dia berubah

103 12 0
                                    

Hari hari berlalu meninggalkan kejadian itu. Namun sudah berhari hari ku jalani dengan sedikit berbeda.
Terasa ada yang ganjal di setiap harinya. Sampai hari ini aku baru mengetahui keganjalan itu.
Ya, Marq sudah jarang menghubungiku. Dia bahkan belum mengantar dan menemaniku ke toko buku.
Apa dia berubah? Aku tidak tahu itu. Dan jika iya, mengapa dia berubah?
Hari ini adalah hari Senin, Marq ada ekstrakulikuler basket, ia akan pulang saat senja datang.
Aku hanya termenung di depan ponselku, berharap ia segera berdering dan menunjukkan nama Marq tertera di layar.
"Sudah jam setengah tiga, dia belum juga menghubungiku, ah, mungkin dia lupa," lalu aku menjentikkan jari dan mengirim pesan kepadanya.
'Jangan lupa semangat ya latihan basketnya Marq cher...' di layar ponselku tertera tanda centang yang berarti dia sedang tidak online.
Sore hari datang ku lihat ponselku, ada jawaban dari Marq, aku senang sekaligus kecewa melihat jawaban pesan yang ia kirimkan.
'Aku capek aku mau istirahat, jangan ganggu aku dulu ya...' ku lempar ponselku ke kasur tanpa membalas pesannya.
"Tidak biasanya Marq seperti ini, dia selalu menceritakan tentang latihannya, dan dia juga tidak pernah mengeluh capek setelah latihan, dia bahkan selalu mengelak jika aku berkata istirahatlah kamu pasti capek," batinku mulai kesal.
Setiap hari Senin Marq hanya memberiku sebuah pesan singkat yang ia kirim setelah dia pulang basket.
Isinya masih sama, namun hanya lebih pendek. 'Aku capek aku mau istirahat,' itu lebih tepatnya.
Aku mulai bingung dengan berubahnya sikap Marq padaku. Aku mulai berpikir kalau Marq menyukai cewek lain.

karena aku juga butuh kepastian✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang