27. The Games

1.9K 119 4
                                    

Vote and comments !!!

****

Sesuai rencana, Amanda dan Yasfa menjalankan peran masing-masing. Yasfa seolah-olah menerima Selina, merespon seluruh perlakuan manis Selina lalu menjatuhkannya. Terdengar sadis namun itu pantas untuk orang-orang yang tidak tahu diri seperti Selina dan Abrega. Sementara Amanda akan menjalankan peran seolah-olah dia jatuh dalam pesona Abrega tapi diawal dia harus jual mahal terlebih dahulu.

Bahkan kabar kedekatan Yasfa dan Selina berhembus kencang di Sevit, banyak yang mengatakan bahwa Selina yang mendekati Yasfa hanya untuk panjat sosial saja. Ada juga yang mengatakan bahwa Yasfa kasihan dengan Selina jadi menerima Selina dengan terpaksa, tapi siswa dan siswi Sevit masih melihat kebersamaan Yasfa dengan Amanda. Pun dengan Amanda yang dekat dengan Abrega, sebagian berpendapat jika Yasfa dan Amanda putus tapi mereka juga sering terlihat bersama.

Sampai ujian kenaikan kelas baik Selina maupun Abrega masih mendekati Yasfa dan Amanda. Mereka berdua berpendapat bahwa Yasfa dan Amanda terperangkap dengan rencana yang mereka buat, tapi tanpa mereka sadari bahwa mereka sendirilah yang terjebak dengan permainan mereka sendiri.

Malam ini malam terakhir ujian kenaikan kelas, kedekatan mereka sudah mencapai tiga bulan lebih membuat Selina optimis bahwa Yasfa setelah jatuh dalam pesonanya.

Selina menatap langit tanpa bintang ini, senyumnya mengembang manis. Ia sangat yakin bahwa Yasfa sudah jatuh dalam pesonanya dan akan meninggalkan Amanda.

"Ck, siapa sih tang nggak akan jatuh sama pesona gue ? Yasfa aja akhirnya luluh" seringainya mengembang lebar.

"Selina" ia menoleh mendapati Abrega diambang pintu. Abrega mendekatinya lalu duduk dikirsi sebelah Selina.

"Gue pikir rencana kita berhasil, Amanda udah mulai percaya sama gue dan Yasfa udah jatuh sama lo" Abrega menatap Selain dengan senyum angkuhnya.

"Hmm, gue pikir juga sama. Ternyata nggak susah ya buat ngalabuin mereka " tawa Selina berderai.

Tapi jika dipikir kenapa mereka sangat mudah dikelabui ? Bukankan itu aneh ? Dan mereka tak menyadari ada kesalahan yang terjadi disini.

***

Selina keluar dari ruang ujian, hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas. Dengan cepat ia menghampiri jelas Yasfa untuk mengajak makan siang bersama, tapi saat sampai disana ia tak melihat Yasfa.

"Mungkin dia nunggu gue di kantin kali ya ?" gumamnya pelan lalu melangkah ke arah kantin.

Sementara di kantin Amanda dan Yasfa serta sahabat-sahabatnya sedang makan di kantin dengan tenang.

"Jadi bakal disini nih ? Wih bakal rame dong" celetuk Dennisa

"Hmm tinggal tunggu tuan putri aja bentar lagi juga nyamper si pangeran " balas Amanda membuat Yasfa tersenyum masam

"Ars" Yasfa mencubit pipi Amanda kencang yang membuat Amanda tertawa

"Kamu kalo nyindir tuh liat orangnya dulu dong" Yasfa menatap sebal AmAmanda

Amanda melepaskan cubitan Yasfa lalu menatap seseorang yang baru saja masuk ke kantin.

"Nah kan baru gue bilang anaknya nongol" Amanda menatap Selina yang sekarang sedang mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang tak lain ialah Yasfa.

Mata Selina dan Amanda bertubrukan, dengan santainya Selina menghampiri Yasfa. " Yas kok nggak nunggu aku ?" tanya Selina dengan suara yang dilembut-lembutkan kalo kata Dennisa itu jatohnya malah jadi jijik.

"Lah siapa lo sampai Yasfa harus nungguin ?" kompor Dennisa membuat suasana tegang

Seketika seluruh penghuni kantin memusatkan perhatiannya pada meja yang diduduki Amanda dan sahabatnya.

Amanda [ Selesai ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang