6. Meet (2)

4.6K 258 1
                                    

Vote and comments !!

***

Setelah kejadian di UKS dua minggu yang lalu, Yasfa semakin gencar mendekati Amanda lagi. Entah itu mengajak makan dikantin atau sekedar ke perpustakaan bersama. Berkali-kali Amanda menolak namun tetap saja Yasfa yang selalu menang.

Hal itu menjadikan Amanda dibicarakan anak-anak sekolahnya. Pasalnya Yasfa yang terkenal cuek itu akan berubah menjadi menjadi seorang yang hangat saat berhadapan dengan Amanda. Amanda sendiri tidak mengambil pusing soal dia yang dibicarakan anak-anak sekolahnya, toh pada awalnya juga dia sudah tahu Yasfa siapa bahkan sangat mengenal.

Bel istirahat kedua berbunyi disusul dengan suara adzan dzuhur yang berkumandang, Amanda masih sibuk dengan cacatan dihadapannya.

"Man solat kagak ?"tanya Abigail, salah satu teman kelasnya.

"Lagi halangan Bi !"jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada buku.

Abigail mengangguk pelan lalu pergi keluar kelas. Disusul dengan seseorang yang masuk lalu duduk tepat disamping Amanda.

Amanda menoleh kesamping lalu mengernyit heran. Kenapa Yasfa ada disini ? Harusnya dia ada di mesjid sekolah untuk melalukan solat dzuhur bersama. Ya orang yang barusan masuk itu adalah Yasfa.

"Kenapa disini ?"tanya Amanda menatap Yasfa. Yasfa tersenyum lalu meletakkan kepalanya pada bahu Amanda dan memeluk Amanda dari samping.

"Kangen Ars !"jawabnya pelan. Amanda melepaskan tangan Yasfa yang melingkar di pinggangnya lalu mendorong kepala Yasfa menjauhkannya dari bahunya.

"Solat sana berjamaah !"perintah Amanda. Yasfa tertawa kecil, lalu menangkap tangan.

"Nanti aja kloter kedua !"balas Yasfa.
"Solat atau gue nggak mau ketemu lo lagi !"ancaman Amanda berhasil menbuat Yasfa tersentak lalu bangkit dari duduknya.

"Oke, gue solat. Jangan ngehindar lagi gue nggak mau kehilangan lo lagi !"ucap Yasfa lalu berlari keluar kelas. Amanda terkekeh pelan. Mana mungkin ia menghindar lagi dari Yasfa, si pemilik hatinya.

***

Bel pulang sekolah berbunyi membuat siswa maupun siswi sekolah ini berhamburan keluar dengan tergesa-gesa. Sudah dikatakan buka bahwa suara bel berbunyi lebih Indah daripada suara raisa.

Amanda segera membereskan peralatan sekolahnya lalu melangkahkan kakinya menuju ruangan komite kedisiplinan. Hendak menuju ruangan komite tangannya dicekal, Amanda berbalik lalu menghela nafas kasar.

"Pulang bareng yakk !"pinta Yasfa, iya Yasfa-lah yang mencekal tangan Amanda. Amanda melepas cekalannya.

"Ada rapat dulu, lo duluan aja !"perintah Amanda. Yasfa menggeleng lalu tersenyum.

"Gue tungguin, sekalin anter gue kr RS !" ucap Yasfa, Amanda hanya mengangguk. Lalu mereka berdua berjalan bersama kearah ruangan komite.

"Btw siapa yang sakit ??" tanya Amanda

"Yasha sakit dia kena tifus !"jawab Yasfa, for your information Yasha itu adik laki-lakinya. Umurnya baru menginjak 4 tahun. Amanda mengangguk kecil.

Sekitar satu jam lebih Yasfa menunggu Amanda. Sebenarnya dia bosan tapi dia rela menunggu sampai Amanda selesai rapat. Dan akhirnya Amanda keluar dari ruangan, Yasfa bangkit dengan girangnya.

"Lama yak ? Sorry !"ucap Amanda, Amanda tahu bahwa Yasfa adalah orang yang tidak suka menunggu. Yasfa menggeleng.

"Nggak apa-apa. Yuk kita ke rs, pasti Yasha seneng banget ketemu lo."balas Yasfa, lalu mereka berdua berjalan menuju parkiran.

***

Mereka sampai di RS, Yasfa berlari memutari mobil membukan pintu untuk Amanda.

"Sok romatis lo Yas !" ucap Amanda disertai kekehan kecil. Yasfa memberenggut.

"Gue romantisnya sama lo doang !" balas Yasfa lalu menggenggam tangan Amanda dan memasuki RS.
Mereka berdua berjalan di koridor rumah sakit. Keduanya terdiam, tidak ada yang membuka obrolan sampai tiba di kamar inap milik Yasha.

Yasfa dan Amanda mengetuk pintu lalu mengucapkan salam. Dan kebetulan sekali sedang Yasha tidak tidur. Yasha menoleh kearah kakaknya dan membulatkan matanya. Binar kebahagiaan terpancar dari matanya.

"Teh Manda... Yasha kangenn !"teriak mulut kecilnya, dia memberontak melepaskan pelukan pengasuhnya. Amanda tersenyum lalu menghampiri adik Yasfa itu. Sedangkan Yasfa hanya menghela nafas, keputusannya membawa Amanda kesini bukanlah hal yang tepat.

"Tau gitu nggak gue ajak kesini !" bantinnya menggerutu.

Yasha kini tengah dipangku oleh Amanda, anak kecil itu menceritakan awal masuk rumah sakit hingga ia bercerita pernah tinggal diluar negri. Amanda mendengarkannya dengan antusias sesekali tertawa kecil karna kelucuan Yasha.

"Teh Manda tau nggak ? Yasha itu sekarang sekolah lohh. Cuman gara-gara sakit nggak sekolah deh jadi kata Bunda nanti lagi sekolahnya."ceritanya antusias, walau Yasha baru empat tahun dia sudah pintar berbicara tidak seperti teman-temannya yang masih cadel saat berbicara.

"Oh ya ? Berarti udah pinter baca dong ?"tanggap Amanda disambut anggukan antusias. Yasha kembali bercerita tentang sekolahnya. Yasfa yang melihat itu tersenyum bahagia, sudah lama sekali dia tidak mendengar tawa itu. Tawa Amanda yang membuat candu baginya.

"Yasfa, adek lo tidur !"suara Amanda mengejutkan Yasfa yang sedang melamun itu. Dia tak sadar bahwa Yasha sudah tertidur.

"Yaudah, kita makan dulu ya. Gue lapar."ucap Yasfa, Amanda mengangguk dia juga merasa lapar. Keduanya keluar dari kamar inap itu menuju arah kantin rumah sakit.

"Mau pesen apa ?"

"Apa aja. Yang penting enak "

Yasfa berlalu meninggalkan Amanda untuk memesan. Amanda mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin.

'Deg'

Matanya bertemu dengan mata coklat hazel itu. Sedetik kemudian dia bangkit menuju Yasfa.

"Yas, kita nggak jadi makan disini yak. Bawa aja makanannya !"ucap Amanda dengan gelisah, Yasfa mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa ?"tanya Yasfa, Amanda hanya menggeleng. Dia menoleh kebelakang, terbelak ketika seseorang yang 'ia hindari' datang menghampirinya. Amanda semakin gelisah, Yasfa yang bingung akhirnya mengikuti pandangan Amanda.

"Mbak, makanannya dibungkus yak ! "Ucap Yasfa. Amanda menatap Yasfa.

"Gue duluan ke mobil, mana kuncinya ?"ucap Amanda meminta. Yasfa segera memberi kunci mobilnya. Lalu Amanda berlari meninggalkan kantin.

***

Amanda berlari dengan tergesa-gesa, ia ingin segera sampai dimobil Yasfa. Sedikit lagi ia aka membuka pintu mobil, tangannya dicekal seseorang. Amanda membeku ditempat.

"Ars !"

Panggilan itu membuatnya gagu, sangat susah untuk berbicara. Orang itu membalikkan badannya. Amanda terdiam menatap orang didepannya. Secepat mungkin orang itu mendekap Amanda.

"Ars, lo kemana aja hah ? Dua tahun gue nyari lo. Kenapa lo pergi sih ? Gue kangen lo kak!" kata orang itu lalu mengeratkan pelukannya, menumpahkan segala kerinduan yang ia alami.

Amanda terpaku, dia tidak membalas ucapan ataupun pelukan orang itu. Seakan tersadar dengan keadaannya yang begini, Amanda mendorong pelan orang itu hingga pelukan mereka terlepas.

"Gue bukan Ars, mungkin lo salah orang !"ucap Amanda dingin, lalu di masuk kedalam mobil. Menjalankan mobilnya menjauhi orang itu.

Orang itu diam, terpaku atas ucapan Amanda. Dia menatap sendu kearah mobil yang Amanda kendarai.

"Riz kangen Ars !" dia bergumam pelan, menundukkan kepalanya menahan rasa sesak di dadanya.

Ia orang itu adala Muhammad Rizky Arrasyeed, adik kandung Amanda.

****

With love
💞💞
Mrs. Typo

Amanda [ Selesai ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang