Kaito memijat pelipisnya ketika melihat berbagai dokumen yang menumpuk di mejanya.
Dirinya tengah pusing memikirkan Miku yang tidak ditemukan semenjak kejadian musnahnya negeri hijau itu. Tapi sekarang? Lihatlah mejanya telah dipenuhi berbagai macam dokumen-dokumen. Entah dokumen laporan atau yang lainnya.
Kaito tidak akan bisa tenang sebelum Miku ditemukan. Entah yang akan ditemukan adalah keadaan Miku yang utuh dengan nyawanya atau pun hanya jasad Miku saja. Kaito tidak peduli! Yang dia pedulikan hanyalah ditemukannya Miku!
"Mungkin aku juga harus mencari Miku," ucap Kaito.
Kaito pun melihat ke arah tumpukan dokumen itu, "urusan itu nanti saja, Miku lebih penting daripada tumpukan kertas tidak berguna itu."
*****
"Miku!! Miku kau di mana??!!" Teriak Kaito berusaha menemukan Miku.
Kaito mengacak-acak rambutnya kesal karena tidak bisa menemukan Miku. Ini sudah seminggu lebih dan Miku belum ditemukan!
Bagaimana bisa dirinya tidak menemukan Miku? Bahkan dirinya saja telah menelusuri seluruh penjuru negeri hijau ini, tapi tetap saja Miku tidak ditemukan.
Dia bahkan telah menanyakan banyak orang apakah ada yang melihat Miku dengan menunjukkan foto wajah Miku, tetapi orang-orang yang ditanyanya tidak ada yang melihat sama sekali.
Dirinya gusar, khawatir, panik, berbagai fikiran buruk menerjang otaknya. Bagaimana jika Miku diculik? Bagaimana jika jasad Miku dimakan hewan buas? Bagaimana jika Miku tak bisa ditemukan di mana pun? Dan berbagai hal-hal buruk lainnya.
"Kuharap kau baik-baik saja, Miku...," gumam Kaito khawatir.
Kaito kembali meneruskan langkahnya demi menemukan Miku. Tidak apa jika yang ia temukan adalah jasad Miku, asal Miku ketemu.
"Kau sudah mencarinya keseluruh penjuru?" Tanya Kaito kepada seorang pengawal kerajaannya.
"Sudah pangeran. Tetapi nona Miku tidak dapat kami temukan di mana pun," jelas pengawal itu.
"Baiklah, lanjutkan pencarian, sampai ketemu!" Perintah Kaito.
Kaito pun berjalan kembali dengan gusar. Entah kenapa langkahnya membawanya memasuki hutan lebat, ia melihat sebuah sumur tua di sana dengan pohon apel di samping sumur tua itu.
"Mungkin memakan sedikit apel akan membuatku tenang," ucap Kaito.
Kaito pun memetik satu apel dari pohonnya dan bersandar di sumur tua itu. Ia pun memakan apel itu.
Saat apel itu telah abis, dirinya bangkit dari tempat duduknya, berniat mencari Miku kembali jika saja dirinya tak melihat baju berwarna hijau yang ada di sisi sumur tua yang berlawanan dengan tempat duduknya.
Kaito mendekati baju hijau. Tidak terduga, ia menemukan Miku di sana. Bersender, dengan pisau yang tertancap di jantungnya.
"Miku!!" Kaito pun dengan segera memeluk jasad Miku, dirinya lega telah menemukan Miku.
Kaito pun melihat pisau yang tertancap di jantung Miku dan mencabut pisau itu. Dengan penuh ketelitian, ia melihat ukiran ukiran di pisau itu, juga warna pisau itu yang berwarna keemasaan.
Kemarahan Kaito pun memuncak ketika dirinya melihat pisau itu.
Pisau itu ...,
Pisau yang hanya dimiliki anggota kerajaan ...,
Pisau yang hanya dimiliki oleh satu kerajaan ...,
Evilania.
Pisau itu adalah pisau yang hanya dimiliki anggota kerajaan Evilania.
Kemarahan Kaito semakin memuncak setelah dirinya mengetahui siapa yang membunuh Miku.
Ya, pasti dia!
Anggota kerajaan Evilania yang memiliki pisau itu.
Dia adalah...
"RIN KAGAMINE EVILANIA!!!"
Kaito berteriak dengan segala kemarahannya.
Sial sial sial. Ternyata, orang yang dekat dengannya belum lama ini, adalah dalang di balik pembunuhan Miku.
'Lihat saja kau, Rin Kagamine, akan kubalas perbuatanmu ini!' batin Kaito.
Dirinya telah dipenuhi dengan segala dendamnya kepada Rin.
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Evil
FanfictionDulu, aku pangeran dan kau putrinya. Sekarang, kau Ratunya dan aku pelayanmu. Dan aku ... bersedia mengorbankan apa pun demi sang ratu. Start = 8 November 2017 End = 19 Mei 2019 Copyright ©2017 by QuinnXena