Dilema

3.5K 179 1
                                    

Rumah sederhana tapi tampak elegan, bercat abu-abu muda dipadu dengan hitam. Rumah yang berada di sekitaran kebun teh.

Yaa mereka telah sampai di rumah Baja yang berada di Bandung. Rumah yang memiliki pemandangan sangat indah itu membuat Prilly dan Al berdecak kagum.

"Aaa sumpah bagus banget sih pemandangannya! Ali ayo kita ke kebun teh!!" Pekik Prilly antusias,

"Nanti sore aja ya sayang, sekarang ayo kita masuk dan istirahat dulu"

"Yahhh... Tapi aku maunya sekarang honey...." Manja Prilly dengan menampilkan puppy eyes nya. Ali hanya tersenyum manis, lihatlah gadisnya kini sangat menggemaskan.

"Nanti sore ya sayang, yuk masuk dulu. Semua orang udah masuk tuh tinggal kita aja"

"Janji deh nanti sore, ya??" Lanjut Ali seraya membujuk Prilly,
"Janji ya??" Ujar Prilly seraya mengangkat jari kelingkingnya,

"Janji sayang" jawab Ali seraya melingkarkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Prilly. Prilly tersenyum senang, akhirnya mereka berdua masuk kedalam rumah Baja.

"Bagus ya Li rumahnya" puji Prilly dengan mengedarkan pandangannya disetiap sudut ruangan,
"Banyak banget hasil jepretannya, persis kayak kamu deh!" Lanjut Prilly.

"Kamu lihat, itu hasil jepretan aku waktu pertama kali tinggal disini. Awalnya aku bener2 nolak permintaan mama yang disuruh tinggal disini, tapi lama kelamaan. Orang tua Baja dan juga Baja membuat aku ngerti, membuat aku sadar--" Ali menghela nafas panjang,

"Kalau aku udah masuk di pergaulan yang salah, aku--"

"Sssttt udah ya honey, yang udah lalu nggak usah di ungkitungkit lagi. Okey" ujar Prilly seraya tersenyun dan mengelus pipi chubby Ali. Ali mengangguk dan mengambil tangan Prilly yang ada di pipinya. Ali mencium tangan Prilly dengan sayang.

"Ekhem!! Uhuk uhuk Aduh gue keselek cicak nih! Tolong woy!!" Teriak seseorang dari belakang Ali dan Prilly, sontak membuat keduanya menoleh dan di dapatinya Baja yang tengah menggoda mereka.

"Nggak sopan banget sih Lo nying! Dasar babi hutan ganggu orang lagi romantis an aje lu!" Dengus Ali seraya menatap tajam Baja, sang empu malah terkekeh.

***

"Al? Semuanya pada kemana nih?" Tanya gadis berambut pirang, ya Alya Anindya Syarief.

"Eh Alya, Ali Prilly lagi pacaran noh di kebun teh. Kalau mama Resi sama Baja lagi di kebun belakang rumah. Gue kira tadi Lo juga ikut mama Lo" jelas Al kepada Kaia. Kaia pun duduk disebelah Al. Terjadi keheningan diantara mereka.

Al memandangi Kaia yang sedari tadi memainkan handphone nya sesekali bersenandung kecil. Seulas senyuman merekah di bibir tipis Al. Merasa diperhatikan, Kaia pun menoleh kearah Al dan merasa sangat malu.

"Emm... A..ada apa Al?" Tanya Kaia terbata-bata.
"Ng...nggak papa Alya, Lo cantik kalau kayak gini" jawab Al kikuk seraya menggaruk tengkuruknya yang tidak gatal. Kaia dan Al sama-sama merasa salah tingkah.

"Al"
"Alya"

Panggil Al maupun Kaia bersamaan,

"Lo dulu"
"Lo dulu"

Lagi-lagi mereka mengucapkan kalimat yang sama, membuat keduanya semakin salah tingkah. Keheningan akhirnya menyelimuti keduanya lagi. Mereka telah kalut dalam pikiran masing-masing.

Alya andai lo tau, gue bener² udah jatuh hati ke Lo. Gue yakin, ini adalah perasaan cinta. Apa gue salah cinta sama Lo? -Alvino Kohler Latuconsina-

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang