Perasaan Aneh

5K 237 0
                                    

Matahari telah memasuki celah-celah jendela kamar gadis mungil, dia adalah Prilly.

"Eng...." Prilly menggeliat kecil, dan membuka matanya. Dia melihat ke arah jam, sedetik kemudian dia terbelalak. Bagaimana bisa, sekarang udah jam setengah 7, setengah jam lagi gerbang sekolah pasti akan ditutup. Dengan cepat Prilly mandi, bersiap-siap dan berangkat menuju sekolah menaiki mobil pribadinya. Memang setelah kejadian itu, Al menyuruh Prilly untuk menggunakan mobilnya.

Dengan kecepatan tinggi, akhirnya Prilly sampai di sekolahnya. Untung gerbang sekolah belum ditutup. Prilly segera menuju kelasnya, namun keberuntungan tidak berpihak padanya.

"Prilly!! Kenapa kau telat!" Gertak pak Eko, guru paling kiler disekolah Galaxy.
"M..Maaf pak, saya kesiangan" ucap Prilly sembari menundukkan kepalanya,
"Sekarang kau keluar dari kelas ini dan hormat di bendera sampai jam saya selesai!!" Teriak pak Eko kepada Prilly,
"T....Tapi pak-" belum Prilly menyelesaikan bicaranya, pak Eko menyela.
"Tidak ada tapi-tapian Aprillya Lauren Latuconsina! Sekarang kau keluar dan laksanakan perintah saya!" Gertak pak Eko membuat Prilly berbidik ketakutan, Prilly paling benci di bentak.

Akhirnya Prilly berdiri dan hormat di bendera.
Sedari tadi, Ali tidak tega dengan Prilly. Ia tau betul, kemarin Prilly mengalami musibah, dan sekarang Prilly malah di hukum oleh pak Eko. Akhirnya Ali mempunyai ide, ia berakting tidur dikelas. Semoga usahanya ini berhasil.

"Ali!!" Teriak pak Eko, namun Ali masih saja berakting tidur di kelas. Semua mata tertuju pada Ali yg sedang tidur, akhirnya pak Eko menghampiri bangku Ali.

"Ali bangun!!!" Teriak pak Eko lagi, akhirnya Ali terbangun.
"Kenapa kau tidur dijam pelajaran saya!! Keluar kau sekarang!! Dan berjemur lah seperti Prilly!! Cepat!!" Gertak pak Eko kepada Ali, dan Ali pun dengan rasa senangnya keluar dari kelas menghampiri Prilly.

"Hay" sapa Ali yg kini disebelah Prilly,
"Lo?! Ngapain disini?" Ucap Prilly bertanya-tanya.
"Gue? Gue juga dihukum" ucapan Ali membuat Prilly melongo. Bagaimana bisa Ali di hukum? Bukannya dia tadi udah ada dikelas? Batin Prilly.

"Mulutnya ditutup dong! Jangan kayak gitu, ntar bisa-bisa nyamuk masuk mulut Lo" ucap Ali sembari terkikik geli,
"Eh sialan Lo!" Dengus Prilly sembari mengerucutkan bibirnya, Ali hanya terkekeh melihat tingkah Prilly.
"Gue masih bingung. Kenapa bisa Lo dihukum juga? Bukannya Lo nggak telat ya??" Tanya Prilly kepada Ali,
"Gue tadi tidur dikelas, jadi gue dihukum deh" jawab Ali santai sembari tersenyum,

Ali kalau senyum, tampannya makin besar ya batin Prilly.

Terjadi keheningan di antara Ali dan Prilly, tidak ada satupun yang memulai perbincangan.
Selang beberapa menit, Prilly merasakan kepalanya pusing. Dengan sekuat tenaganya, ia menahan rasa pusing itu. Namun, rasa pusing dikepala Prilly makin terasa sakit. Ali yg melihat Prilly pucat, langsung khawatir.

"Pril Lo gapapa?" Tanya Ali memastikan,
"Gue gapapa" jawab Prilly berdusta.

Prilly mencoba melawan rasa pusingnya, namun penglihatan Prilly semakin lama, semakin buram. Dan akhirnya gelap...

Prilly pingsan

"Pril!!" Ali mengangkap tubuh Prilly dengan tangan kekarnya, dengan cepat ia memompang tubuh Prilly menuju UKS.

Prilly diperiksa oleh petugas UKS.
"Prilly gapapa, dia mungkin belum sarapan. Makanya lemes gini dan akhirnya pingsan. Gue pergi ya Li" ucap Rina, petugas UKS.
"Iya Rin thanks ya" jawab Ali sembari tersenyum. Ali meninggalkan Prilly di UKS, dan menuju kantin untuk membelikannya makanan.

Setelah Ali membeli makanan, ia langsung menuju UKS lagi. Dilihatnya Prilly yg sudah mulai sadar.

"Eh eh Lo tiduran dulu, masih lemes juga" ucap Ali melarang Prilly untuk berdiri.
"Apaan sih Lo! Sok care banget!" Dengus Prilly yg kembali merebahkan tubuhnya di brankar UKS.
"Lo belum sarapan kan? Ini gue beliin bubur buat Lo. Ayo makan sekarang" ucap Ali sembari memberikan bubur ayam yg baru ia beli dari kantin kepada Prilly,
"Nggak usah, gue bisa beli sendiri nanti" tolak Prilly dengan nada dinginnya.
"Jangan bandel deh, udah sini. Gue suapin ya" ucap Ali sembari tersenyum.

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang