Author POV
"Akhir minggu ini?!", ucap kedua nya bersamaan.
"Akhir minggu ini? Bukan kah itu lusa, eommonim?"
"Iya, dan semuanya sudah kami persiapkan. Tinggal menunggu kalian untuk fitting baju pengantin", kedua wajah orang tua Jimin berseri, menampakkan kegembiraan mereka berdua.
"Kalau begitu, Jimin dan Se Ri akan kembali ke kamar ya eomma", Jimin menyenggol kaki Se Ri, memberi isyarat kepada nya.
"Cepat ambil itu", bisik nya. Kemudian Se Ri mengambil dua piring yang di atas nya telah di taruh dua buah sosis, telur mata sapi, dan beberapa potong daging.
"Abeoji, eommonim, kami ke atas dulu ya. Selamat pagi"
"Umm! Kalian jangan bermain dengan kasar ya", goda ibu Jimin.
Jimin masih terus memeluk Se Ri hingga kedua nya tiba di dalam kamar Jimin. Kemudian dengan paksa Se Ri melepaskan diri dari Jimin.
"Kau menikmati nya kan?!"
"Apa nya yang menikmati? Dada mu saja rata!", bohong nya. Iya benar, Jimin berbohong. Karena sesungguh nya sedaritadi ia menahan milik nya agar tidak bereaksi.
"Kau bilang rata? Asal kau tau saja ya, milik ku cup C. Oh, ataukah kau sebenarnya hanya tertarik dengan cup A seperti milik sekertaris Oh?", Se Ri tertawa sinis.
"Terserah kau saja, yang penting sekarang cepat ku habiskan sarapan mu itu. Kemudian minta pelayan mu menjemput mu", Jimin mendudukkan diri nya di tepi kasur sambil mengutak-atik ponsel nya.
"Aku akan tetap disini, tidak kah kau dengar ucapan eommonim tadi?", Jimin menatap Se Ri kemudian mengangkat sebelah alis nya.
"Lusa adalah hari pernikahan kita, jadi hari ini kita harus fitting baju, Jim"
Jimin hanya memutat bola matanya malas, dan kembali berkutik dengan ponsel nya."Tapi aku akan tetap memanggil pelayan ku. Cepat makan bagian mu, atau akan ku habiskan", Se Ri mulai mengunyah makanan nya satu persatu, disusul dengan Jimin yang ikut bergabung makan dengan nya.
Setelah kegiatan sarapan mereka selesai, Se Ri bergegas mengambil ponsel nya, menghubungi seseorang di sebrang sana.
"Halo, Ryo"
"..."
"Umm, aku akan pergi fitting baju pengantin. Bisakah kau membawakan baju ganti untuk ku? Dan juga dalaman ku, jangan lupa"
"..."
"Diam, kau sialan! Cepat aku tunggu! Style nya akan ku kirim setelah ini"
Peep
Setelah panggilan itu berakhir, Se Ri buru-buru mencari style outfit nya untuk hari ini, dan langsung mengirimkan nya ke Ryosuke.
"Daripada kau memainkan ponsel mu, lebih baik kau mandi. Aku juga akan menunggu Ryo mengantar pakaian ku", omel Se Ri kepada Jimin. Namun yang di omeli tetap tidak bergerak dari tempat nya, malah semakin asik dengan ponsel nya.
Se Ri tak kehabisan akal, ia mendekati Jimin. Mengurung nya dengan kedua tangan nya, hingga jarak di antara mereka sangat dekat."Kau pilih cepat mandi sekarang, atau ku lemparkan ponsel mu itu keluar jendela?", bisik Se Ri di depan wajah Jimin. Sontak detik itu juga Jimin bangkit dan hampir membuat Se Ri jatuh kebelakang.
"Sialan kau, Jim!", kesal wanita itu.
"Kau bilang aku harus mandi kan? Lalu apa salah lu?", setelah menyelesaikan ucapan nya, Jimin bergegas menuju kamar mandi milik nya.

YOU ARE READING
Yes, Master ㅡ Jimin BTS
Romance[ON HOLD] ( Bahasa ) Park Jimin adult fanfiction. "He's your master. So, be a good girl" -s [!!]Not for Children[!!] 20180511#1 Rank on Bahasa 20180519#1 Rank on Nc17