Harus apa?

3K 169 12
                                    

Gadis cantik berambut pirang tengah termenung di depan kaca riasnya seraya mengeluarkan air matanya. Yaa dia Kaia, kini Kaia sedang menatap wajah cantiknya.

Ia merasakan sesak di dada, bagaimana tidak? Ia masih mencintai Alvino Kohler, namun apa mungkin ia egois?

Ceklek

"Kaia sayang..." Muncul wanita paruh baya seraya mendekati Kaia. Yaa dia mama Resi. Mama Resi mendekati Kaia yang masih melamun didepan kaca riasnya.

"Kai...." Mama Resi menepuk bahu Kaia membuat Kaia menoleh ke sumber suara, air mata nya tidak sengaja berjatuhan membuat mama Resi khawatir.

"Hey, are you okay Baby?" Tanya mama Resi seraya menghapus air mata anak gadisnya itu,

"I'm fine mam"

"Jangan bohongin mama Kai, sini cerita sama mama" mama Resi menuntun Kaia menuju ranjang tidurnya.

"Ada apa sayang? Yuk cerita ke mama" mama Resi mengelus rambut Kaia dengan sayang membuat air mata Kaia tak tertahankan lagi, Kaia langsung memeluk mama Resi dengan erat. Mama Resi membalas pelukan anaknya dengan sayang, ia terus membelai rambut pirang Kaia. Mama Resi juga ikut mengeluarkan air matanya.

Setelah dirasa Kaia sedikit tenang, ia langsung menceritakan semua masalah yang menimpanya beberapa waktu lalu. Mulai dari Al mempermainkannya, hingga detik ini.

".....Kaia bingung ma. Kaia masih mencintai Al, sedangkan Ali juga mencintai Prilly. Nggak mungkin Kaia merebut kebahagiaan Ali ma--" air mata Kaia terus berjatuhan,

"Mama tau, Al juga pernah bilang ke Kaia. Kalau di--dia mulai mencintai Kaia ma. Kaia harus apa sekarang? Kaia benar-benar dilema ma--"

Flashback on

Gadis berambut pirang dan pria jangkung tengah menyalurkan rasa rindunya. Yaa mereka adalah Kaia dan Al, saat ini mereka sedang memeluk satu sama lain. Al melepas pelukannya, lalu menghapus air mata yang ada di pipi Kaia.

"Jangan nangis Alya, aku gabisa lihat kamu nangis gini" ujar Al seraya tersenyum lembut kepada Kaia.

"Kamu tau Al, aku ini benerbener bodoh. Diriku terlalu diselimuti sama dendam yang ada. Aku nggak bisa lihat kalau kamu adalah cewek yang paling baik didunia--"

"Kamu cewek cantik yang pernah aku gores sama luka--"

"Alya, aku gatau. Perasaan ini muncul dengan sendirinya. Aku juga pernah ngelak Al, tapi... Tapi perasaanku terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Aku sayang kamu Alya sungguh, dan ini rasa sayang yang tulus dari hatiku" Kaia mematung mendengar penuturan dari Al, bagaimana bisa Al mencintainya??

"A...Al Lo jangan becanda!" Elak Kaia seraya menyingkirkan tangan Al yang berada di pipinya.

"Aku serius Alya, aku nggak bercanda. Sungguh... Aku cinta kamu" ujar Al seraya mengambil kedua tangan Kaia
"Lo bohong Al!!" Pekik Kaia seraya melepas genggaman tangan Al dan berjalan mundur.

"Lo bohong!!"

"Lo bohong!!"

"Lo bohong!!"

Kaia menghapus air matanya dengan kasar seraya berbalik badan. Belum sampai Kaia melangkahkan kakinya, Al terlebih dulu memeluknya dari belakang. Tubuh Kaia mematung, ia terus mengeluarkan air matanya. Al menangis? Yaa saat ini dia tengah menangis dipelukan Kaia.

"Alya plis percaya sama gue...." Ujar Al dengan nada seraknya. Hati Kaia terenyuh, ia membalikkan badannya. Dilihatnya pria yang sangat ia cintai menangis didepannya. Tangan Kaia mengusap air mata Al dengan tulus.

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang