Vote and comments !!
****
Seperti yang dijanjikan Yasfa hari sabtu mereka akan hangout ke dufan. Sekarang Yasfa dan Amanda sedang dalam perjalanan menuju Dufan.
"Ars "
"Apa ?"
"Kagak jadi deh nanti aja "cengir Yasfa muncul bersamaan dengan lesung pipinya
"Dih gaje "Amanda menepuk pelan tangan kiri Yasfa.
"Ya abis sepi amat kayak kuburan"
"Ya gue nggak tau mau omongin apaan "
Percakapan terus berlanjut hingga akhirnya mereka tiba di Dufan. Siang ini Amanda sangat bersemangat meskipun matahari sedang terik-teriknya.
"Ayo gue pengen naik kora-kora dulu pemanasan "Amanda menarik tangan Yasfa dengan semangat. Yasfa hanya tersenyum melihat tingkah Amanda.
'Apapun akan gue lakukan kalo itu bisa buat lo bahagia Ars'
Tak terasa dua jam berlalu mereka berdua menghabiskan waktu, semua permainan dari yang ekstrim sampai wahan bermain anak kecil mereka kunjungi. Mulai dari Hysteria sampai pontang-panting lalu tornado mereka naiki dan juga komedi putar pun mereka naiki.
Dan sekarang mereka sedan menaiki bianglala sambil menikmati arumanis yang tadi dibeli dan juga keindahan kota Jakarta dari atas bianglala ini. Amanda terlihat begitu menikmati sesekali ia mengabadikan moment ini pada kamera SLR kesayangannya. Yasfa yang memandang Amanda dari dekat pun terpesona dengan kecantikan Amanda.
Dan seketika Amanda menoleh kearah Yasfa, "Yas- eh " Amanda gugup sungguh selama ini ia tak pernah dekat dengan Yasfa sedekat ini, sampai-sampai hidung mereka bersentuhan.
Deg..
Jantung keduanya bergerak cepat, sensasi menggelitik didaerah perut semakin terasa oleh mereka berdua. Sampai akhirnya anak kecil menegur mereka.
"Kakak hei jangan pacaran disini, kalian mau jatuh ?" tegur bocah kecil itu.
Seketika keduanya menjauh dengan pipi yang sudah memerah, dan atmosfer disekitar mereka tiba-tiba menjadi canggung. Lalu permainan bianglala itu terhenti mereka berdua turun dari bianglala tersebut.
'Jantung oh jantung kenapa lo jadi mompa cepet banget sihhh'
'The best moment on the best place' Yasfa tersenyum
***
Kruyukkkk...
Suara perut Amanda seketika mengubah suasana menjadi cair, sekarang Yasfa malah tertawa kencang. Amanda mencebik kesal.
"Yasfa udah ih jangan diketawain" kesal Amanda, Yasfa menghentikan tawanya lalu meraih tangan Amanda.
"Yuk makan setelah itu gue bakalan nunjukin sesuatu sama lo "kata Yasfa lalu kedunya berjalan keluar pintu masuk Dufan.
Keduanya sekarang berada direstoran kesukaan Amanda, dengan cepat mereka berdua memesan. Amanda memesan satu porsi nasi bakar komplit dan Yasfa memesan bakar ikan. Keduanya menunggu pesanan yang merka pesan dengan tak sabar apalagi Amanda.
Tiga puluh menit akhirnya pesanan mereka datang dengan cepat Amanda berdoa lalu memakan nasi bakar komplit itu. Yasfa terkekeh melihat Amanda yang begitu semangat, sampai-sampai sambal dari nasi bakar tersebut tersangkut disudut bibir sebelah kanannya.
Dengan cepat Yasfa menghapus sambal tersebut, Amanda terpaku beberapa detik, perbuatan Yasfa hari ini benar-benar membuatnya ambyar.
'Ambyar ini hati gue ambyar Yasfaa'
"Makan aja kayak anak kecil dasar" kata Yasfa lalu memakan sambal yang ia hapus dari bibir Amanda.
"Eh- emh makasih hehe, soalnya gue laper "kekehnya oh demi sisirnya Rizky ini bukan gaya Amanda banget.
"Yaudah cepetin makannya, nanti ikut gue yah. Ada sesuatu yang mau gue tunjukin."kata Yasfa dengan tersenyum manis sekali, dan lagi lagi membuat Amanda ambyar seketika.
'Ampun dah ini kenapa jadi gampang baper sih 'batin Amanda
***
Setelah selesai makan mereka berdua menuju tempat yang akan Yasfa tunjukkan, dalam hati ia penasaran akan dibawa kemanakah ia ? Sejenak ia merasa pernah melewati tempat ini lalu pikirannya tertuju pada kantor Ayah Yasfa.
"Lah kita mau ke kantor bokap lo Yas ?"
"Hmm, tapi bukan buat nemuin calon mertua lo kok tenang "
"Apaan sih " Amanda membuang muka kearah jendela mobil, ia yakin sekarang pipinya pasti sudah memerah.
"Dih blusing diumpetin segala, gue tau kok Ars " Yasfa tertawa membuat Amanda semakin kesal lalu menabok bahu Yasfa.
"Diem lo, nyetir yang bener. Gue masih mau hidup " kesal Amanda lalu menghadap jendela mobil, mengamati kendaraan lain.
"Iya-iya maaf deh maaf" kata Yasfa sambil meraih tangan Amanda dan ia genggam selama perjalanan. Amanda melirik tangannya yang digenggam, pipinya pun semakin memerah.
'Ambyar untuk kesekian kalinya, Yasfa kenapa lo bisa jadi manis sihh'
Mereka akhirnya sampai dikantor Ayah Yasfa, lalu mereka berdua memasuki kantor itu. Pegawai yang mengenali Yasfa pun menunduk hormat yang dibalas anggukan oleh Yasfa.
***
Yasfa mengajak Amanda ke lantai teratas kantor ini, di dalam lift tadi Amanda bertanya pada Yasfa namun hanya dijawab oleh senyuman yang membuat Amanda semakin penasaran.
Yasfa mengecek jam tangannya, jam menunjukan angka 17.10 senja pasti sudah ada, dentingan lift terdengar dengan cepat ia mengandeng Amanda lalu membuka pintu rooftop.
Amanda yang melihat semburat jingga itu tersenyum lebar lalu berlari kearah pembatas pagar rooftop, tak lupa ia mengabadikan momen senja ini di kamera miliknya.
Yasfa mendekati Amanda ia berdiri tepat dibelakang Amanda, tangannya mengungkung tubuh Amanda yabg seolah-olah ia sedang memeluk Amanda.
"Ini yang gue maksud tadi, persembahan cantik untuk orang yang cantik"bisik Yasfa tepat ditelinganya, Amanda sempat menegang lalu kemudian rileks lagi.
"Makasih, ini Indah " Amanda menoleh pada Yasfa yang ada tepat dibelakangnya. Sejenak ia menatap mata hitam kecoklatan milik Yasfa yang membuatnya terbuai akan mata Indah itu. Lalu dengan cepat ia menghadap kearah senja lagi.
Yasfa tersenyum melihat perilaku Amanda yang terkesan malu-malu itu. Ia meletakkan dagunya dikepala Amanda yang terbalut hijab berwarna pastel itu.
"Ars.. "
"Hmm"
"Pacaran yuk "
Sontak kata itu membuat Amanda yang tadinya terpejam membelakkan matanya lalu menoleh menghadap Yasfa.
"Apa ? Lo bilang apa barusan ?"
"Pacaran "jawab Yasfa polos
"Lo beneran ? Becanda lo kagak lucu Yas ?" Amanda menatap Yasfa serius
"Lo kata gue bercanda ? Gue serius, ayo kita pacaran " Yasfa menatap balik Amanda dengan serius
"Lo ngajak pacaran kayak ngajak maen kelereng aja sih Yas " Amanda menatap heran Yasfa
"Yaudah lah intinya lo mau kagak jadi pacar gue ? Tapi gue nggak nerima penolakan " tegas Yasfa yabg membuat Amanda memutar malas matanya.
"Apa gue bisa nolak ?"
Yasfa tersenyum lalu memeluk Amanda bertepatan dengan matahari yang tenggelam.
Hari ini hari mereka jadian tanggal 15 oktober tepat pada pukul 17.45, yaa mereka berdua berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar.
***
'Sejatinya senja hanyalah bias semata namun keindahannya tak kalah menarik dengan pelangi ataupun aurora'
***
With love
💞💞
Mrs. Typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [ Selesai ]
Teen Fiction#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok paling dingin yang ada di Sevit International Highschool. ©copy right 2018 Sorry for typo !! Don't copy...