Kecewa lagi?

1.9K 115 14
                                    

Hubungan Ali dan juga Prilly kembali seperti biasanya. Prilly sudah melupakan semua masalah kemarin. Ali beruntung karena memiliki kekasih seperti Prilly.

"Ceria banget adiknya Abang" goda Al saat Prilly akan duduk di kursi meja makan.
"Apasih" Prilly tersenyum malu.

"Abang ada jam juga pagi ini?"

"Iya Pril gue ada jam pagi ini, Lo dijemput Ali kan?" Prilly hanya mengangguk seraya memakan sehelai roti.
"Yaudah syukur deh, soalnya gue ada janji" Prilly mendongak menatap Al,

"Janji sama siapa? Kak Icha ya?" Goda Prilly,
"Iyaa gue udah janji mau jemput Icha, dia kan juga kuliah di kampus gue. Awalnya gue juga nggak nyangka sih, ternyata dia juga kuliah di sana." Prilly tersenyum lebar mendengar Al yang bercerita tentang Alyssa.

Teringat jelas dipikiran Prilly, bahwa kakak nya dan juga kakak dari kekasihnya pernah menjadi sepasang kekasih. Memang semua itu bukanlah kesalahan.

"Ngelamun aja sih!"

"Ish nyebelin banget, yaudah sono berangkat. Ntar kak Icha nungguin loh" lagi-lagi Prilly menggoda Al dengan kalimat jahilnya.
"Lo gimana"

"Ribet sih bang, udah deh Ali juga udah otw ini" Al mengangguk, dan langsung beranjak dari kursinya.

"Gue berangkat yaa"

"Bang?" Baru satu langkah, Prilly sudah memanggilnya lagi. Al memutar badannya dan memasang muka malas.

"Apa lagi?" Ingin sekali Prilly tertawa kencang melihat ekspresi dari Al.
"Salim dulu dong, ish Abang mah" Al menepuk jidatnya pelan. Ia menghampiri Prilly, dan Prilly mengecup punggung tangan Al. Sedangkan Al mencium kening Prilly. Memang, rutinitas mereka di pagi hari sebelum berangkat seperti ini.

Al melenggang pergi dari rumahnya.

***

Kali ini Prilly sudah berada di dalam mobil milik kekasihnya, Ali. Prilly yang sibuk memainkan ponselnya, sedangkan Ali fokus ke jalanan dengan sesekali melirik Prilly dengan ekor matanya.

"Sibuk banget kayaknya" merasa disindir, Prilly tersenyum gemas. Tangannya terulur mengusap pipi Ali.
"Apa sih sayang?"

"Kamu tuh sibuk sama hp Mulu dari tadi. Chatting an sama siapa sih?"

"Kepo kamu!" Prilly tersenyum menggoda.

"Ohh yaudah" detik kemudian, Prilly menyemburkan tawanya. Bagi Prilly, wajah Ali sangat lucu jika sedang marah seperti ini.
"Apa sih mbem, ngambekan ah" tak terima dengan panggilan dari Prilly. Alipun menoleh kearah Prilly.

"Apa?"

"Kamu tuh ya, awas aja nanti" Prilly malah terus menggoda Ali. Tawa Prilly lepas saat melihat Ali mengerucutkan bibirnya.
"Udah ah sakit nih perut aku" tangan Prilly memegang perutnya yang sedikit sakit akibat terlalu lama tertawa.

"Kamu sih, kalau ini bukan di mobil. Udah habis kamu!"

"Apa? Nggak takut gue. Wlee" Ali yang terlalu gemas mencubit pipi Prilly dengan tangan kirinya.

"Ihh Ali sakit!"

"Kamu dulu yang mulai" Prilly mencibikkan bibirnya kesal dan memalingkan wajahnya ke luar jendela mobil. Dalam hati Prilly sangat senang, bisa kembali bercanda tawa dengan Ali.

Jalanan kali ini cukup bersahabat bagi Ali dan Prilly, mereka berdua telah sampai di kampus.

Prilly dan Ali berjalan beriringan menuju gedung masing-masing.
"Selesai jam berapa sayang?"

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang