No copy,no plagiat. Karya imajinasi sendiri insyaallah original. Ada rasa baladonya juga.Enjoy the story...
Karakter disini murni imajinasi gue,dan untuk kebutuhan cerita. Jadi jangan marah ya..
.
"Ma..please? Sekali aja ma,aku kan ngga pernah minta apa-apa?" Stevany merengut menatap ibunya-yang masih sibuk memasak.
"Kamu emang ngga pernah minta apa-apa,tapi sekalinya minta.ya gini,minta ijin buat ke Korea. Kalo ke cibodas baru mama ijinin" ibu Stevany masih fokus dengan masakannya."Ma,inikan bisa aja sekali seumur hidup. Ngga mungkin kita dapet undian trip ke Korea kaya dapet kacang rebus mam" Stevany menghentakkan kakinya di lantai.
"Okey" ibu Stevany memandang datar anaknya, "kalo mama ijinin,emang kamu yakin bisa kesana sendiri? Emang bisa bahasa korea? Ngga kan?" Stevany melangkah menghampiri ibunya. Tangannya memeluk erat sebelah tangan ibunya. "Apasih,lagi masak juga?" ibu Stevany berusaha menarik tangannya dari Stevany. Tapi Stevany semakin mengeratkan pelukannya.
"Mamah tau kan? Kalo harga tiket pulang-pergi dari Indo ke Korea itu mahal? Kalo stev bisa dapet tiket gratis ini. Mamah jadi ngga perlu repot-repot buang banyak uang" ibu Stevany terdiam, anaknya-Stevany masih berdoa di dalam hati agak ibunya yang cantik dan manis ini mengijinkannya .
"Kamu emang mau ngapain si ke sana? Emang ada apa sampe kamu ngebet banget gini ?" ibu Stevany memandang anaknya yang masih memeluk tangan kiri ibunya itu. Ada oppa ganteng mah,banyak lagi. Sayangnya itu hanya suara hati stevany .
"Kita tuh bisa mengenal budaya dari Negara lain ma,apalagi korea selatan budaya sama infrastukturnya maju banget, siapa tau kan itu bisa jadi inspirasi buat stev" Stevany memelas disamping ibunya.
"Ngga,sekali engga tetep engga!" kata ibunya tegas. Stevany memandang kesal ibunya,kemudian tatapannya berubah menjadi sayu. Rasanya Stevany ingin menangis,kenapa ibunya tidak mau mengerti apa keinginannya. Ini kan bukan kesempatan yang bisa datang berkali-kali .
Stevany menghentakan kakinya ke lantai,kemudian dengan cepat dia berlari masuk dan membanting pintu kamarnya. Stevany memukul-mukul bantal di pelukannya, Stevany memang bukan anak manja meskipun posisinya adalah anak tunggal. Sering sendiri dirumah juga bukan hal yang menjadi masalah untuk Stevany.
Dia juga tidak pernah minta hal yang aneh pada kedua orang tuanya, Stevany tahu bahwa memang sulit untuk mendapat ijin liburan ke Korea. Tapi Stevany hanya ingin orang tuanya mengerti jika ini adalah impiannya,meski terdengar mustahil tapi mimpi itu sudah ada di depan mata sekarang.
Stevany meraih telfon keluaran negara ginseng miliknya,matanya memandang sendu wallpaper telfonnya. "Oppa..kapan kita bisa ketemu ya?haaa!!" Stevany menendang-nendang kasur di bawahnya. Dia sudah ingin menangis sekarang,
"Akhh,gua banting lo..!!" Stevany menggenggam telfonnya erat. Tangannya bersiap membanting telfon itu,tapi kemudian dia menarik tangannya kembali.
"Sayaang maafin mamah ya,buat dapetin kamu aja ngga gampang. Masa mau dibanting..." Stevany mengelus layar telfonnya. Memandang sayu wallpaper telfonnya.
"Aaaa mamahh ijinin Stev pergiiii" Stevany berteriak kencang dari kamarnya,dia sudah lelah meminta ijin pada orang tuanya. Terhitung sudah satu minggu saat dia berhasil mendapat hadiah kuis dari website Korea yang sering diikutinya.
Stevany terdiam di atas kasurnya,sempat terpikir untuk kabur langsung ke Korea. Tapi uang dari mana,jajan cilok aja gue masih minta bapak. Lah ini gegayaan mau ke Korea. Bukannya bahagia malah jadi gelandangan lagi .
Stevany melihat jam di telfonnya, tepat pukul 23.59. Besok,tepatnya tanggal 23 april usianya menginjak 17 tahun. Dan tepat pula di hari yang sama biasnya di Korea sana berulang tahun,ya. Lee Jae No atau Jeno, member nct di sub unit nct dream . Stevany mengelus pelan wallpaper telfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You | JENO | MARK (END)
FanfictionPengen tau rasanya ketemu bias? Silahkan baca cerita ini ⬇