Story 15

6.3K 794 64
                                    

Jimin POV

Se Ri telah pergi setelah acara perdebatan yang baru saja kami selesaikan dengan tamparan dari ku.

'Apakah aku keterlaluan?', batin ku.

Entahlah, aku hanya kesal ia mengganggu acara pemuasan nafsu ku tadi, dan aku tak suka bila jalang seperti nya mengebut nama Hyun Ah seakan-akan ia mengenal Hyun Ah.

Mengapa aku menyebut nya jalang?
Cih, bahkan wanita dengan wajah polos di Jepang adalah wanita pemain film panas yang setiap produksi film nya, ia berpasangan dengan pria-pria yang berbeda.
Dan Jepang merupakan negara dengan sex bebas yang marak. Ku yakini, pasti ia telah tidur dengan banyak pria. Apalagi ia adalah anak seorang Yakuza, kehidup nya pasti gelap dan penuh akan hal-hal yang tabu.

Setelah kepergian nya, aku menatap wadah kotak yang ia bawa tadi.
Masih tertata rapi.
Terlihat lezat, karena memang sudah waktunya makan siang dan aku lumayan lapar. Aku mengambil sumpit yang tergeletak di samping wadah itu. Menyumpitkan satu tteokbokki yang membuatku kelaparan, memasukkan nya kedalam mulut ku.
Lalu ganti menyumpitkan gulungan sushi yang ada di wadah sebelah nya, memasukkan kembali kedalam mulut ku , dan mengunyahnya dengan penuh perasaan.

'Ini enak, jika aku menikah dengan Se Ri. Aku akan dapat merasakan masakan enak ini setiap hari', batin ku kemudian menggeleng.

'Apa-apaan aku ini? Bahkan aku ingin membatalkan perjodohan ini. Kenapa malah berpikiran seperti itu. Ck!', batin ku lagi.

***

Aku meletakkan sumpit yang ada di genggaman ku kedalam wadah yang sudah bersih tanpa sisa makanan sedikit pun.

Menyandarkan punggung ku pada sandaran sofa, menunggu makanan yang tadi ku telan dapat tercerna dengan baik.

Aku berniat untuk merebah kan diriku sebentar, namun terhenti saat tangan ku menyentuh sesuatu yang lembut.
Setelah ku lihat, ternyata itu adalah kemeja Se Ri yang tertinggal, dengan keadaan yang sudah tak layak pakai.
Beberapa kancing hilang entah kemana.

Aku benci semua yang berhubungan dengan nya. Entah kenapa aku sangat tak menyukai nya.
Dan karena itu aku bergegas menyusul nya, turun ke lobby untuk mengembalikan kemeja nya ini. Menyingkirkan benda yang berhubungan dengan nya.

Kenapa tak ku buang saja?
Oh ya, dan mungkin jika aku membuang nya ia akan kembali kepadaku, mencari ku, untuk mengganti kemeja murah nya ini.

***

Sesampai nya di lobby , aku tak menemukan Se Ri.
Mataku terus mencari hingga menemukan satu objek yang sangat ku benci. Yoo Se Ri.

Aku melangkah kan kaki menuju arah  nya yang berdiri di luar pintu gedung.
Hingga kurang lebih 3 meter dari tempat nya berdiri, aku menghentikan langkah ku.

Di depan sana. Tepat di depan pandangan ku.
Seorang pria bak model keluar dari mobil mewah nya, merangkul pundak Se Ri, membawa nya memasuki mobil nya.

Saat mobil yang mereka tumpangi melaju, aku berbalik menuju lift untuk kembali ke ruangan ku.

***

Lift berhenti di lantai tempat ruangan ku berada. Aku melangkah kan kaki menuju ruangan ku.
Sebelum memasuki ruangan ku, ku lirik ruang kerja Sekretaris Oh.
Biasanya ia akan langsung menghampiriku, dan menggoda ku. Tapi kali ini, ia bahkan menyibukkan diri dengan layar komputer di depan nya.

Aku kembali pada kain di genggaman tangan ku. Aku melempar,membuang nya asal tepat di atas tempat sampah di samping ruang kerja Sekretaris Oh.

Melihat aku membuang kain itu, Sekretaris Oh keluar dari ruangan nya menghampiri ku.

"Mengapa anda membuang pakaian ini Mr. Jimin?", tanya nya sembari mengambil kembali kemeja Se Ri dari tempat sampah.

"Bukan hal penting.", jawabku sembari melangkah kan kaki memasuki ruangan ku.

"Oh My God!"

Langkah ku terhenti saat mendengar teriakan kaget Sekretaris Oh.

"Apa lagi sekarang?", tanya ku malas, menolehkan kepala ku kearah nya.

"Kau yakin akan membuang pakaian ini?"

Mendengar pertanyaan nya, aku berbalik melangkah kan kaki ku ke arah nya.

"Memang nya kenapa?", tanya ku lagi.

Ia menarik tanganku. Meletakkan kemeja itu diatas telapak kangan ku.

"Saya rasa anda harus menyimpan nya. Mungkin nanti anda akan menyesal bila membuang nya", ucap nya.

Sungguh tak masuk akal. Apa nya yang menyesal? Bahkan aku sungguh-sungguh tak mengingin kan keberadaan nya di sekitar ku.


Karena tak ingin memperpanjang ini. Aku melangkahkan kaki ku pergi kedalam ruangan, tanpa memperdulikan omongan Sekretaris Oh tadi.

TBC

20:30 P.M
Monday, 31st July 2017
○Elix dominic○

Kangen saya tidak?
Ini hanya salah satu update di sela-sela hiatus ya.
Seperti yang Elix janjiin. Kalo sempet bakalan update cerita nya. Kalo gak sempet ya... enggak update HAHAHAHA

Votemment for next story~

Yes, Master ㅡ Jimin BTSWhere stories live. Discover now