Yes, Master ㅡ Jimin BTS

Story 1

Author POV

"Se Ri, kemarilah", teriak Yoo Seo Gi dari ruang tengah.

Se Ri yang sedang menyisir rambut nya segera menuju ruang tengah.

"Ne appa, ada apa?", ucap Se Ri sembari berjalan menghampiri ayah nya.

"Tolong oleskan obat pereda nyeri di punggung appa", pinta Seo Gi kepada putri nya.

Se Ri menduduk kan bokong nya di sebelah ayah nya.

Seo Gi membuka atasan yang ia kenakan. Menampakkan kulit tubuh nya yang hampir menua di penuhi oleh tato-tato masa lalu nya.

Se Ri mulai mengoleskan dan mengurut pelan punggung ayahnya itu.

"Apakah sakit?", tanya Se Ri khawatir.

"Ne, itu sangat sakit. Tapi ini jauh lebih baik, berkat tangan anakku yang hebat", puji Seo Gi.

Yang di puji hanya menundukkan kepalanya.

"Ah! Appa~", seru Se Ri sambil menepuk-nepuk punggung ayahnya.

"Ya! Ya! Ya! Ah~ ya! Kau ingin membunuh appa mu?", ucap Seo Gi kesal sembari menjauhkan diri dari anak nya.

"Hehe, mianhae appa", ucap Se Ri sambil tersenyum menunjukkan sederet gigi rapinya.

"Se Ri-ya"

"Hmm? Wae appa?"

Seo Gi diam sesaat menatap dalam manik hazel anak nya itu.

"Besok malam, keluarga tuan Park mengundang kita untuk makan malam bersama", ucap Seo Gi.

"Makan malam? Bersama? Dalam rangka apa?", tanya Se Ri beruntun.

"Kau ingatkan? hanya kau dan tuan Park yang tau rahasia siapa appa ini sebenarnya"

Se Ri mengangguk, mengiyakan ayahnya.

"Kau tau kan appa dan tuan Park adalah teman lama"

Se Ri mengangguk lagi, mengiyakan kalimat ayahnya.

"Perusahaan mereka terancam gulung tikar dan appa ingin membantu nya"

Se Ri hanya terdiam, mencoba mencernya apa maksud dari ayahnya itu.

"Lalu? Appa akan membantu tuan Park seperti apa?", tanya Se Ri bingung.

"Menikahlah dengan Park Jimin, anak Park Jin Deuk"

Se Ri cengo.

'Menikah? Dengan Park... Jimin?', batinnya.

"M-me-menikah dengannya? Untuk apa?", ucap Se Ri terbata.

Se Ri POV

'Menikah? Dengan Park... Jimin?'

"M-me-menikah dengannya? Untuk apa?", ucap ku terbata.

'Aku? Dengan Park Jimin?'

"Jimin adalah penerus perusahaan Park Jin Deuk, jika kau menikah dengan nya itu akan mempermudah pengaliran dana dari perusahaan appa ke perusahaan Jin Deuk", jelas appa.

"Jadi? Appa akan menunjukkan identitas asli appa yang selama ini mati-matian di tutupi? Begitu?"

Appa mencengkram pelan pundak ku, menatap manik hazel ku.

"Appa rasa ini sudah waktunya"

***

Malam berganti pagi.
Hari seperti hari-hari biasanya, aku terbangun, membenahi diri, bersiap-siap pergi ke kediaman keluarga Park.