Author POV
Mobil yang di kendarai Ryosuke telah behenti tepat di depan gedung perusahaan Park corp.
Setelah mobil berhenti, Se Ri bergegas keluar dari mobil Ryosuke.
"Terima kasih, Ryosuke. Bye~"
Cklek
Blam!
Ucap Se Ri yang kemudian pergi begitu saja.
***
Sekitar hampir 10 menit.
Se Ri akhirnya tiba di depan ruangan Jimin.'Sepi sekali, apakah sudah waktunya makan siang?', batin Se Ri saar melihat bangku sekretaris di sebelah ruangan CEO tak berpenghuni.
Tanpa izin, akhirnya Se Ri memutus kan untuk langsung masuk ke dalam ruangan CEO di depan nya itu.
Cklek
"Park Jimin-ssi.. oh!"
Se Ri membulatkan mata nya. Melihat calon suami nya itu, kini tengah duduk di kursi kerja nya dengan wanita yang rambut dan pakaian nya sudah tak lagi tertata rapi, duduk diatas pangkuan nya.
"Sshhh...", desah wanita di pangkuan Jimin, saat ia menyesap leher wanita itu.
"Ekhem!"
Dehaman keras Se Ri sukses membuat kedua orang di depan nya menghentikan kegiatan mereka.
"Astaga!", kaget wanita itu. Bergegas turun dari pangkuan Jimin, menata kembali seragam kerja dan rambut nya.
"Tak usah kaget begitu. Aku sudah biasa", ucap Se Ri menatap datar wanita yang sudah pasti adalah sekretaris Jimin.
"Kau sudah biasa? Untuk anak seumuran mu?", wanita itu mendekat ke arah Se Ri. Menatap Se Ri dari atas sampai bawah tak percaya, sambil melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Kenapa?", Se Ri balik bertanya.
"Hei, dik. Apakah kau selalu menonton video porno? Bahkan seharus nya sekarang kau berada di kamar mu dan belajar", ucap wanita itu dengan senyum meremehkan nya.
"Tinggi mu bahkan sama dengan ku. Apakah ini efek dari video porno yang kau tonton itu, adik manis? Hahaha", lanjut wanita itu lagi.
Se Ri hanya menatap nya datar.
Menunggu wanita di depan nya itu menyelesaikan ejekan nya."Apakah sudah selesai?", tanya Se Ri dengan wajah yang tetap datar.
Wanita di depan nya berhenti tertawa dan merubah posisi nya menjadi berkacak pinggang.
Se Ri meletakkan makanan yang telah ia buat dan tas nya di atas meja depan sofa ruangan Jimin.
"Baiklah nona. Biarkan aku meluruskan semua omongan mu itu", ucap Se Ri sembari melipat kedua tangan nya di depan dada.
"Pertama, aku bukan lah anak kecil-"
"Benarkah? Hahahaha"
Wanita itu menyela ucapan Se Ri, yang membuat Se Ri harus extra sabar menahan amarah nya.
"Bisakah kau dengar kan saja tanpa meyela?", ucap Se Ri ketus.
"Baiklah, baiklah adik manis", jawab wanita itu menahan tawa nya.
"Aku bukanlah anak kecil, ataupun seorang pelajar. Bahkan nona Oh, usiaku lebih tua dua tahun darimu. Apakah wajah ku semuda itu? Atau kau yang terlalu cepat menua?", Se Ri tersenyum meremeh kan.
"K-kauuu!"
"Sttt.. Kedua!"
Se Ri berjalan ke arah Jimin, melewati wanita itu. Membelakangi nya.
"Aku adalah calon istri Park Jimin. Jadi, kau harus sopan kepada ku", ucap nya menunjukkan smirk nya.
Jimin hanya menatap Se Ri terkejut."Ahahhaha, apa-apaan ini adik kecil? Kau malu dengan umur mu? Dan mengaku sebagai calon istri Mr. Jimin? Lucu sekali, ahahahah", ucap wanita itu sambil tertawa.
"Kau harus merubah dandanan manis mu itu agar sedikit dewasa dan pantas dengan Mr. Jimin, adik manis. hahaha", lanjut wanita itu sambil mengusap ujung matanya yang berair karena terlalu banyak tertawa.
Srek
Tanpa di duga, Se Ri merobek paksa kemeja nya sehingga kancing-kancing nya terlepas entah kemana.
Kemudia ia menjatuhkan kemeja nya itu, menyisakan dalaman bandeau top nya. Yang hanya menutupi dada nya hingga sebatas pinggang.Jimin dan wanita di belakang Se Ri itu membelalakkan matanya.
"Apakah ini kurang dewasa nona Oh?", tanya Se Ri sedikit menoleh ke samping, melihat expresi wanita di belakang nya dari ekor matanya.
"Ta-tato itu", ucap wanita itu terbata.
Se Ri segera membalikkan badan nya, dan berjalan mendekat ke arah wanita itu.
Tetapi, semakin Se Ri berjalan mendekat, wanita itu semakin melangkah kan kaki nya mundur.
Se Ri melangkah kan kaki nya lebih cepat, saat wanita itu buru-buru berlari ke arah pintu dan akan membuka nya.
Brak!
Se Ri menahan pintu ruang kerja Jimin yang hampir saja membuat wanita yang beberapa menit lalu mengejek nya kabur.
Wanita itu terduduk.
"A-ampun.. maaf kan saya. Saya tak akan menggoda Mr. Jimin lagi.. maaf kan saya..", ucap wanita itu memohon.
Se Ri berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan wanita itu.
"Hhh~ kau sudah tau terlalu banyak nona. Apakah aku harus membunuh mu sekarang?"
Ucapan Se Ri membuat Jimin dan wanita didepan nya membelalakkan matanya kaget.
Se Ri POV
Aku tersenyum setelah melihat expresi nona Oh di depan ku ini.
Detik berikut nya, aku bangkit. Ia masih terduduk sambil menundukkan kepala nya.
Aku melipat kedua tangan ku di depan dada.
"Tatap aku!", perintah ku yang langsung ia turuti.
Ia menatap mataku ragu-ragu."Oh Yeon Joon. Kau harus berjanji seakan-akan tak mengetahui semuanya. Karena seharus nya ini tidak ku beritahukan sekarang...", ucap ku yang dibalas anggukkan oleh nya.
"Jadi, kau harus tetap tutup mulut mu sampai waktu nya tiba. Jika tidak...", lanjut ku.
"Bam! Aku pastikan kepala mu akan terpental sangat jauh dari tubuh mu", lanjut ku lagi. Kali ini dengan smirk yang sudah lama tak ku tunjukkan.
"Nde.. nde.. Miss", ucap nya dengan mengangguk.
"Bagus. Sekarang kau boleh pergi", ucap ku.
Ia langsung pergi meninggalkan ruangan Jimin.
'Huft~ belum menikah saja sudah seperti ini, bagaimana jika sudah menikah nanti', batin ku sembari menghembuskan nafas lega.
TBC
03:05 A.M
Friday, 14th July 2017
○Elix Dominic○
Elix otw hiatus nih ya~Votemment for next story.

YOU ARE READING
Yes, Master ㅡ Jimin BTS
Romantizm[ON HOLD] ( Bahasa ) Park Jimin adult fanfiction. "He's your master. So, be a good girl" -s [!!]Not for Children[!!] 20180511#1 Rank on Bahasa 20180519#1 Rank on Nc17