Hari ini, adalah hari ketiga mereka semua berada di desa tersebut. Tersisa dua hari disana, dan dua hari berikutnya akan di habiskan di jogjakarta. Mungkin, hari ini mereka akan pergi ke tempat penjualan ikan lagi. Karena, barusan kriesha lihat bapak sedang membereskan kailnya dan memasukan beberapa cacing, yang kemarin pagi bapak cari.
"Pak, hari ini kerja apa?" Tanya kriesha
"Mandiin sapi mau? Terus bawa sapi jalan, terus ke sawah nyabutin padi" ucap bapak
"Mau pak mau!" Ucap kriesha dan belline berbarengan, langsung mereka masuk ke kamar dan menggunakan lotion. Lalu, mereka berjalan sambil membawa cangkul dan pergi sawah. Kata bapak, lebih baik ke sawah pagi sampai jam sebelas. Nanti, siang baru kita akan memandikan sapi.
Mereka berjalan ke sawah, satu keluarga. Kakak dan ibu juga ikut. Ah iya, kakak rita yang merupakan kakak dari shailene dan malynn juga ikut ke sawah. Jadi, banyak sekali yang ikut. Shailene dan malynn juga ikut.
Kini, semua orang berpencar dan kriesha mencangkul bersama kak rita. Dia mengajarkan kriesha, cara mencangkul yang benar. Beruntung, lagi musim panen. Jadi, mereka bisa merasakan bagaimana rasanya mencangkul sawah.
Lelah, dan pegal yang mereka rasakan saat mencangkul sawah. Beruntung, matahari belum terlalu tinggi. Masih jam sepuluh, namun ya sudah lumayan berasa panas mataharinya.
Sambil mencangkul, kakak rita bertanya banyak hal kepada kriesha. Dia bertanya tentang bagaimana hidup di kota itu. Mereka begitu penasaran dengan kehidupan di kota. Kriesha juga heran, mengapa.
"Kalian lagi apa?" Tanya yori. Kriesha yang sedang mencangkul, langsung menoleh dan membetulkan capingnya yang sedari tadi turun karena kriesha terus menunduk.
"menurut mu saja, kawan" ucap kriesha dan shailene berbarengan, kemudian mereka berdua tertawa. Kriesha pun membuka capingnya, dan meminum air sebentar. Ia baru sadar, jika disitu ada max yang sedang melihat ke arah mereka. Astaga, benar benar membuat kriesha gugup. Max dan brandon meloncat dari atas, dan langsung menghampiri bapak yang sedang mencangkul.
"Bapak, saya mau ikut nyangkul boleh?" Tanya max
"Boleh boleh, begini ya caranya" ucap bapak, kemudian ia mendemonstrasikan cara mencangkul.
Kalian tahu, sedari tadi kriesha tidak fokus karena apa? Max menggunakan baju hitam, dan sangat membuatnya terlihat sexi, tambah max juga keringatan. Astaga, max sangat sangat keren. Dan, kriesha tidak bisa berhenti mengelihkan mata dari max sama sekali.
Kriesha berusaha fokus, dan kembali mencangkul lagi. Entah, sudah berapa lama kriesha mencakul karena ia sudah mengambil banyak padi sedari tadi. Dan setelah ini, akan di bawa ke tempat penggilingan. Kriesha menyeka keringatnya, dan membuka capingnya sebentar.
Kalian tahu, bapak dan ibu memberikan sepatu boat mereka, kepada kriesha dan belline. Dia seperti menganggap kami anaknya sendiri. Dan mereka, bertelanjang kaki masuk ke lumpur. Kita tidak tahu, apa binatang yang ada di dalam lumpur tersebut. Bagimana jika ada lintah?
Amber dan yori tidak ikut membantu, mereka hanya melihati dari gubuk yang ada di tengah sawah yang tidak terlalu besar tersebut. Sawah itu, seratus persen milik keluarga angkat kriesha dan belline. Mereka menanam, mengurusi, mengerjakan semua sendiri intinya. Keren sekali bukan?!
"Sha, lu udah berapa lama nyangkul? Mau gantian sama gue?" Tanya max, krisha pun memberhentikan kegiatan mencangkulnya dan mengangkat capingnya.
"Gak usah weh. Kalau gue gantian sama lu, gue gak ngerasain capek yang bener bener capek tuh gimana" ucap kriesha, lalu melanjutkan mencangkul lagi. At this rate, seratus persen kriesha deg degan sekali.Mendadak, max membuka caping kriesha. Kriesha yang kaget, hampir saja terjatuh kalau tidak di pegang oleh max.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Love Someone, You Have To Be Brave To Say (End)
Teen Fiction+Rochealine Lau's Third Story+ Berhubung, ini sudah tahun terakhir dari Maximus Aetelearth Geoffroy di sekolah, Autumina Lukriesha Linshira yang sudah menyukainya sejak setahun yang lalu, memberanikan diri untuk mengakui cintanya dan mengejar Maxim...