Mengakhiri

3K 135 3
                                    

Gadis berlesung pipi masih setia duduk disamping Alvino yang sedari tadi hanya terdiam dan melamun.

"Mending Lo pergi dari sini! Percuma juga Lo disini, buat gue makin pusing!" Alyssa hanya tersenyum mendengar penuturan Alvino yang lumayan ketus.

"Lo budeg ya Lyssa?"

"Ica, panggil gue Ica aja" sesaat Al terpaku melihat Alyssa tersenyum sangat manis.
"Terserah lah! Mau Ica kek, mau Eca kek, mau ici kek gue gak peduli!"

"Lagi pms apa gimana sih Lo?" Kikik Alyssa membuat Al menyerngit.
"Mau Lo apa sih Ca?"

"Gue nggak mau aja Lo minum banyak terus langsung pingsan kayak kemarin. Kan repot!" Al mendengus setelah mendengar penuturan Alyssa,
"Rese banget sih lo, gue nggak lemah! Udah ah gue pergi dulu" Al beranjak meninggalkan Alyssa.

"Dasar cowok aneh, tapi ganteng" lagi-lagi Alyssa tersenyum sangat manis.

****

Mobil BMW milik Al telah terparkir di bagasi rumahnya. Ia melihat ada mobil milik Ali yang terparkir di pekarangan rumahnya. Al berjalan memasuki rumahnya.

"Dari mana Lo bang?! Pulang hampir tengah malem! Tau nggak sekarang jam berapa?! Nyadar nggak?! Kalau gue yang pulang jam segini Lo pasti udah ngomel-ngomel gak jelas! Mana handphone nggak aktif! Buang aja tuh handphone kalau nggak bisa dihubungi!" Al menghampiri Prilly yang tengah mengomelinya habis-habisan.

"Abangnya pulang itu disambut kek! Bukan malah kena omel gini"

"Lo habis mabuk lagi bang?!"

Al terdiam tidak menjawab pertanyaan adiknya itu. Melihat tidak ada jawaban dari abangnya, Prilly pun mencibikkan bibirnya dengan tangan yang ia lipat kedepan.

"Al Lo habis dari club' lagi?" Kali ini Ali yang bertanya kepada Al, Al mengangguk samar membuat Prilly dan Ali membulatkan matanya.

"Lo gila ya bang?!! Ah Prilly males ngomong sama Abang!! Serah ae serah! Bosen Prilly!!" Prilly beranjak dari duduknya dan langsung menuju kamarnya.

"Nyil!!! Unyil!!"

Prilly menghiraukan panggilan dari abangnya dan terus berjalan.

"Cari mati ya Lo? Kalau ada masalah diselesaikan baik-baik. Bukan malah menghindar kek pecundang!" Al menoleh kearah Ali yang saat ini duduk di sampingnya dengan tangan yang ia lipat didada bidangnya.

"Gue tau Lo banyak masalah. Masalah apa? Lo bisa cerita ke gue, atau ke Prilly Al" Al masih terdiam.

Gimana gue mau bilang, masalah ini rumit Li! Dan juga menyangkut kakak Lo, gue nggak mau Lo tau yang sebenarnya terjadi antara gue dan kakak Lo Al membatin

"Yaudah deh ya gue pulang dulu, udah malem. Kalau Lo udah siap cerita, gue siap dengerin. Assalamualaikum" pamit Ali dengan menepuk bahu Al dan langsung beranjak keluar rumah Al.

****

Saat ini Kaia tengah melamun di balkon rumahnya. Pikirannya sangat kacau, Alvino atau Dayat? Dua pria yang membuatnya dilema. Alvino, ia sangat mencintainya namun sangat mustahil jika ia terus bersama Al. Sedangkan Dayat, ia nyaman saat bersamanya. Bagaimana sekarang?

Melepaskan Al, dan menerima Dayat

Atau

Tetap bertahan bersama Al, dan menolak Dayat

Arghhhhh!!!

Fyuh

"Gue bingung...."

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang