E.N.A.M B.E.L.A.S

110 6 0
                                    

          

Dua minggu telah berlalu. Dan entha kenapa mendadak max menjadi dingin dengan kriesha. Chat kriesha, pun tidak pernah dibalas sekalipun. Saat kriesha menyapa, max juga tidak mneoleh atau tersenyum sama sekali.

Waktu bertemu dijalan juga, max tidak oernah tersenyuum atau menyapaa lagi. Semua itu, membuat kriesha bertanya tanya. Aoakah dia membuat kesalahan, atau semacamnya kepada max. Sehingga, max jadi ilfeel dengannya?

Pagi itu berhubung kakak kelas sedang uasbn, semua kelas sebelas dan kelas sepuluh belajar di laboratorium. Kriesha dan yang lainnya sednag berkumpul, dan seperti biasa melakukan gossip pagi.

Kriesha yang sedang tertawa, mendadak melihat yori dan amber yang sedang berbisik mendadak dan melihat ke kriesha. Tentu saja, hal tersebut membuat kriesha merasa penasaran.

Tapi, seolah tidak mau ambil pusing, kriesha kembali bebricara dengan teman temannya.

"Min, gue harus cerita" ucap yori, amber langsung memukul yori.

"gak! Jangan sekarang" ucap amber, dan kriesha langsung penasran pada saat itu jugq.

"Apaan sih? Kok gue kepo" ucap kriesha,amber dan yori hanya cengar cengir saat melihat kriesha penasaran.

Omongan yori yang membuat kriesha oenasaran, dan sedikit gugup. Entah mengapa, ia penasaran tapi takut juga tentang apa yang akan ia dengar.

Di jam istirahata, kriesha langsung emnarik yori dan meminta yori untuk memberitahu tentang apa yang ia akan beritahu.

"Ayo cepet, lu mau ngasih tau apa?" Tanya kriesha, yori tersenyum.

"Janji sama gue, lu gwk akan sedih" ucap yori, kriesha semakin gugup dan mengangguk sambil mengkaitkan kelingkingnya kepada yori.

"Kata caeron, max pacaran. Nih buktinya" ucap yori,

Teng!

Udara seolah tercekat, dan kriesha benar benar mati kutu pada saat ini. Seolah olah, badannya tidak bisa menerima apa yang barusan ia dengar dari yori. Matanya sudah mulai berkaca kaca, saat melihat bukti chat caeron dan max. Max bilang, bahwa dia sudah punya pacar.

Pantas saja, max menjauh dari kriesha belakangan ini.

Kriesha yang sudah janji untuk tidak menangis, sepertinya tidak bisa menepati janjinya. Dan sekarang, ia menangis. Yori memeluknya. Dan membuat vinnya, belline dan amber keluar dari kelas dan ikut memeluknya.

"Pantesan dia jauhin gue" ucap kriesha, dan menangis lagi.

"duh, gue jadi merasa bersalah. Tapi, lu emang harus tahu" ucap amber, kriesha masih terus menangis. Ia tidak tahan, mengetahui fakta tersebut.

Selama pelajaran, ia sangat tidak fokus dan bisa mendadak menangis, yang biasanya ia berisik. Kini, ia hanya diam diam saja.

"Duh, jangan sedih dong kries" ucap belline, dan kriesha kembali menangis.

"Kriesha, are you okay? Are you crying?" Tanya guru bahasa inggris, kriesha langsung menghapus air matanya. Satu kelas, langsung menoleh kepada kriesha.

"im fine sir, I catch cold sir" ucap kriesha, berbohong. Kemudian, ia menaruh kepalanya diatas tangannya dan menangios lagi. Amber menenangkan kriesha, dengan menunjukkan wajah jelek. Kriesha tertawa sebentar, anmun menangis lagi.

Baru kali ini, merasakan sakit hati seperti itu.

Dan pulang sekolah, ia tidak langsugn pulang karena ia menghampiri rumah caeron karena penaran dengan chat dia dengan max. Matanya bengkak, karena terus terusan menangis. Ia tidak ingin menangis, tapi air matanya mendadak jatuh tanpa diminta.

If You Love Someone, You Have To Be Brave To Say (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang