Demi Prilly

4.1K 232 18
                                    

Seorang gadis mungil tengah bersiap untuk berangkat bersekolah, ia segera menuju meja makan untuk sarapan.

"Pagi bang Al" sapa Prilly kepada Al yg sudah duduk,
"Pagi nyil, duduk dan langsung dimakan sarapannya. Nanti berangkatnya Abang anterin ya" ucap Al kepada Prilly,
"Loh, emang nya Abang nggak kuliah?" Tanya Prilly kepada Al sembari mengambil sehelai roti tawar yg berselai stroberi.
"Abang nggak ada jam nyil, ada jamnya ntar siang" jawab Al sembari tersenyum ke arah Prilly, Prilly mengiyakan ajakan Al dengan anggukan.

Akhirnya Al mengantarkan Prilly menuju sekolahnya mengendarai mobil. Sesampainya di sekolah, Prilly langsung menuju kelasnya.

"Pril!!" Panggil seseorang dari belakang Prilly, Prilly yg merasa dipanggil langsung menoleh ke belakang. Dan ternyata yang memanggil Prilly adalah, Ali.
"Apaan?" Tanya Prilly ketus,
"Ke kelasnya bareng" ucap Ali dengan menampakan sederetan gigi putihnya.
"Ck! Jalan tinggal jalan aja kok repot! Tukas Prilly sembari meninggalkan Ali. Ali memandang punggung Prilly yg sudah menjauh darinya, namun.

Tunggu dulu!

Ali menyipitkan matanya, dan benar di rok Prilly terdapat bercak merah. Itu artinya??

"Pril tunggu!"

"Apa lagi sih Li?!" Dengus Prilly dengan wajah malasnya.
Tanpa basa basi Ali langsung berlari menuju Prilly, dan melilitkan jaketnya di perut Prilly guna untuk menutupi bercak merah dirok Prilly.

"Rok Lo ada bercak merahnya, gue tutupin biar Lo nggak malu" bisik Ali kepada Prilly

Deg

Ahh mama Prilly malu!!

Ohh my god!

Wajah Prilly berubah menjadi merah karena malu, ia menundukkan wajahnya.
"Thanks Li, ta...Tapi gue nggak bawa rotinya" adu Prilly kepada Ali,

"Roti apaan Pril?"

"Ck! Pembalut maksudnya" ucap Prilly membuat Ali terkekeh.

"Lo aneh-aneh aja deh, yaudah gue beliin dulu. Lo tunggu di kamar mandi aja ya?" Pinta Ali sembari mengelus rambut Prilly.

"Tapi Li..."

"Udah nurut aja deh" tukas Ali meyakinkan Prilly. Akhirnya mau tidak mau Prilly menuruti perkataan Ali.

"Jangan lupa yang ada sayapnya Li!" Perkataan Prilly membuat Ali sedikit bingung. Tapi ia meng iya kan perkataan Prilly dengan acungan jempol.

Sekarang Ali sedang berada di supermarket, awalnya ia ragu untuk masuk. Tapi demi Prilly ia mau melakukan hal konyol seperti ini.

"Mbak maaf, tempat roti buat cewek dimana ya??" Tanya Ali sedikit mempelankan suaranya.
"Mas? Mau beli pembalut?" Tanya seorang kasir dengan sedikit terkekeh. Ali hanya mengangguk dan tersenyum kikuk.

"Disitu mas, mas lurus aja. Ada di belakang" jelas kasir itu, Ali mengangguk dan segera mengambil pembalut.
"Ah sial! Yang mana ini?" Ali kebingungan memilih pembalut yang mana, pasalnya ia baru pertama kali beli pembalut. Ya iya lah dia kan cowok!

"Ah iya Prilly tadi bilang yang sayap, ini kali ya" Ali mengambil salah satu pembalut, dan langsung membayar di kasir.

Disisi lain, Prilly yg mondar mandir di kamar mandi sedari tadi menunggu kedatangan Ali.

"Ali kemana sih! Lama banget, 15 menit lagi masuk ini"

"Sstt Pril..." Panggil seorang pria dari depan pintu, Prilly sangat mengenali nya
"Ah itu Ali!" Ia langsung menghampiri Ali.

"Nih pembalutnya, buruan dipakek!" Ali memberikan pembalut nya kepada Prilly, Prilly segera masuk untuk memakai pembalutnya.

Ali segera menuju kelasnya untuk mengijinkan Prilly  pulang dan kebetulan guru yang berada dikelasnya adalah Bu Yani.

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang