnya terbuka. Nampaklah bunda Aisy yang masih memakai celemek nya.

"Ari teh, di bawah."

"Oh udah dateng Bun?" Bunda Aisy cuma ngangguk terus pergi.

(Namakamu) langsung ngambil tas selempangnya, berlari kecil ke arah kaca untuk memastikan bahwa dirinya terlihat cantik di hadapan kekasihnya. (Namakamu) tersenyum melihat penampilan simple nya kali ini, ia memutuskan untuk segera ke bawah dan menemui kekasihnya.

"Ari, udah lama nunggu?"

"Ngga ko ay, baru aja."

'bagian kaga ada orang lain aja, sok-sokan manggil ay. Dasar kutil kuda.'

"Mau berangkat sekarang? Atau nunggu kamu abisin tehnya dulu?"

"Sekarang aja yuk! Ayo pamit ke bunda." Ari narik tangan (Namakamu) pelan ke arah dapur buat pamitan sama bunda. Setelah selesai merekapun bergegas ke halaman rumah (Namakamu).

"Silahkan masuk tuan putri." Kata Ari sambil membukakan pintu mobilnya untuk (Namakamu).
(Namakamu) cuma senyum terus masuk ke mobil Ari.

Setelah memastikan (Namakamu) ada di dalam mobil, Ari menutup pintunya dan berlari menuju pintu tempat pengendara. Ari masuk dan tersenyum ke arah (Namakamu).

"Pake seatbelt nya sayang." Seperti dihipnotis oleh Ari, (Namakamu) langsung nurut.

Tong tong tong es potoooonggg

(Namakamu) langsung menoleh ke sumber suara, menatap dengan tatapan lapar ke arah gerobak yang di dorong oleh penjualnya. Seperti paham keinginan (Namakamu), Ari langsung keluar dari dalam mobil menuju gerobak itu.

"Ari ayo kita...." (Namakamu) membelalakkan matanya, kaget melihat pacarnya yang tiba-tiba ga ada.

"Dia orang kan? Bukan tuyul. Cepet banget kaga adanya." (Namakamu) menyandarkan tubuhnya, lalu merogoh benda kotak yang tadi ia masukan ke dalam tas selempang yang ia pakai.

"Eh ada topi punya Ari, pake ah."

(Namakamu) membuka aplikasi kamera, mengubahnya menjadi kamera depan lalu mengambil beberapa foto selfie dirinya. Ia tersenyum saat melihat hasilnya, ia langsung beralih aplikasi untuk menggrid foto tadi.

(Namakamu)keyz.a

❤ 13.098 

Kamu orang kan? Bukan tuyul. Cepet banget ilangnya ;(

Komentar dinon aktifkan

(Namakamu) POV

"Nih es potongnya, kata mas yang jualannya ga ada rasa matcha jadi rasa vanila sama strawberry." Dia senyum ke arah gue sambil nyodorin es potong yang tadi dia beli. Oh, jadi dia ilang gara-gara beli es potong toh.

"Makasih yaa Ri, tau aja aku pengen ini hehe." Dia cuma senyum terus ngelus puncak kepala gue yang ketutup sama kerudung.

Selama perjalan kita diem, iya diem, ga ada yang mulai percakapan duluan. Kayak mendadak bisu dua-duanya. Sampai akhirnya gue ngedehem buat kodein Ari biar dia ngajak ngomong duluan.

Doi ga peka bro, dia cuma noleh terus nunjuk ke arah laci yang ada di dashboard. Kayaknya dia ngodein buat buka tuh laci dah.

Gue buka laci itu dan ternyata ada beberapa botol air mineral. Gue ambil satu, gue buka tutupnya terus gue sodorin ke Ari.

Dream Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang