Vote and comments !!!
****
Amanda memandang gemas kearah bioskop, weekend ini ia habiskan dengan Yasfa. Tadi pagi sekitar jam sembilan Yasfa datang menjemputnya dan sekarang mereka sedang menunggu bioskop buka. Ini film kedua yang akan mereka tonton. Film pertama yang mereka tonton ialah Film Senior's, sebuah film yang diangkat dari novel itu menjadi pilihan pertama mereka dan sekarang ia akan menonton film Dilan 1990, film yang sudah meraut penonton lima juta lebih dalam watu tiga minggu.
"Makan dulu yuk sekalian sholat lagi dan masih lama kok jam satu nanti" kata Yasfa
Amanda mengangguk setuju lalu mereka berdua menuju restoran korea, salah satu makan favorit keduanya.
Setelah selesai makan keduanya menuju mushola mall ini dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.Setelah sholat mereka kembali menuju bioskop tak lupa membeli popcron dan air mineral. Bioskop dibuka dan keduanya masuk kedalam, menikmati film yang disajikan dengan fokus.
Satu jam lebih akhirnya mereka keluar dari bioskop, baik Amanda mau pun Yasfa keduanya sangat menikmati film tadi. Dan baru kali ini Yasfa benar-benar fokus dengan sebuah film yang diangkat dari novel itu.
"Yas, aku baper deh ih greget banget sama dilan"celoteh Amanda membuat Yasfa terkekeh
"Tadi juga ihh Nakula manis banget sama Aluna nya"lanjutnya
Dan selanjutnya celoteh lainnya keluar dari mulut Amanda, Yasfa hanya menjadi pendengar sesekali menimpali perkataan Amanda.
"Ah andai aku jadi Aluna atau Milea gitu ya pasti bahagia deh" UcapAmanda membuat Yasfa sedikit cemburu.
"Nggak usah jadi Aluna buat milikkin Nakula atau jadi Milea yang punya Dilan, kamu tetep jadi diri kamu sendiri. Nggak usah jadi orang lain karena kamu ini punya aku, Yasfa. " kata Yasfa menatap dalam Amanda, Amanda yang mendengar itu menunduk malu ia yakin pipinya pasti sudah memerah.
"Kalo Aluna punya Nakula, Dilan punya Milea atau Salma punya Nathan. Kamu, Amanda punya Yasfa"lanjutnya membuat pipi Amanda yang tadinya merah bertambah merah.
'Anjir yah Yasfa bisa aja buat gue jantungan' batin Amanda bergejolak
"Kok nunduk terus sih ? Denger nggak apa kata aku ?"goda Yasfa mengangkat dagu Amanda
"Iya denger kok, yaudah ayo pulang eh tapi mampir dulu ke J.co ya aku mau beli donat"ajak Amanda lalu melangkah lebih awal meninggalkan Yasfa yang sedang tersenyum geli.
"Lucu banget sih Ars kalo lagi blusing " dan tak lama Yasfa menyusul Amanda.
***
Kembali kehari Senin, hari yang rata-rata dibenci oleh pelajar. Iya Monster Day para pelajar. Sama halnya dengan Dennisa kini ia sangat lelah dengan pelajaran bahasa Prancis nya. Dengan kesal ia meninggalkan kelasnya tak perduli jika nanti akan ada guru.
"Bodo amat gue nggak perduli lagi, remed-remed lah pokona urang teu paduli" gerutu nya memasuki area kantin yang sepi, iya sepi karna ini masih jam pelajaran.
Tak lama dari itu ia memesan makanan dan minuman favoritnya, Satu porsi batagor kuah dan juga air mineral ditambah jus mangga campur wortel. Asik dengan makanannya sampai-sampai Dennisa tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan yang sinis. Tak lama dari itu orang yang memerhatikan Dennisa menghampirinya.
Prok prok prok
Tepukkan tangan itu membuat Dennis mendongkakkan wajahnya menatap si peganggu yang menganggu acara makannya.
"Ohh jadi begini kelakuan si nomor satu di angkatan Bahasa ?"sindirnya pedas namun tak sepedas kata-kata Amanda ataupun Agatha.
"Masalah buat lo ? Si nomor dua di angkatan Bahasa "balas Dennisa sarkas yang membuat orang itu menggeram kesal.
Dennisa itu paling tidak suka jika ada yang mengganggunya sedang tidur atau makan, ia paling benci jika kedua hal favoritnya itu diganggu.
"Hm, jadi begini kelakuan sahabat si ketua Komisi Kedisiplinan ?" sindirnya lagi
"Kagak usah banyak bacot, ngiri lo kagak punya sahabat ? Mangkanya jadi orang itu jangan nyinyir urusan orang lain" balas Dennisa tambah nyelekit.
"Jadi apa masalah gue sampe-sampe datangin gue gini ? Buang waktu makan gue deh"lanjut Dennisa
"Masalah lo itu deketin Rizky, gue peringatin sama lo jangan pernah deketin Rizky lagi atau gue bakalan bilang sama Rizky semua tentang lo sama Dewa" bibirnya menyeringai sinis.
"Silahkan lo bilang sama Rizky gue sama sekali nggak takut, lagian masanya gue sama Dewa itu udah lewat mau Rizky percaya atau nggak itu hak dia, tapi gue ingetin lagi jangan nyesel lo main-main sama gue yaa. Lo belum tau gue sepenuhnya, gue tunggu tanggal mainnya. Bye Annisa the game is beggining" Dennisa tersenyum sinis lalu pergi dari kantin. Lagi dan lagi Annisa kalah oleh Dennisa, ia tak rela kalah oleh Dennisa walau kenyataannya ia tak akan pernah bisa mengalahkan Dennisa.
Annisa menggeram kesal, giginya bergemeletuk dan tangannya mengepal keras, " Gue akan buat Rizky percaya sama gue, liat aja Dennisa kali ini lo bakal kalah sama gue"gumamnya penuh amarah lalu pergi dari kantin meninggalkan seseorang yang tadi dibicarakan. Iya Rizky mendengar semua yang Annisa da Dennisa katakan.
Rizky memandang Annisa yang pergi dari kantin, memang ia sudah diberitahu beberapa waktu lalu olehnya bahwa Dennisa dan Dewa mempunyai hubungan. Ia sempat mempercayai namun setelah mendengar apa yang Dennisa katakan ia sadar bahwa ia salah paham dengan semua ini.
Yang Annisa katakan berbeda dengan yang Dennisa katakan, sungguh ia pikir Dennisa dan Dewa mempunya hubungan sekarang ini namun faktanya itu dulu, masa Dennisa dan Dewa sudah terlewati.
"Dasar uler keket, bisa-bisanya gue percaya sama dia sih ?"gumamnya pelan
***
Waktu istirahat kedua telah tiba Amanda dengan langkah malasnya menuju ruang ganti putri untuk berganti baju karna pelajaran olahraga akan segera berlangsung setelah istirahat ini. Sumpah demi apapun Amanda sangat malas berolahraga apalagi disiang terik begini.
"Sabar-sabarin aja kebagian olahraga disiang terik bigini mah"gumam Amanda
Peluit panjang Pak Yayan berbunyi semua murid kelas Amanda berkumpul di lapang Volly yang terik ini. Setelah diberi arahan oleh Pak Yayan semua murid melakukan pemanasan terlebih dahulu lalu melakukan arahan Pak Yayan mengenai materi Volly kali ini.
"Oke anak-anak cukup buat materi kali ini, minggu depan kita ambil tes nilai untuk Volly. Sekarang kalian bebas mau istirahat atau lanjut Volly lagi. Bapak pamit dulu" tutup Pak Yayan, semuanya mengangguk lalu Pak Yayan kembali ke ruang guru. Murid lelaki sudah bermain lagi dengan murid kelas sepuluh sementara murid perempuannya sedang istirahat di pinggir lapang tepat dibawah pohon beringin.
"Ampun da panas banget hari ini"celetuk Abigail
"Yaelah Bi, lo mah panas ngeluh hujan ngekuh maunya apa sih ??"sahut Marlina membuat yang lain tertawa termasuk Amanda
Mereka - murid perempuan kelas Amanda - bercerita tentang gossip hari ini yaa Amanda hanya mendengarkan. Dari mulai Ketua Osis yang ngejar cinta si ketua ekskul Boxer hingga kisah cinta Pak Wirawan dan miss Imel. Dibumbui dengan gelak tawa dari mereka membuat Amanda nyaman dengan mereka semua.
****
With Love
💞💞💞
Mrs Typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [ Selesai ]
Novela Juvenil#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok paling dingin yang ada di Sevit International Highschool. ©copy right 2018 Sorry for typo !! Don't copy...