Author POV
Jimin kembali bergelut dengan tumpukan berkas diatas meja kerja nya.
Sekilas, kejadian di lobby tadi lewat dalam pikiran nya. Ia meletakkan kembali berkas di tangannya, menggantikan tugas tangan nya mengurut pelan pelipis nya."Ssshh.. apa yang ku pikir kan?", ucap nya masih terus mengurut pelan pelipis nya.
Bayangan Se Ri dan pria tinggi itu masih terngiang di pikirannya.
Dadanya terasa sesak, pikirannya hanya penuh dengan kejadian di lobby beberapa waktu yang lalu.Ia melirik kemeja rusak Se Ri di atas meja nya. Ia mengambil nya dan bangkit.
"Arrgghhh...", erang nya kesal membuang kemeja itu asal.
Ini aneh, ia sangat membenci Se Ri di sekitar hidup nya. Tetapi, mengapa dengan isi kepala nya sekarang?
'Apakah aku telah menaruh hati padanya?', batin Jimin.
Cklek
"Ada apa Jim? Kau kenapa?", tanya seorang pria yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan Jimin.
"Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu, Tae?", Jimin balik bertanya ketus.
"Woah, tumben sekali"
Jimin hanya mendengus. Pikiran nya sedang kacau, antara benci dan perasaan yang baru.
Pria tadi--Taehyung-- mendudukan dirinya di kursi depan meja kerja Jimin.
"Kau baik-baik saja, bro?", tanya pria itu.
"Apakah kau tak bisa melihat bagaimana baik nya keadaan ku sekarang?"
Taehyung terkekeh. Setelah bertahun-tahun, ini pertama kali nya ia melihat sahabat nya seperti ini.
"Oh ayolah, menikah dengan wanita yang baru saja kau kenal bukan sesuatu yang buruk", ucap Taehyung. Jimin menatap tajam sahabat nya itu.
"Wooo, santai saja bro. Aku tau kau masih belum bisa melupakan Hyun Ah"
Jimin menduduk kan diri nya, kembali memijat pelipis nya.
"Tapi, kau tak bisa seterus nya seperti ini. Dan aku yakin Hyun Ah pasti menginginkan kau bahagia, walaupun tanpa dirinya", lanjut nya.
Jimin menumpukan kepala nya pada meja kantor di depan nya. Mencerna dengan baik ucapan sahabat nya itu.
Walaupun perkataan Taehyung ada benar nya. Tetapi, Jimin masih belum bisa menerima bila ia harus hidup bersama dengan wanita selain Hyun Ah.
Taehyung tersenyum, beranjak dari duduk nya melihat-lihat isi ruangan yang kelak akan Jimin tempati nantinya.
Matanya tertuju pada benda berwarna biru muda tergeletak di lantai ruangan Jimin. Ia melangkahkan kakinya, dan mengambil benda yang membuat isi kepala Jimin berantakan.
"Woah!", seru Taehyung menerawang kemeja biru muda dengan kancing yang tak tertata rapi pada tempat nya.
Mendengar seruan sahabatnya itu, Jimin mendongakkan kepalanya melihat apa yang membuat Taehyung seperti itu.
"Bagaimana kemeja ini ada di dalam ruangan mu? Apakah kau habis bermain dengan wanita lain? Karena setauku Sekretaris Oh bahkan mungkin tak sanggup membeli kemeja ini", tanya Taehyung beruntun yang hanya membuat kepala Jimin bertambah pusing.
Jimin kembali memijat pelan pelipis nya. Tapi, karena rasa ingin tau nya lebih tinggi, ia memilih kembali menatap wajah sahabat nya itu dengan tetap memijat pelan pelipis nya.
"Sebenarnya ada apa dengan kemeja itu? Bahkan sekretaris Oh mengembalikan kemeja itu setelah ku buang", tanya nya.
Taehyung terdiam sejenak. Ia kemudian mendekat ke depan meja Jimin. Mendudukkan kembali bokong nya pada kursi di depan nya.
YOU ARE READING
Yes, Master ㅡ Jimin BTS
Romance[ON HOLD] ( Bahasa ) Park Jimin adult fanfiction. "He's your master. So, be a good girl" -s [!!]Not for Children[!!] 20180511#1 Rank on Bahasa 20180519#1 Rank on Nc17