Vote and comments !!!
****
Akhirnya waktu yang murid kelas XI tunggu-tunggu datang, hari ini seluruh siswa yang ikut Study tour akan berangkat ke Malang. Setelah semuanya cek in tiket mereka menunggu di kursi untuk menunggu panggilan pemberangkatan pesawat.
Amanda mengedarkan pandangannya, mencari sesuatu- ah bukan lebih tepatnya mencari seseorang. Hingga tak sadar orang yang dicarinya berada tepat disampingnya. Hingga bau parfum itu membuatnya menoleh.
"Sejak kapan kamu disini Yas ?"tanya Amanda
"Beberapa menit yang lalu, lebih tepatnya sejak kamu liatin kerumunan IPS 5" jawab Yasfa menatap Amanda.
"Nyari siapa ? Aku ?"lanjutnya
"Hmm, dari tadi nggak keliatan. Oh ya tante sama om ikut ?" Amanda menyenderkan kepalanya pada bahu Yasfa
"Ada tuh lagi ngobrol sama mama papa kamu" Yasfa mengambil tangan Amanda lalu menggenggamnya.
Hening melingkupi, baik Amanda maupun Yasfa keduanya sama-sama diam. Dengan tangan Yasfa yang menggenggam erat tangan Amanda, terasa romantis dengan backsound suara ramai murid Sevit.
'Diberitahukan kepada penumpang pesawat terbang tujuan Jakarta-Surabaya dengan nomor pesawat 102 akan segera berangkat. Sekali lagi diberitahukan kepada penumpang pesawat terbang tujuan Jakarta-Surabaya dengan nomor pesawat 102 akan segera berangkat.'
"Ayo, udah pengumuman tuh." ajak Yasfa
Amanda mengangguk pelan lalu mereka berdua berjalan masih dengan tangan yang saking genggam.
***
Semua siswa dan siswi Sevit begitu juga pembimbing study tour sudah ada dalam pesawat, perjalan kali ini akan ditempuh kurang lebih satu jam tiga puluh menit.
"Eh anjir pramugarinya pada cakep yah" celetuk Dewa yang baru saja melihat pramugari lewat.
"Bener nggak salah dah om Alvian pilih ini pesawat. " kata Kenan, sementara Yasfa dan Arga hanya mendengus pelan.
"Pikiran lo pada nggak jauh dari namanya cewek cakep, bosen gue dengernya"kata Arga
"Nggak papa kali Ga, itung-itung cuci mata" balas Kenan
"Iya tar Adela lo kemanain Ken ? Anak orang jangan lo gantung kasian" ejek Yasfa
"Iya nih kasian tuh anak orang, gue sih santai aja gue kan singel" Dewa tersenyum bangga
"Iya singel tapi lo juga sering gombal cewek sana sini" skakmat, wajah Dewa memerah
"Terus apa kabar sama lo Arga sayang hah ? Kemarin gue liat lo jalan sama Si Devina tadi malah nyamperin si Agatha" sewot Dewa
"Apaan mereka cuma temen gue aja" balas Arga santai sambil memasang earphone pada telinganya.
"Nah iya bener kata si Dewa, lo sama kita aja sama Ga" Kenan mengangguk semangat.
"Gue setia ya sama Amanda" kekeh Yasfa
"Iya tahu yang punya pasangan mah beda, duh tar gue ajak sapa ya buat romatisan di Malang" kata Dewa
"Dasar ayam lo Wa baru aja diomongin malah mikir kayak gitu " gerutu pelan Arga.
Yasfa yang mendengar gerutuan itu hanya tertawa pelan, dasar mereka memang tak ada kapok-kapoknya dengan wanita.
***
Satu jam lebih akhirnya mereka semua sampai di Bandara Internasional di Surabaya. Setelah semua keluar dari Bandara mereka memasuki bis masing-masing, hari ini mereka akan menuju hotel terlebih dahulu di Malang kurang lebih jarak Surabaya- Probolinggo ditempuh dalam waktu dua jam. Iya mereka akan singgah di salah satu hotel di probolinggo untuk istirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Bromo, tempat pertama yang akan mereka kunjungi.
"Aku di bis enam, kalo ada apa-apa langsung kabarin aku ya " kata Amanda
"Seharusnya aku yang bilang kayak gitu Ars, aku di bis sembilan. Tenang aja cuma anak kelas doang kok nggak di satuin untung "balas Yasfa
"Hm aku ke bis dulu titip Rizky yah awasi adek ipar kamu itu, bandel soalnya" kata Amanda lalu pergi dari jangkauan Yasfa, sedangkan Yasfa tersendiri terkekeh kecil.
'Adek ipar ya ? Duh Ars bisa aja buat jantung gue jumpalitan'
Lalu Yasfa memperhatikan Amanda yang sedang membawa kopernya ke bagasi bis, ia membawa bantal tidurnya lalu masuk ke dalam bis namun sebelum itu ia berbalik dan menatap Yasfa lalu melambaikan tangan.
Bibirnya berucap kata 'see you', dibalas dengan anggukan kepala dab lambaian tangan oleh Yasfa. Setelah memastikan Amanda masuk bisnya ia langsung berjalan ke bis sembilan, terlihat teman-temannya sudah menunggu.
"Ayo Yas, dah mo berangkat nih makan malem ntar kita abis dari sini di hotel nanti"seru Kenan yang dibalas anggukan kecil oleh Yasfa.
Tepat jam 16.15 WIB rombongan dari Sevit sampai di salah satu hotel untuk istirahat terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan jam dua pagi nanti. Jadi jika digabungkan ada dua hotel yang mereka singgahi, pertama hotel di probolinggo ini dan kedua nanti di malang.
Amanda keluar dengan muka bantal nya, untuk urusan kamar ia satu kamar dengan para sahabatnya. Setelah mendapat kunci kamar ia bergegas manaiki tangga karena malas berdesakan di lift, tak peduli jika kamarnya ada di lantai lima sungguh ia sudah mengantuk berat dan juga efek jetlag.
Dilantai dua ia memilih duduk sebentar sambil memejamkan matanya dan juga menunggu sahabatnya. Untuk urusan kopernya ia serahkan pada pengurus hotel ini karna tadi ia sudah berbicara. Hingga akhirnya ia tak sadar tertidur di sofa empuk hotel lantai dua.
Yasfa keluar dari bis sambil membawa kopernya ia menghela nafas melihat banyak siswa sevit yang sedang mengantri lift, matanya mengedar mencari Amanda-nya. Tapi tak ia temukan dan matanya menangkap sosok Adela, sahabat gadisnya.
"Del, Amanda mana ?" tanya Yasfa
"Tadi dia chat nunggu di lantai dua, males naek lift katanya. Gue sama yang lain mau nyusul ini"jawab Adela
Yasfa mengangguk lalu menaiki tangga menuju lantai dua, setibanya disana ia mencari Amanda dan menemukan gadisnya itu sedang tidur disofa dengan nyenyaknya. Senyum tipis terbentuk dibibir Yasfa lalu melangkah mendekati Amanda.
Yasfa berjongkok lalu menatap Amanda, tangannya terulur menyentuh pipi Amanda lalu mengelusnya. Bibirnya lagi-lagi tersenyum.
'Lagi tidur aja cantik Ars'
Tak lama dari itu Dennisa menghampiri mereka, " lift udah kosong Yas, lo ke kamar aja biar gue bangunin si Amanda" kata Dennisa
"Nggak usah Dens, biar gue gendong Ars aja nggak tega bangunin. Btw kamar kalian nomor berapa ?" balas Yasfa
"315, yaudah kuy ke kamar sekarang" ajak Dennisa
Lalu keduanya beranjak menuju lift, Yasfa menggendong Amanda ala bridal style. Sementara Dennisa menatap keduanya dengan muka melasnya.
"Aaaa pengen digendong jugaa" pekiknya kecil lalu menyusul Yasfa.
Lift bergerak naik membawa mereka bertiga ke lantai lima, setelah sampai dilantai lima mereka menyusuri lorong lantai yang masih banyak siswi di lorong kamar lantai lima ini. Mereka memekik kecil melihat perlakuan Yasfa terhadap Amanda.
'Ijhh kok so sweet sihhh'
'Aaaa pengen gitu juga di gendong ala bridak style '
' Ya ampun Yasfa kok bisa manis gitu sihh'
'Amanda beruntung banget sih punya pacar kayak Yasfa'
Yasfa yang mendengar pekikan itu pun hanya bisa tersenyum tipis dan terus berjalan mengabaikan pekikan kecil dati beberapa orang itu.
'Bukan Amanda yang beruntung, tapi gue yang beruntung bisa milikin dia'
****
With Love
💞💞
Mrs Typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [ Selesai ]
Teen Fiction#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok paling dingin yang ada di Sevit International Highschool. ©copy right 2018 Sorry for typo !! Don't copy...