Vote and comments !!!
****
Rumah besar bertingkat dua itu terlihat sepi. Mobil pajero hitam memasuki pekarangan depan rumah. Seseorang keluar dari mobil itu dan melangkah dengan tergesa-gesa. Rizky, orang itu ialah Rizky. Adik kandung Amanda.
"Mam !" teriaknya menggema diruang tamu. Dia berjalan kearah ruang makan dan ruang keluarga, namun Ibunya tidak ada.
Kakinya melangkah kelantai dua, segera mungkin dia menuju ruang kerja Ayah-nya. Dan lagi Ibunya tidak ada disana. Lalu pikirannya tertuju pada satu kamar, kamar paling ujung dirumah ini. Rizky berlari kearah kamar tersebut, akhirnya dia menemukan Ibunya dan juga ada Ibunya disana.
Dengan pelan Rizky menghampiri Ayah beserta Ibunya. Rizky menepuk pundak Ayahnya. Tuan Arrasyeed menoleh, menatap Putra bungsunya.
"Riz ketemu sama kakak Pap, minggu lalu !"ceritanya, Nyonya Arrasyeed mendongkak.
"Setelah Riz cari info, kakak tinggal di apart milik Om Pradana, kakak juga dapat beasiswa sekolah di Sevit. Dan juga... Dia berubah !"lanjutnya dengan suara kecil diakhir kalimatnya. Tuan dan Nyonya Arrasyeed tersenyum, penantiannya selama dua tahun tidaklah sia-sia. Tuan Arrasyeed tersenyum menatap Rizky, dia menepuk pundak Rizky. Tersenyum bangga kepada Putra bungsunya.
"Besok kamu sekolah di Sevit, dan bawa kakakmu kembali kerumah !"ucap Tuan Arrasyeed, sedangkan Nyonya Arrasyeed menangis haru. Rizky mengangguk pelan, dia sudah berjanji akan membawa kembali kakaknya itu.
Kemudian Rizky pamit ke kamarnya yang tak jauh dari kamar tersebut. Sebelum menutup pintu kamar dia menatap kedua orangtuanya. Senyum kecil terbit dibibirnya, akhirnya dia bisa melihat kedua orangtuanya tersenyum kembali. Lalu dia menutup pintu kamar tersebut. Matanya menatap gelang pemberian kakaknya.
"Gue janji bakal bawa pulang lo kerumah ini lagi !"batinnya bertekad.
***
Cengiran lebar nan menyebalkan itu membuat Amanda beserta Agatha dan Adela mendengus kasar. Agatha mendelik kesal kearah orang yang ada dihadapannya.
"Dens ! Lo kemana aja kampret !" semprot Agatha. Sementara orang yang dipanggil Dens itu menampilkan cengiran lebarnya.
"Gue tau lo pada kangen yah sama gue ?" balasnya percaya diri, membuat Agatha maupun Adela mendelik jijik. Sementara Amanda terkekeh geli.
"Dih apaan lo. Lo lupa ? Lo masih punya utang mie ayam sama gue !" ucap Adela.
"Jadi, lo kemana aja Dennisa Al-Faruq ?"tanya Amanda menghentikan debat mereka yang pada akhirnya tidak akan selesai. For you information orang yang dipanggil Agatha tadi ialah Dennisa Putri Al-Faruq, lebih dikenal dengan sebutan Dens. Ia Putri pertama keluarga Al-Faruq.
"Yaampun lo semua kagak tau gue kemana ? Anjirr maraneh semua jahat yakk !!"balas Dennisa. Agatha dan Adela tertawa. Amanda menjitak kepala Dennisa.
"Bahasa lo Dens !"peringatnya setelah menjitak kepala Dennisa. Sementara Dennisa mengusap-usap kepalanya.
"Rasain tuh "ejek Adela diikuti tawa dari Agatha.
"Jahat lo ih Man !"ucapnya merajuk, bisa dikatakan Amanda pertama kali bertemu dengan Dennisa saat kelas sepuluh dan berakhir menjadi sahabat sampai sekarang. Selain itu Dennisa adalah yang paling termuda diantara mereka berempat.
"Jadi lo kemana aja heh ?" tanya Adela
"Tiga bulan kemarin gue ikut kejuaraan di Paris "jawab Dennisa, ketiga sahabatnya iti mengangguk pelan.
"Kejuaraan apa ?"
"Debat bahasa Jerman, dan gue alhamdulillah menang !"jawabnya sambil menunjukkan foto kemenangannya saat di Paris.
"Gila lo, gue bangga sama lo Dens !" Agatha bersorak gembira, untung saja kantin pagi ini sedang sepi.
"Uhh iye dong. Lo semua harus bangga punya sahabat kayak gue !" sifat percaya dirinya muncul kembali, membuat ketiga temannya menimpuk Dennisa dengan botol kosong bekas air mineral.
"Yaudah, yang terpenting sekarang kita semua lengkap. Sepuluh menit lagi bel ayo balik ke kelas." ucap Amanda lalu bangkit diikuti teman-temannya. Dibelakang Amanda, Dennisa sedang menggerutu kesal.
"Manda mah gitu yak, bel juga belum bunyi ini !"gerutunya pelan
"Gue denger Dens !"ucap Amanda membuat bungkam Dennisa. Sementara Agatha dan Adela tertawa. Bisa dibilang Dennisa adalah orang yang paling bandel diantara mereka berempat. Keempatnya berpisah dikoridor yang menghubungkan kantin dan lantai dua. Sudah dibilang bukan, bahwa Amanda memiliki kelas yang berbeda dengan sahabat-sahabatnya.
***
Rizky menutup pintu berwarna putih itu. Baru saja ia keluar dari ruangan kepala sekolah barunya. Ia menatap map yang ia pegang, XI IPS 4 tertera pada map bagian awal. Ia menghembuskan nafasnya lalu berjalan menuju kelasnya.
"Rizky !"paggil seseorang, Rizky menoleh menemukan sahabat kecilnya sekaligus sahabat kecil kakakknya. Yasfa Dinata, orang yang sudah lama ia kenal.
"Bang Yasfa ?"balasnya, Yasfa mendekatinya.
"Lo sekolah disini ? Bukannya lo di Kencana ?"
"Gue pindah Bang. Sekalian jemput kakak !"jawabnya, Yasfa mengerti keadaan ini hanya mengangguk.
"Oh gitu. Kelas mana btw ?"
"Ips 4 "
"Yaudah gue anterin. Ada trio kampret juga "ajak Yasfa, Rizky mengangguk. Keduanya berjalan menuju kelas mereka. Rizky tahu siapa yang Yasfa maksud trio kampret tadi, yang tak lain ialah Arga, Kenan dan juga Dewa. Rizky sudah mengenal keempatnya sedari kecil, dia dan keempat orang itu berteman baik.
Sesampainya dikelas Rizky disambut baik oleh teman sekelasnya. Dia memperkenalkan diri sebelum duduk dengan Galen teman sebangkunya. Rizky menghampiri Yasfa yang sedang bercanda dengan ketiga sahabatnya itu yang kebetulan ada diluar kelas.
"Eh si Riz, kemana aja lo eh ?"tanya Dewa. Rizky hanya tersenyum kecil lalu duduk disamping Arga.
"Gue selalu ada Bang. Lo semua aja yang jarang main kerumah."jawabnya pelan, membuat suasana menjadi hening seketika.
"Gue kesini mau nanya aja tentang kakak "lanjutnya pelan lagi. Keempatnya tahu apa yang terjadi pada Rizky. Arga berdehem lalu menceritakan semua tentang kakaknya. Rizky mendengarkannya dengan seksama. Disamping kanannya Yasfa memberikan tepukan dibahunya sebagai bentuk pemberian semangat pada Rizky. Dewa dan Kenan memberikan nasihat untuk terus semangat dalam menyelesaikan permasalahan.
Rizky berterima Kasih kepada keempatnya. Dia memohon bantuan dari keempatnya untuk bisa membawa pulang kakaknya.
"Kita pasti bakal bantu lo Ky, lo itu udah kek adik kita semua !"ucap Kenan disetujui oleh yang lain. Rizky mengangguk senang, setidaknya dia memiliki orang-orang yang dapat membantunya untuk membawa kakaknya pulang.
"Tunggu gue yak kak. Gue pastiin lo bakal pulang !"batinnya berbicara.
***
With Love
💞
Mrs. Typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [ Selesai ]
Teen Fiction#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok paling dingin yang ada di Sevit International Highschool. ©copy right 2018 Sorry for typo !! Don't copy...