Rayn-2-

2.6K 158 8
                                    

Tok tok tok

Pria tampan bertubuh jangkung segera menuju pintu utama setelah mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Pria tampan itu adalah Alvino.

Ceklek

"Lo?!!" Pekik Al terkejut melihat siapa yang mengunjungi rumahnya. Pria brengsek yang hampir menodai adik tersayangnya. Dia Rayn, sesuai rencana yang ia buat. Rayn mengunjungi rumah Al dan Prilly.

"Masih berani Lo munculin muka brengsek Lo dihadapan gue?! Pergi!!" Al ingin menutup pintu namun ditahan Rayn.

"Bang Al dengerin gue dulu. Gue mau jelasin ke Lo bang!" Rayn memasang wajah memohonnya,
"Mau jelasin apa lagi?! Semuanya udah jelas!! Lo nggak pantes buat Prilly, Lo cowok brengsek yang pernah gue percaya. Gue udah muak liat muka Lo! Pergi dari sini sekarang juga Rayn!!" Al membanting pintu utamanya.

"Arrghhh!! BANG GUE MAU MINTA MAAF KE PRILLY! PLIS BANG KASIH KESEMPATAN SEKALI INI AJA! GUE MAU KETEMU SAMA PRILLY!!" teriak Rayn dari balik pintu.

"PERGI DARI SINI RAYN! PRILLY UDA NGGAK MAU LIAT MUKA LO! MULAI SEKARANG LO SAMA PRILLY NGGAK ADA HUBUNGAN APA-APA!!" pekik Al membuat hati Rayn hancur berkeping-keping. Namun Rayn tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah kesalahannya sendiri, mau tidak mau ia harus menerima kenyataan ini.

Rayn pergi dari rumah Prilly dengan mata yang sudah memanas.
Lo bego Rayn! Lo bodoh! Kenapa bisa Lo gini!! Gusar Rayn dalam hatinya.

Flashback off

"---mulai saat itu. Gue nggak pernah ketemu Rayn sama sekali. Dan 1 Minggu kemudian, gue dapet info kalau Rayn pindah ke Paris--" Al menjeda cerita panjangnya seraya mengambil nafas dalam-dalam. Air matanya sudah tidak bisa ia bendung lagi, membuat Ali yang melihatnya pun juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Al.

"Sejak kejadian itu, Prilly yang ceria, Prilly yang jail, Prilly yang manja, Prilly yang banyak bicara. Jadi Prilly yang pendiam, sering melamun, dingin. 2 tahun Prilly menjadi pribadi yang dingin, membuat gue, Mila dan Gritte kehabisan cara buat ngerubah Prilly balik lagi ke Prilly yang dulu"

"Gue sempet nyerah, nggak ada yang bisa ngerubah Prilly kayak dulu lagi. 2 tahun Li, 2 tahun gue kehilangan sosok adek gue yang manja--"

"Sampai akhirnya Lo Dateng di kehidupan adek gue, ternyata Lo satu-satunya cowok yang bisa ngerubah Prilly jadi Prilly yang dulu. Gue gatau lagi kalau Lo nggak ada Li. Gue gatau...." Lagi-lagi Al menangis, Ali memandang Al sendu. Hatinya tersentuh, ia mengelus punggung Al memberinya ketenangan.

"Gue makasih banget sama Lo Li, gue makasih berkat Lo Prilly jadi Prilly yang dulu" Al tersenyum tulus kearah Ali,

"Dan sekarang, Rayn munculin muka nya lagi dihadapan Prilly. Gue takut li--"

"Lo gausah takut Al, selagi Lo sama gue disamping Prilly. Semuanya bakal baik-baik aja. Percaya sama gue" Ali menepuk bahu Al seraya tersenyum.

"Sekarang Lo udah tau semuanya Li, gue harap Lo bisa ngertiin sikap Prilly" Al menyerka air matanya seraya menatap Ali, Ali mengangguk mengerti.
"Ah gue cengeng banget! Tensin dah gue, nangis didepan Lo gini hahaha" ujar Al seraya terkekeh simpul,

"Gapapa kali Al, gue juga pernah nangis. Gara-gara kakak gue"

"Udah ah melow Mulu!! Kayak bocah habis diputusin doi nya hahaha" Al mencairkan suasana.

"Yaudah gue pulang dulu ya Al, thanks buat semuanya" pamit Ali seraya tersenyum,
"Yoi, yuk kita kedepan" Al dan Ali menuju ruang tamu.

***

The RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang