Berubah

3.6K 207 0
                                    

Kini Ali dan Prilly tengah berada di rumah Prilly,

"Sayang, kamu kenapa sih?" Tanya Ali kepada Prilly, Prilly hanya diam tidak bergeming.

"Hmm oke kalau emang kamu nggak mau jujur sama aku gapapa sayang, tapi plis jangan diemin aku gini. Aku gabisa kalau kamu diem terus...." Lanjut Ali seraya membawa Prilly kedalam pelukannya, Ali merasa tubuh Prilly bergetar hebat. Ali langsung mengeratkan pelukannya.

"Sstt tenang sayang" ujar Ali seraya mengelus rambut Prilly, sesekali ia mencium kening Prilly sayang.

Prilly melepaskan pelukannya, ia mendongak menatap Ali.
"Maafin aku Li---"

"Gapapa sayang, udah ya sekarang kamu minta apa?" Tanya Ali seraya melepas dekapannya.

"Aku... Aku mau kamu jangan d...deketin aku lagi Li"

Deg

Demi apa??

Prilly??

Kenapa??

Aku salah apa??

Alasannya apa??

Begitu terkejutnya Ali, ia bertanya pada dirinya sendiri.

"Kenapa? Kenapa kamu mau kita jauh sayang? Aku cinta kamu, nggak mungkin aku jauhi kamu. Udah deh gausah becanda" tutur Ali dengan mata yg memanas.

"Li plis kali ini turutin kemauanku" ujar Prilly dengan air mata yang bercucuran keluar.
"Tapi kenapa Pril? Kenapa kamu tiba2 minta aku buat jauhin kamu? Kenapa? Kamu udah nggak sayang aku lagi? Kamu udah bosen sama aku? Hah? Apa alasan kamu?" Ali terpancing emosi, ia menatap dalam mata hazel Prilly.

"Li plis! Jangan buat masalah jadi berantakan! Jauhi aku mulai saat ini!!!" Prilly membalikkan badannya, guna untuk menutupi tangisnya.

"Pril! Kamu gabisa gini dong! Kamu egois tau nggak!! Aku cuman tanya ke kamu, alasannya kenapa??! Kenapa Pril!! Aaarrrghhhh!!" Ali mengacak rambutnya frustasi,

"Oke oke Pril!! Kalau itu yang kamu mau, oke aku bakal jauhi kamu mulai saat ini!! Tapi ingat satu hal, kamu adalah wanita yg akan terus aku cintai, aku pergi dulu. Aku harap kamu bisa menarik keputusanmu ini. Aku sayang kamu" ujar Ali seraya meninggalkan rumah Prilly.

"Aku juga sayang kamu Li sangat, maafin aku...." Prilly menangis sejadi²nya. Ia harus melakukan ini, karena Prilly tidak mau jika Ali kenapa2.

***

Ceklek

"Nyil!!"

"Hmm"

"Lo mau kan nurutin apa yang tadi Abang bilang? Jangan sekali2 Lo bantah kalau Lo gamau lihat Ali celaka" ujar Al penuh penekanan,

"Abang kenapa sih?!!! Abang mau apain Ali?? Bunuh aja gue bang!" Celetuk Prilly membuat Al melayangkan tangannya namun tertahan.

"Apa??! Lo mau tampar gue? Tampar aja! Bunuh sekalian, biar Lo seneng! Abang udah nggak sayang lagi sama Prilly!" Prilly menangis, matanya mengeluarkan butiran air mata. Dadanya serasa sesak.

Dengan sigap Al membawa Prilly kedalam pelukannya.

"Kenapa Abang kayak gini sih? Kenapa Prilly harus jauhin Ali?!"

"Dengerin Abang nyil, Abang sayang sama Lo. Makanya Abang minta Lo jauhin Ali, Ali itu bukan cowok yang baik nyil. Abang udah selidiki sendiri, udah percaya sama Abang. Jauhi Ali, atau Lo akan lihat Ali celaka" tutur Al seraya melepaskan pelukannya dan langsung meninggalkan Prilly di kamarnya.

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang