Jalan Terbaik

3.8K 194 10
                                    

Seorang gadis cantik memasuki ruangan rawat Prilly dan duduk disebelah brankar tempat Prilly terbaring lemah.

"Hay Pril, masih inget kan sama gue? Gue kembaran Lo, hahaha. Oiya Pril kapan Lo sadar? Gue nunggu Lo bangun Pril, banyak yang mau gue omongin sama Lo. Tentang semua masalah yang rumit ini..." Tutur gadis tersebut seraya meneteskan air matanya. Iya, dia adalah Kaia.

Setelah Kaia tenang, ia memutuskan untuk memasuki ruang rawat Prilly saat mama Resi dan Ali keluar. Sedangkan Al, Wilo dan Verrel memutuskan untuk pergi ke kantin karena banyak yang ingin ditanya oleh Verrel dan Wilo.

"Lo tau Pril, selama ini kita itu udah Deket banget. Dekeeet banget, tapi kenapa kita nggak tau yaa soal Al dan Ali? Apa sebenarnya Lo juga udah tau? Ahh bangun dong Pril...." Parau Kaia seraya mengelus rambut Prilly dengan masih meneteskan air matanya.

"Pril, gue sekarang gatau lagi harus apa. Ternyata cowok yang selama ini gue ceritain ke Lo, yang selalu gue bangga2in ke Lo ituu adalah kakak kandung Lo sendiri Pril. Yaa dia Al, Alvino Kohler Latuconsina. Lucu ya, gue sama kakak Lo sedangkan Lo sama ade gue. Dunia emang sempit yaa..."

"Pril gue harus apa sekarang? Jujur, gue masih sayang. Bahkan gue masih cinta sama kakak Lo. Apa itu salah ya Pril? Kakak Lo adalah cinta pertama gue Pril, dan ternyata kisah cinta pertama gue nggak seindah kisah cinta pertama yang ada di novel-novel--"

"Lo denger gue kan Pril? Ayo bangun gue minta ke Lo bangun Pril. Bangunnn...." teriak Kaia seraya menggoyang-goyangkan badan Prilly dan langsung memeluknya seraya terus menangis.

"Gue harap Lo segera buka mata Lo Pril, dan bantuin gue--"

"Alya..." Panggil seorang pria dari ambang pintu ruang rawat Prilly. Sontak membuat Kaia menoleh ke sumber suara.

"Al.." ujar Kaia tergugup, ia segera menghapus air matanya.

"Harusnya biar gue yang hapus air mata ini Alya" tutur Al seraya menghampiri dan menghapus sisa air mata Kaia yang berada di pipinya.

"Lo nggak pantes nangisin gue kayak gini. Lo itu cewek baik, Lo jangan nangisin cowok yang udah nyakitin hati Lo. Yang udah buat luka di hati Lo, gue cowok brengsek yang pernah ada di kehidupan Lo--"

"Lo ngomong apa Al? Lo cowok yang baik, gue udah tau alasan Lo itu apa....." Potong Kaia seraya menempelkan jari telunjuknya ke bibir Al dan menatap mata hazelnya.

"Gue malu bertatap muka sama Lo, gue malu Alya... Gue bener² nyesel udah nyakitin hatinya cewek yang baik. Gue nyesel Al... Gue nyesel, gu...gue minta maaf sama Lo. Gue minta maaf sedalam-dalamnya sama Lo Al. Gue minta maaf, gue harap Lo bisa maafin gue. Kalaupun Lo gabisa maafin gue, gue bakalan berusaha buat minta maaf ke Lo apapun itu caranya..." Ujar Al seraya memegang kedua tangan Kaia dengan mata yang sudah mengeluarkan air mata.

"Gue minta maaf Alya..." Lanjut Al seraya ingin berlutut di depan Kaia, namun dengan cepat Kaia menarik tangan Al.
"Lo apaan sih Al? Lo nggak perlu kayak gitu. Gue, gue udah maafin Lo dari dulu..." Titah Kaia seraya menatap lekat Al.

"Makasih Alya, sekarang Lo boleh marahin gue. Al, cowok yang udah nyakitin Lo ada didepan Lo. Luapin semuanya Alya" ujar Al menatap Kaia sayu,

"Gue nggak mau egois Al, jujur gue emang masih cinta sama Lo. Tapi, bukan kah cinta nggak bisa dipaksa? Gue juga sadar, Lo bukan cinta gue. Lo bukan jodoh gue, karena kita berdua akan menjadi saudara ipar." Tutur Kaia seraya terkekeh dan melihat ke arah Prilly yang masih terbaring,

"Gue nggak mau ngerusak kebahagiaan Ali, adik tersayang gue Al. Dia bener² cinta sama adik Lo,Prilly. Gue mau ngelihat Ali bahagia, itu udah cukup buat gue" lanjut Kaia seraya tersenyum manis ke arah Kaia. Al terpaku dengan penuturan Kaia, Kaia benar² gadis yang hebat, gadis yang sangat baik. Akhirnya Al membawa Kaia kedalam pelukannya seraya mengelus rambut pirang Kaia.

"Gue salut sama Lo Alya,gue bangga banget sama Lo. Lo bisa sedewasa ini dalam menghadapi masalah. Gue emang bodoh udah ngasih luka di hati Lo. Gue janji, gue janji bakalan jagain Lo dan anggep Lo sebagai adik gue. Karena ini adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua" ujar Al membuat Kaia mengangguk dan perasaannya pun sedikit menghangat.

"Gue harap Lo bisa tepati janji Lo" pekik seorang pria dari ambang pintu ruang rawat Prilly. Sontak membuat Kaia dan Al melepaskan pelukan masing2 seraya menghapus sisa sisa air mata mereka.

"Ali!!" Geram Kaia seraya menatap tajam kearah adiknya itu, iyaa yang datang adalah Ali. Dia memang sudah lama berada di ambang pintu dan menguping semua pembicaraan Al dan Kaia.

"Kalian kakak2 yang hebat, gue bangga sama kalian berdua" ujar Ali seraya menghampiri Al dan Kaia.
"Apaan sih Lo? Lo sejak kapan disitu?" Tanya Kaia ketus,

"Sejak tadi, sebelum kalian berdua pelukan. Hehehe" jawab Ali seraya nyengir kuda, bersamaan dengan itu Kaia mencubit lengan Ali.

"Sakit Kai,ish tega banget sih Lo!"

"Biarin, siapa suruh nguping pembicaraan orang tua. Nggak sopan tau nggak!" Cetus Kaia membuat Al terkekeh,
"Ternyata nggak cuman gue sama si Prilly yang sering berantem kalau ketemu hahaha" ujar Al yang semakin terkekeh.

"Udah Al-- ehh bang Al"

"Udah Li panggil Al aja" tutur Al membuat Kaia dan Ali tersenyum lebar.

Aliandra Syarief dan Alvino Kohler Latuconsina telah melupakan semua dendam yang pernah ada dan melupakan semua kejadian yang sudah berlalu.

***

Kedewasaan itu bukan soal umur, namun kedewasaan itu tentang bagaimana seseorang menghadapi dan menyelesaikan masalah yang datang di hidupnya.
-Alya Anindya Syarief-

Penyesalan selalu berada di akhir, selalu begitu. Maka dari itu, jangan pernah membuat kesalahan yang sangat fatal. Jika kalian tidak ingin merasakan penyesalan yang teramat dalam.
-Alvino Kohler Latuconsina-

Holaaaa author balik lagiiii💃
Part kali ini khusus buat Kaia dan Al yaaa 😌
Al, Kaia dan Ali udah baikan nihh😋
Bagaimana reaksi Prilly kalau tau Al lah yang sudah menghancurkan hati Kaia?? Apa Prilly akan marah atau membenci Al?
Gimana yaa reaksi Baja, Verrel, Wilona, Rassya dan Renggas??
Dimanakah Mila dan Itte?? Wkwk author lupa kalau ada mereka😂
Soalnya terlalu fokus sama Al, Ali, Prilly dan Kaia 😅
Stay terus yaaa sama the revenge😍😍

Sama diputer yaa mulmednya, biar dapet feel-nya💋
Happy reading ❤

By : Esti Pranawengrum
5 Agustus 2017

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang