Vote and comments !!!
***
Selesai permasalahan Amanda dan Celine, semuanya kembali normal. Sekarang ini Amanda dihadapkan dengan berbagai macam ujian. Ujian praktek, ujian sekolah, dan yang terakhir yang menjadi final, Ujian Nasional.
Belum lagi try out, penambahan materi, simulasi UN dan tetek bengeknya membuat Amanda dan teman-temannya pusing tujuh keliling. Bulan berlalu dan saatnya ujian nasional pun datang, semua siswa dan siswi Sevit terlebih dahulu menyambut kedatangan UN ini dengan berdoa bersama sebelum melangsungkan ujian, tradisi lama yang sudah ada sejak dulu.
"Hah ! Nggak kerasa aja udah mau UN lagi, lo pada mau daftar kemana? " celetuk Dennisa, setelah selesai berdoa bersama Amanda dan sahabatnya terlebih dahulu berkumpul bersama di kantin langganan mereka.
"Gue mau ke ISI deh ya kalo nggak UGM jadi lah" balas Agatha
"Ambil UI gue" jawab Amanda
"Iya tau gue sam lo Ga, lo emang bener mau jadi pemusik ya ? Bagus dah lanjutan terus " kata Dennisa
"Kalo lo Del ?" Dennisa menatap Adela yang belum menjawab pertanyaannya
Adela terdiam beberapa saat, ya mungkin sudah saatnya mereka tabu Adela akan pergi. " Aussie" jawab Adela pelan
"WHAT ? KOK JAUH BANGET ? DAN SEJAK KAPAN LO DAFTAR HAH ?" Dennisa berteriak heboh sementara Amanda dan Agatha tersedak minuman mereka.
"Gue ambil beasiswa disana dan kemarin udah ada pengumuman hasil seleksi dan gue masuk sebagai salah satu pemenang beasiswa itu" jelas Adela tenang padahal ia sudah mati-matian menahan air matanya, ia tak rela meninggalkan para sahabatnya ini, dan juga seseorang yang bahkan sampai sekarang belum memaafkan kesalahannya.
Berat, semuanya berat sampai ia tak sanggup memikul beban yang ada di pundaknya sekarang. Sementara Amanda memandang Adela sengaja tajam.
"Lo bukan sengaja ambil beasiswa ini buat jauh dari si Kenan hm ?" tanya Amanda penuh dengan nada menyindir ya tak perlu diragukan lagi seorang Amanda dan segala obrolan nyinyirnya.
"Uhukk ! Apaan deh Man, kenal doa aja nggak. Nggak ada hubungannya sama dia ya !" jawab Adela yang sempat tersedak sementara Dennisa dan Agatha terdiam, Adela dan sifat tertutupnya membuat mereka bingung. Ada apa hubungan antara Adela dan Kenan ?
"Doain gue bertahan dan betah disana, zaman udah canggih sekarang dan lo pada bisa video call sama gue ataupun chatting kayak biasanya" lanjut Adela membuat Dennisa menangis sekarang, sudah dikatakan bukan ? Kalo Dennisa itu si bungsu diantara mereka, si manja yang merasa sudah dewasa padahal umurnya tahun ini baru enam belas tahun.
***
Hari terakhir Ujian Nasional
"Wanjirrr akhirnya selesai juga ini UN " teriak Agatha yang baru saja keluar dari laboratorium komputer sekolah. Diluar sudah ada Amanda dan Adela, sementara Dennisa sudah ditarik Riz entah kemana
"Gimana Geografi ?" tanya Amanda
"Alah olab gue olab, soalnya bikin sepet ini mata" jawab Agatah dengan gerutuan
"Kuy lah kumpul starbucks, si Dennisa udah nunggu sama si Riz sama yang lain" balas Amanda
"Gue nggak ikut dah" Adela menolak ajakan Amanda
Amanda mendelik tajam, " Lo harus ikut, itung-itung ngerayain hari terakhir UN" balas Amanda dengan nada tenang namun penuh perhitungan, dan pada akhirnya Adela mengangguk pasrah mengikuti kemauan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanda [ Selesai ]
Teen Fiction#6 in Amanda Dingin. Satu kata yang mewakili dari sosok gadis berhijab itu. Tak tersentuh dan tidak akan pernah tersentuh. Dia Amanda Putri sosok paling dingin yang ada di Sevit International Highschool. ©copy right 2018 Sorry for typo !! Don't copy...