"Yerin Eonni, apa ini tidak terlalu banyak ?"tanya Stevany menatap barang belanjaanya, "Tidak jika kau masih punya koperlebih untuk oleh-oleh Stevany" dengan senyum polos Yerin menjelaskan.
"Sudahlah, lagipula aku memang masih punyatempat kosong dikoperku"
"Ayo kita masuk..." Stevany menarik sebelah tangan Yerin ketikagadis itu ingin melangkahkan kakinya ke gedung didepan mereka.
"Eonni, aku jadi malas untuk kesana" denganwajah gelisah Stevany menatap gedung Sm dan Yerin secara bergantian.
"Kenapa ? kau takut bertemu Fans Jeno ? atautakut bertemu dengan Jeno langsung ?" Stevany membulatkan matanya saat Yerinmengatakan itu. Tapi kemudian menggeleng dengan ragu.
"Bukan itu"
"Kenapa lagi ? kau takut bertemu fans Chanyeolkarena katahuan makan malam dan diantarkan pulang olehnya ?"
"Apa Eonni!? dari mana kau tahu itu ?" tanya Stevanydengan suara yang tercekat ditenggorokan.
"Kau kira kau ini fans sembarangan, kau iniketua Fanbase Chanyeol terbesar seSeoul"
"Woahh Daebak!" dengan raut kagum Stevany mengacungkan kedua ibu jarinya, "Ah, sudahlah lagipula kau tau kalian tidak akan bisa bersama. Lihatlah, gadis banyak makansepertimu pasti akan menghabiskan banyak uang" dengan raut tidak perduli Yerinmeninggalkan Stevany dan memasuki pintu gedung Sm yang diikuti Stevany dengantergesa-gesa.
"Tapi Eonni, bukankah yang kalian lakukan itusama saja dengan menguntit ya ? maaf Eonni aku tidak bermaksud menyinggungkalian" tanya Stevany sembari merangkulkan tangannya pada lengan Yerin.
"Orang-orang memang biasa memandang kamibegitu, tidak lebih berdeda dari seorang paparazi yang suka sekali menguntit"ucap Yerin sembari melangkahkan kakinya menuju ruangan penuh Foto para artis Smdengan ukuran yang besar. Bahkan melebihi tinggi mereka.
"Tapi kami itu seorang Fans, bukan Sasaeng. Kami punya banyak koneksi, jadisaat kami punya berita baru tentang artis kami. Kami pasti akan membagikannya,hanya kadang tidak semua berita membahagiakan, kadang yang kami padat adalahfoto mereka yang sedang, mungkin berkencan dengan seorang wanita" Stevany terusmendengarkan dengan baik sembari melihat-lihat.
"Maka itu, kau harus berhati-hati saat dekatdengan mereka. Akan menjadi biasa jika kau laki-laki tapi karena kau perempuan,lebih banyak lagi yang akan membullymu meskipun sebenarnya kalian tidak punyahubungan apapun"
"Tapi bukan aku yang mengajak mereka bertemu Eonni"Stevany berusah menjelaskan dengan wajah yang sedih.
"Tentu saja kau tahu hal itu, tidak mungkinmereka yang mau kau ajak keluar" Stevany mendengus sebal mendengar ucapan Yerin.
"Tapi jika Eonni tahu, bagaimana bisa tidakada berita yang muncul kemedia Eonni?" tanya Stevany dengan sedikit heran.
"Untungnya sebelum berita itu disebarkankemedia, aku membohongi mereka dan bilang jika kau itu saudara jauhku. Akuhapal dengan wajah polosmu itu" tunjuk Yerin pada kening Stevany danmendorongnya sedikit kebelakang.
"Ah Eonni ini manis sekali maumenyelamatkanku, aku jadi sayang padamu Eonni"
"Yak, kau ini ya, makanya jangan sering buatmasalah. Sebenarnya kau kenal mereka dari mana ha ?"
"Aku tidak yakin Eonni tidak akan kaget jikakuceritakan, tapi karena Eonni baik padaku akau akan cerita"
"Ya ceritakanlah, jika bagus semua fotomu akanaku hapus"
"Akh Eonni kau kejam sekali"
"Jadi saat pertama kali aku kekorea aku tanpa sengaja bisa bertemu dengan Jenodan Mark, dan aku sangat kenal mereka karena aku adalah fans mereka, darisanalah kami sering bertemu meski secara terpisah, sampai kejadian saat semuafoto kami tersebar kemedia"
"Lantas dari mana kau bisa kenal chanyeol ?"
"Aku baru pertama kali bertemu dengannya diFameet itu Eonni, tapi dengan anehnya dia meminta untuk bertemu denganku. Ohiya, aku juga kenal dengan Daniel WannaOne Eonni, dia pernah jalan-jalandenganku. Pernah juga dengan Daehwi dan Ong SeungWoo" lanjut Stevany dengansenyum lebar dibibirnya.
"Oh astaga, kau baru saja kekorea dan sudahkenal dekat dengan mereka. Apalagi jika kau tinggal lebih lama, kau mungkinbisa menikahi mereka"
"Benarkah Eonni? aku tidak yakin, saat akutidak punya hubungan dengan mereka saja rasanya sudah sangat menyakitkan. Akubahkan masih merasa ketakutan mengingat orang yang pernah menyerangku dulu"
"Ya, aku tahu pasti akan sangat sulit bagimujika bersama mereka"
"Eonni apa aku bisa foto disini ?" tunjukStevany pada poster jejeran anggota EXO.
"Kau ini bagaimana, bukankah kau ini fans Nct,kenapa jadi minta foto dengan mereka" Yerin terus menggerutu meski tangannyabergerak untuk mengambil foto Stevany dan poster EXO itu.
"Sudah, ayo kita kafe Sm ent" ucap Yerinberjalan meninggalkan Stevany.
"Aku mau kesana Eonni, jangan tinggalkan aku"Stevany berlari kecil mengikuti langkah Yerin yang meninggalkannya.
"Kenapa ramai sekali ?" Stevany menyeritkandahinya ketika kafe yang mereka tuju dipenuh oleh teriakan dan penuh sekalidengan para wanita.
"Ada member EXO yang datang tanpapemberitahuan" Yerin menjawab pertanyaan Stevany dengan datar sembari menataptajam pada seseorang, Stevany hanya menyeritkan dahinya dan mengikuti arahpandangan Yerin.
"Siapa itu Eonni, kenapa kau menatap diabegitu ?" tanpa menjawab pertanyaan Stevany gadis yang lebih tua dari Stevanyitu menarik tangan Stevany.
"Akan aku jelaskan nanti, sekarang ikut akudulu" Stevany hanya terdiam saat Yerin menarik tangan gadis itu menuju sebuahlorong panjang yang sepi.
"Halo Oppa ? kemarilah, koridor toilet sedangkosong. Kau bisa lewat sini" Yerin segera menutup telponnya saat mendengarjawaban dari lawan bicaranya.
Stevany hanya diam mengamati Yerin yangterliaht menunggu seseorang, ketika dengan langkah cepat seseorang denganmasker dan topi menghampiri mereka.
"Lewat tangga darurat saja, mobilku adadidekat pintu keluar" laki-laki bermasker itu melangkah lebih dulu, Stevanybelum dapat mencerna kedaaan yang terjadi. Dia hanya mengikuti kemana Yerinmenariknya.
Mereka memasuki pintu tangga darurat, menurunitangga dari lantai tiga kelantai satu dengan sedikit tergesa-gesa. Stevanymasih terengah-engah ketika memasuki kursi belakang sebuah mobil hitam dengankaca yang begitu gelap.
"Kita ke apartemenku saja" ucap yerin padalaki-laki disebelahnya yang duduk dikursi kemudi. Laki-laki itu membenarkanletak duduknya sebelum memilih membuka masker dan topi miliknya.
"Hai Stevany" sapanya dengan senyum yang lebar.
Stevany membulatkan matanya saat mata merekabertemu pandang.
"Baekhyun Oppa ?!"
...
Akh part apa ini, amburadul tapi gue senengnulisnya. Semoga kalian juga jadi seneng bacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You | JENO | MARK (END)
FanficPengen tau rasanya ketemu bias? Silahkan baca cerita ini ⬇