31. Celine Widjaya

2K 108 3
                                    

Vote and comments !!!

****

Celine menatap tajam siswi yang ia bully sekarang, dia melemparkan tepung ke wajah siswi tersebut. Senyumnya mengembang tatkala tepung itu mendarat diwajah siswi tersebut.

"Hahaha, lo makin cantik aja sih " tawanya membahana lalu ia mendorong siswi tersebut hingga jatuh.

Brug

"Makanya jangan main-main sama gue ! Awas lo kalo nggak ngasih contekan lagi sama gue ! Ngerti nggak lo ?!" bentaknya yang dibalas anggukan takut dari siswi tesebut.

Celine pergi dengan tawa bahagianya dan tanpa ia sadari seseorang dibalik cctv sedang memperhatikannya.

"Pantes sih nggak ada yang mau, kelakuannya juga kayak gitu" gumamnya pelan lalu menyalin adegan yang terpampang dalam cctv ke flashdisk yang ia bawa.

Senyum miringnya merekah, " Tunggu kehancuran lo Widjaya" katanya lalu pergi dari ruang kontrol cctv.

Yasfa menyipitkan matanya saat melihat Amanda yang sedang duduk didekat pohon palem merah sekolah. Ia sedang tertawa bersama para sahabatnya.

"Samperin sana, di liatin mulu" celetuk Kenan membuat Yasfa menoleh

"Nggak ah, dia butuh waktu juga sama sahabatnya" balas Yasfa

"Acieee.... Si abang pengertian banget " goda Dewa membuat Yasfa mendengus

"Gimana hubungan lo sama Dennisa ? Udah baikan ??"

"Udah baikan tapi ya gitu namanya juga Dennisa kalau udah jadi mantan ya nggak bakalan ramah kayak biasanya" balas Dewa sambil tersenyum kecut menatap Dennisa yang sedang terbahak.

"Sabar kalo jodoh mah nggak bakal kemana " celetuk Kenan

"Sabarin aja Wa, lo nggak bakal jadi sama doi. Udah ada pawangnya" ejek Arga yang melihat Riz menghampiri Dennisa

Dewa mendengus lalu pergi meninggalkan mereka bertiga, sementara yang lain tertawa melihat kelakuan Dewa.

***

Amanda berlari menuju UKS setelah mendapat kabar bahwa Riz berkelahi dengan salah satu siswa Sevit. Pintu UKS terbuka lebar, dia mendengar suara rintihan dan makian. Bibirnya tersenyum tipis saat melihat Dennisa yang sedang mengobati luka yang didapat Riz berserta makian yang keluar dari mulutnya.

"Ngapain sih lo ladenin mereka hah ? Nggak guna Riz" kata Dennisa sambil menekan gemas luka yang didapat Riz

"Awww... Pelan-pelan dong Dens, sakit nih"ringis Riz

"Makanya jangan berantem nggak jelas kayak gini, lo itu anak ketua yayasan tapi kelakuan nggak kayak bokap lo ih" balas Dennisa sambil mengoles salep di pipi biru Riz.

"Kalo aja dia nggak bawa nama Ars pasti gue nggak bakal lawan dia Dens" kata Riz sambil meringis pelan karna luka diujung bibirnya, Amanda tertegun saat namanya disebut-sebut.

"Emang ada apa sama gue ?" tanya Amanda yang bersandar di pintu ruang UKS membuat Riz dan Dennisa menoleh terkejut.

"Loh dari kapan disitu ?" kaget Dennisa

Amanda melangkah mendekat kearah Riz yang duduk di kasur, " Jadi siapa dia yang berani sebut nama gue ?" Amanda menatap mata Riz yang sekarang tertegun.

Hening meliputi mereka, baik Riz ataupun Dennisa tidak mengeluarkan suara. Amanda menatap jengah lalu menepuk bahu adiknya itu.

"Lo diapain aja sama dia ? Bonyok begini hm ?" tanya Amanda lagi

Riz menghela nafas, " Saldi, dia yang mukul gue, dia bawa nama lo dan gue nggak tahan lagi yaudah pukul balik aja " matanya menatap ujung sepatu Amanda

"Saldi Widjaya itu ? Ngomong apa dia sama lo ?" Amanda tahu dia adalah salah satu pelanggar wajib di Sevit. Rasanya ia rak pernah punya masalah dengannya, menghukum saat dia melanggar pun tak pernah.

"Lo belum tau yah ? Saldi kan sodara kembar si nenek lampir itu Man" celetuk Dennisa

"Dan karna itu dia buat masalah, lo diejek sama dia Ars. Adek mana sih yang mau kakaknya diejek dengan kata- kata kasar" lanjut Riz emosi, tangannya mengepal kuat membuat Dennisa dengan cepat mengelus pelan punggung tangan Riz.

"Oh gue baru tau Saldi sodara kembar Celine, tapi kenapa harus gue ? Sebelumnya gue nggak ada masalah sama dia" kata Amanda

"Ya lo kan tau si Celine suka nempel sama pacar lo, otomatis Saldi tau lo dan dia kabulin permintaan adeknya yang manja nggak ketulungan itu buat nama lo jelek" balas Riz

"Emang lo nggak manja Riz ? Lo kan nggak bisa jauh dari nyokap sama Amanda" ejek Dennisa sembari mencarikan suasana yang tegang ini.

Riz mendengus kasar lalu mencubit gemas hidung Dennisa, " Dasar lo pendek, nyamber aja kayak kabel"

"Ya udah liat aja gimana maunya si Saldi sama kembarannya yang agak sakit jiwa itu man, dan lo awas aja berantem lagi nggak akan gue ketemu lo lagi" lanjut Dennisa, ya bisa dibilang Dennisa itu tidak suka kekerasan walau dia bisa beladiri. Katanya kalau bisa dibicarakan baik-baik kenapa harus pake kekerasan ?

Dan mereka pun pergi dari UKS melanjutkan istirahat yang tertunda.

***

"Nggak mau tau pokoknya Ayag harus bujuk orangtua Yasfa supaya jodohin aku sama dia Ayah ! Kalo nggak aku pergi dari rumah " teriak kencang Celine memenuhi ruang keluarga

"Yaudah pergi aja lagian siapa yang mau sama orang yang manja kayak lo itu Cel ?" balas Saldi

"Diem lo !" tunjuknya pada Saldi lalu pergi ke kamarnya dengan bantingan pintu kamar yang keras.

Brak

"Eh ya ampun gila dia masih nggak nyangka gue kembaran dia" gumam Saldi

Sementara Raihan Widjaya menghela nafas lalu menatap istrinya yang sekarang terdiam, " Ini akibatnya Rina, kamu lihat Celine jadi seperti ini karna terlalu dimanja. Bukan aku menyalahkan kamu, disini aku juga salah. Aku merasa gagal mendidik anak perempuanku itu" Kata Raihan membuat air mata yang sedari tadi Rina Anjani itu meluruh disertai isakan yang menyayat hati.

"Maafkan aku mas" balas Rina yang kini tengah memeluk suaminya itu, sementara Saldi ia menghela nafas dengan kelakuan adik kembarnya itu. Sungguh ia muak sekali dengan Celine dan kelakuannya yang manja itu.

Kalau bukan paksaan Celine juga ia tak akan berani menghina Amanda di depan Rizky tadi, siapa yang berani menghadapi macan satu itu. Amanda adalah hal yang harus dihindari olehnya.

'Mampus gue udah hina dia tadi, alamak sia-sia dong gue tiga tahun terakhir ini menghindar tapi malah bikin macan sama pawangnya marah sekalian. Harus minta maaf cepet-cepet ini mah'

"Kirim adek ke rumah eyang uti aja Yah, siapa tau dia mikir kalo disana" usul Saldi yang membuat Raihan tertegun sebentar sembari menenangkan istrinya

"Akan ayah pikirkan Bang, tapi bisa jadi kalo disana ia akan berubah" balas Raihan lalu Saldi berpamitan untuk ke kamarnya.

Sementara dikamar lain, Celine sedang tersenyum bahagia seolah mendapat jackpot besar. Ia tak henti-hentinya tersenyum.

"Sebentar lagi kamu bakalan jadi milik aku Yasfa, tunggu aku Yasfa sayang" gumamnya sambil menatap foto Yasfa lalu tertawa bahagia.

Ya dia belum tahu saja seperti apa Amanda itu, entah bagaimana ke depannya tapi yang jelas Celine telah memilih lawan yang salah kali ini. Karna Amanda tak selemah yang Celine kira selama ini.

***

With love
💞💞
Mrs Typo

Amanda [ Selesai ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang