Story 5

10K 1.2K 69
                                    

Jika nanti beberapa part dari cerita Yes, Master hilang. Itu berarti anda belum mem-follow Elix dan hanya menambahkan cerita Elix ke reading list/library.

Jadi sebelum menambahkan ke reading list/library, Elix saranin buat follow terlebih dahulu akun Elix kemudia baru deh di tambahin ke reading list/library^^

Dan ini juga meminimalisir orang-orang yang cuma mau baca.
Yanjir, follow kagak, nge-vote juga kagak. Situ waras? (:

300+ yang baca yang vote bahkan gak sampe separo nya. Ckck... dasar tak bisa menghargai usaha orang ( :

Back to the story~

Author POV

"Kami!", ucap wanita yang baru saja memasuki ruang pertemuan mereka.

Jimin dan Se Ri menoleh ke arah sumber suara. Dan para ayah hanya saling tersenyum, mereka sudah merencanakan kejutan kecil ini untuk anak-anak mereka.

"Eomma?!", ucap Jimin kaget melihat ibunya yang ada di ambang pintu. Padahal Jimin ingat sekali kemarin ibu nya memberitahu akan ke Korea dalam waktu empat bulan lagi, karena pekerjaan nya sebagai fashion designer yang harus mengikuti banyak acara catwalk, fashion week, runaway, dan pameran hasil karya desain nya yang baru-baru ini selesai dilaksanakan di Asia Tenggara.

"Annyeong~", sapa seorang wanita yang muncul dari balik punggung ibu nya Jimin.

"O-oka-san?!", ucap Se Ri sama terkejut nya dengan Jimin.
Berbeda dengan Jimin yang hanya terdiam, Se Ri berdiri menghampiri ibunya dan langsung menghambur ke pelukannya.

(Oka-san itu bahasa Jepang nya ibu, yang Elix tau gitu sih di anime-anime)

"Aigo~.. anak eomma sudah sebesar ini", ucap Yoo Atsuko sembari membalas pelukan anak nya.

Melihat adegan pelepasan rindu antaribu dan anak, membuat Park Sun Mi menatap tajam ke arah anak nya.

"Ya! Park Jimin!", panggilnya. Yang di panggil hanya menoleh dengan wajah sok cool nya itu.

"Ya! Kau tak merindukan eomma mu ini eoh?", lanjutnya lagi. Jimin berdiri menghampiri ibunya dan memeluk nya.

"Bukan begitu eomma, tapi aku kesal pada eomma", ucap Jimin setelah melepaskan pelukan mereka.

"Kau kesal pada eomma? Kenapa?"

"Eomma masih bertanya kenapa? Apakah eomma lupa pada pembicaraan kita beberapa waktu yang lalu?"

"Ahh~.. yang itu", ucap ibunya.

"Eomma membohongiku", kesal Jimin kepada ibunya.

"Aigo~.. Anak eomma ini", sahut Park Sun Mi sembari mengacak-acak rambut anak nya itu.

"Ish.. eomma..."

"Omo! Kau Park Jimin calon menantu ku? Waahh... kakkoi desu", ucap Yoo Atsuko sembari berjalan mendekati Jimin.

(Kakkoi desu itu artinya tampan sekali/banget)

"Kau sudah tumbuh besar ya, dan semakin tampan. Eomma ingat dulu tinggi mu hanya sebatas paha eomma mu", lanjut Atsuko sembari menyentuh dan mengusap pipi Jimin.

Wajah Jimin berubah masam saat Atsuko menyentuh wajah nya.
Park Jin Deuk menyadari perubahan raut wajah anak nya.

"Ah! Pasti semuanya sudah sangat lapar, kan? Ayo, duduk-duduk. Keburu makanan nya menjadi dingin", ucap Jin Deuk setelah menyadari ketidak nyamanan Jimin.

Akhirnya, mereka duduk dan makan malam bersama. Tak ada perdebatan, hanya beberapa cerita tentang bagaimana orang tua mereka saling mengenal.

"Jadi appa mu itu dulu yang menolong abeoji sewaktu sekolah menengah akhir. Dulu abeoji seringkali di peras oleh berandalan sekolah, dan saat itu appa mu adalah adik kelas yang sangat pemberani", ucap Jin Deuk kepada Se Ri. Yang di ajak berbicara terus melanjut kan kegiatan makan nya sambil memperhatikan Jin Deuk dengan serius.

"Abeoji pikir ia tak akan menang melawan berandalan itu. Eh, tak diduga.. esok nya berandalan sekolah itu memohon sambil berlutut agar bisa menjadi anak buah appa mu", lanjut Jin Deuk.

"Awalnya hanya karena ia menolong abeoji dan abeoji tak tau harus membalas kebaikan nya dengan apa? Abeoji menawarkan untuk mentraktir appa mu selama sebulan penuh, tetapi appa mu berkata..", lanjut nya lagi tetapi terpotong karena tenggorokannya yang kering.

Glek.. glek..

"Ahh.. appa mu berkata 'kau hanya perlu menjadi temanku saja', dan mulai dari situlah kami berteman hingga sekarang", lanjut nya menyelesaikan penjelasannya.

"Lalu, bagaimana bisa ia menjadi kepala pelayan di kediaman kita?", sekarang giliran Jimin yang penasaran.

"Huhh..", Jin Deuk menghela nafas sebelum akhirnya bercerita kepada Jimin.

"Waktu itu, ia telah resmi menjadi seorang pemimpin Yakuza dan beberapa tahun setelahnya ia menikah dengan Hirasawa Atsuko yang merupakan putri terakhir Hirasawa Kenji yang merupakan seorang pemimpin Yakuza paling berpengaruh di Jepang. Ia merasa tak nyaman menjalani hidup yang baru sebagai pemimpin besar Yakuza. Sampai akhirnya, ia memilih bekerja sebagai pekerja appa dan memilih kehidupan sebagai orang biasa", jelas Jin Deuk.

"Walaupun ia bekerja menjadi kepala pelayan. Ia banyak membantu appa sebelum-sebelum nya, seperti perusahaan kita sekarang. Awal pertama kali di bangun, semua biaya pembangunan berasal dari Seo Gi. Tapi, bodoh nya aku tak bisa mengelolah dengan baik dan jadilah seperti ini, selalu saja merepotkan Seo Gi", lanjut Jin Deuk.

Semua di ruangan itu tersenyum mendengarkan cerita Jin Deuk, kecuali Jimin dengan matanya yang tajam tetap menatap ayahnya karena penasaran.

"Aku pikir sebaiknya kita mengadakan makan malam ke dua. Kali ini keluarga ku yang mengundang", ucap Seo Gi membuat seisi ruangan menoleh ke arah nya.

"Eoh.. Ide bagus!", ucap Atsuko membenarkan suaminya.

"Sekalian kita membahas hari pernikahan Se Ri dan Jimin kyaa!!", seru Atsuko di sambut dengan anggukan semangat dari Sun Mi.

"Ah! Ya, benar A-chan!", sahut Sun Mi membenarkan ucapan Atsuko.

"Baiklah.. Karena ini sudah hampir larut, kami akan berpamitan pulang", ucap Seo Gi sembari beranjak dari kursi nya.

"A-ah! Tunggu!", cegah Sun Mi.

"Waeyo Sun Mi-ya?", tanya Atsuko kebingungan, karena tiba-tiba Sun Mi mencegah mereka.

"Bagaimana jika Jimin yang mengantarkan Se Ri pulang?", ucap Sun Mi menawarkan tumpangan kepada Se Ri.
Di sambut dengan senyuman manis ibunya.

"Wahh.. boleh-boleh, tapi apakah Jimin-ssi tak keberatan?", tanya Atsuko.

"Tenang.. Jimin mau kok, ia akan mengantarkan Se Ri selamat sampai tujuan"

"Eomma!"

"Ssttt... tidak ada penolakan"

"Baiklah Se Ri, kau pulang lah dengan Jimin nde?"

"Nde.. eomma"

"Ck! Menyebalkan", ucap Jimin kemudian berlalu dan di susul oleh Se Ri di belakang nya.

TBC

23:35 P.M
Thursday, 15th June 2017
○Elix Dominic○

Votemment for next update!

Yes, Master ㅡ Jimin BTSWhere stories live. Discover now