Story 22

4.4K 567 49
                                    

Jimin POV

Setelah pulang dan tiba di kediaman keluarga ku, aku langsung melajukan mobil pribadi ku menuju club malam yang terkenal di pinggiran kota Gangnam.

"Ugh.. si sialan Se Ri itu benar-benar.. argghhh", gerutu ku sambil memukul-mukul kemudi mobil yang tak bersalah di hadapan ku.

Aku terus saja menghujat Se Ri dalam diam, hanya mengekspersikan nya lewat bahasa wajah ku, hingga tanpa sadar aku telah tiba di depan club.

Aku turun dari mobil ku, memberikan kunci mobil ku kepada petugas keamanan di club itu agar ia dapat memparkirkan mobil ku pada tempat yang telah mereka sediakan. Aku memasuki club itu, di sambut dengan sederet jalang yang sedang asik menari di dance floor. Tak sedikit dari mereka yang sedang menggoda-goda para pria kesepian.

Aku mendudukkan bokong ku di kursi bar yang ada di club itu.

"Apa yang ingin kau pesan, Park Jimin-ssi?"

Aku menoleh, mendapati seorang gadis berambut pendek dengan setelan baju ala barista.

"Aku ingin sesuatu yang dapat membuatku mabuk hanya dalam satu tegukan", ucap ku sambil memberikan senyum tipis ku.

"Baiklah, akan segera saya siapkan", jawab nya sembari tersenyum.

Sejujur nya ia tampak manis, wajahnya kadang terlihat imut, dan kadang terlihat sexy. Apalagi saat ia dengan sangat ahli menuangkan minuman-minuman di hadapan nya, akan terlihat lebih sexy dan menggoda.

"Ini pesanan mu", ucap nya sambil meletakkan segelas air yang terlihat bening.

"Apa ini?", tanya ku sambil memutar-mutar gelas di tangan ku, meneliti isi di dalam nya.

"Kau tak perlu tau, kau hanya perlu meminum nya", jawab nya.

"Tenang saja, aku tak memasukkan racun apapun kedalam nya, Park Jimin-ssi", lanjut nya lagi.

Sebenarnya tidak begitu penting untuk ku apa yang ada di dalam gelas ini. Aku selalu percaya, Hee Rin akan memberikan apapun minuman yang aku ingin kan.

Aku menelan semua cairan yang ada di dalam gelas itu dalam sekali tegukan.
Efek nya datang dengan cepat, dihadapan ku semuanya berbayang. Yang dapat kulihat jelas adalah gelas kosong di genggaman tangan ku.
Detik berikut nya, yang kulihat hanyalah wajah Hee Rin dan bayangan Se Ri, setelah nya aku tak mengingat apapun.

Author POV

Jimin ambruk di atas meja bar setelah beberapa menit meneguk segelas cairan yang di berikan oleh Hee Rin.

Setelah dirasa Jimin tak sadarkan diri, Hee Rin membopong tubuh Jimin dengan meletakkan lengan Jimin ke belakang leher nya. Membawa Jimin ke salah satu kamar yang biasa dipesan sepasang sejoli untuk bercinta.

"Hee Rin-ah~ kau sangat sexy~", racau Jimin setelah beberapa langkah memasuki sebuah kamar.

Bruk!

Hee Rin menjatuhkan tubuh Jimin di atas kasur berukuran King size didalam kamar itu.
Hendak pergi menjauhi tubuh Jimin, tetapi tiba-tiba sebuah tangan menarik nya hingga tubuh nya ambruk di atas Jimin.
Dapat ia lihat mata Jimin dengan penuh gairah menatap nya lekat. Wajah Jimin semakin dekat, hembusan nafas nya mulai terasa di sekitar permukaan bibir Hee Rin.

Hee Rin tidak tau harus berbuat apa, hingga ada sebuah telapak tangan dengan jari-jari yang lentik membekap bibir nya, dan menarik tubuh nya menjauh dari Jimin.

Setelah Hee Rin bangkit, ia menatap seseorang yang telah menyelamatkan bibir nya tadi.

Ia membelalakkan matanya, tidak percaya siapa yang sekarang berada di hadapannya.

"S-Se Ri eonni?", tanya nya gugup.

Yang di tanya hanya tersenyum.
Se Ri mendekati tubuh Jimin, menutup tubuh nya dengan selimut kemudian menduduk kan dirinya di samping tubuh Jimin yang telah terlelap dengan tenang.

"Bagaimana Se Ri eonni ada di sini? De-dengan pakaian seperti itu?", tanya Hee Rin lagi.

"Oh, aku pikir kau telah membaca e-mail yang ku kirim kan kepada mu?"

"E-mail?"

"Ya, aku memerintahkan mu agar membuat kesadaran Jimin hilang sebelum aku tiba, ternyata kau telah melakukan nya tanpa membaca perintah ku, dan sebelum nya aku telah memberitahumu bahwa aku telah resmi keluar dari persembunyian ku", jawab Se Ri dengan tatapan yang menurut Hee Rin sangat menyeramkan, hingga mungkin dapat membunuh nya detik itu juga.

Bak lilin yang meleleh, kaki Hee Rin sangat lemas saat ini. Ia berlutut di hadapan Se Ri.

"Maafkan aku Se Ri-sama. Kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi", ucapnya sambil menundukkan kepala.

Se Ri bangkit dari duduk nya, mendekati Hee Rin yang saat ini tengah berlutut di depan nya. Membungkukkan tubuh nya, berkacak pinggang dengan tangan kirinya, dan tangan kanan nya digunakkan untuk menangkup dagu Hee Rin.

"Sudah seharusnya Hee Rin-ssi", ucap Se Ri dingin disusul dengan smirk di bibir tipis nya. Mata Hazel nya seolah memaku mata Hee Rin hingga tak dapat berkedip.

"N-nde Se Ri-sama"

TBC

19:17 P.M
Monday, 19th February 2018
○Elix Dominic○


Helloㅡ!
How are you readers?

Happy new year!🎉
Happy Valentine!💕
Happy Chinesse new year!🐶
Happy J-Hope Day!🌞







Votemment for next story.


Yes, Master ㅡ Jimin BTSWhere stories live. Discover now