Aku membuka mata, mengeratkan selimut untuk menutupi tubuhku yang polos, suara dengkuran halus membuat aku menoleh, seorang pria tampan sedang memeluk perutku posesif, tertidur setelah pertempuran yang hampir terjadi sebanyak 4 ronde semalam. Untungnya ia kelelahan dan berakhir di 3 ronde saja.
Jangan tanyakan apakah tubuhku ini terasa remuk? Apakah aku kelelahan? Apakah aku kesakitan?
Akan ku jawab : ya!
Tetapi aku sangat menikmatinya, sangat, sekali lagi.. sangat! saat tangan besarnya meraba setiap inchi tubuhku, menyesap dalam apa yang menjadi candunya, membuat aku merasakan lagi-lagi dan lagi dibutuhkan.
Dertttt...
Getaran ponselnya membuat aku menoleh pada nakas, dengan sebelah tangan aku ambil ponselnya, disana tertera seorang foto wanita cantik yang sedang mengandung, dengan pria yang memeluk perutnya, memberikan tanda love dengan jari tangannya di daerah perut wanita itu, dua orang dewasa tersebut melihat kearah kamera dan tersenyum lebar, menampilkan kebahagiaan mereka.
Aku tersenyum kecut, sudut hatiku merasa iri dan sudut hatiku yang lain merasa kasian.
Entahlah....
Getaran itu menghilang, ada 12 panggilan tak terjawab.
"Engh.. sudah bangun Bebi?"
Aku tersenyum melihat dirinya dengan muka bantal, menambah berkali-kali lipat ketampanannya, ia melepaskan pelukannya dan mengucek matanya sebentar, kemudian duduk, membuat perutnya yang bagaikan roti sobek menjadi pemandangan pagiku yang indah.
"Ada telpon mas."
Ia hanya mengangkat sebelah alisnya, "siapa lagi? Istrimu."
Ia tersenyum lalu mengecup pelipisku, setelah ponselnya ia ambil, ia segera mengusap layar ponselnya dan menempelkannya di telinga.
"Halo... Sayang." Ucapnya mesra, bila sudah begini, lebih baik aku mengungsi, menyegarkan badan, hati dan fikiranku, dari sisa sisa pergulatan percintaan kami semalam.
°°°
Ada yang mau lanjut?

KAMU SEDANG MEMBACA
the second
Romance#565 in romance 110818 Warning 17+ Aku sudah menerimanya, bila jalan hidupku memang begini, mengandalkan lekuk tubuhku untuk mencari perhatiannya. Menjadi istri kedua bukanlah hal yang mudah, cinta, harta dan cemburu melebur menjadi satu. Sangat sul...