S.3 Chapter 1

1.9K 299 27
                                    

Dear Chanyeol

Aku tidak tahu harus bicara pada siapa lagi jadi Aku menuliskannya disini.

Chanyeol, ini sudah satu bulan semenjak kepergianmu dan yang lain, meninggalkan Aku yang hanya bisa menangis hampir setiap malam. Aku kesepian Chanyeol,

Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu.

Aku mencoba untuk bertahan Chanyeol, tetapi itu sulit, setiap kali Aku mengingat bagaimana kau pergi dari hadapanku malam itu hatiku terasa begitu sakit dan sesak. Aku melihatmu kesakitan bahkan saat tubuhmu terbakar Aku tidak melakukan apapun.

Semenjak kepergianmu semuanya tidak membaik pada diriku Chan, Aku harus menggunakan alat bantu jalan untuk kakiku yang terkena tusukan pasak kayu itu, andai kau ada disini kau pasti sudah sibuk memberikan darahmu agar luka itu menghilang begitu saja.

Kabar buruk juga terjadi padaku Chan, satu minggu yang lalu disaat Aku sudah lebih tenang Joongki hyung datang, Aku senang karena ia datang tetapi ia datang membawa sesuatu yang lain. Ia datang membawa dua buah guci berisikan abu ayah dan ibuku, mereka meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil Chan, tepat saat mereka pulang dari kantor dan akan terbang kemari.

Bukankah sudah tidak ada gunanya Aku hidup, Aku kehilanganmu, kehilangan teman-teman dan yang parahnya lagi kini Aku juga yatim piatu. Aku ingin mengakhiri hidupku Chan, tetapi disaat yang sama bayanganmu selalu muncul dan bayanganmu yang terus mengatakan padaku untuk hidup.

Chanyeol Aku merindukanmu, Aku ingin kau berada disini memelukku, menenangkanku, Aku mohon kembalilah, Aku mohon.

.
.
.
.
.
.
.

Kyungsoo kembali terisak menunduk, suara isakannya sangat terdengar namun ia berada ditempat yang tidak ada satu orangpun yang datang.

Kyungsoo sedang berdiri dibukit belakang sekolah, tempat yang sama saat Kyungsoo mengetahui Chanyeol adalah manusia serigala, tempat yang sama ketika Chanyeol dan Kyungsoo saling menyatakan cinta, tempat yang sama saat malam itu Chanyeol menyampaikan salam perpisahan yang tidak disadari oleh Kyungsoo.

Semenjak Joongki datang dan membawa kabar duka tentang orang tuanya yang meninggal Kyungsoo semakin terpuruk. Kehilangan Chanyeol dan teman-temannya sudah menyayat hatinya tetapi seolah disayat lebih lebar dan lebih dalam Kyungsoo harus menerima kenyataan jika dirinya sekarang hanya tinggal memiliki Joongki kakaknya.

Setiap pulang sekolah Kyungsoo akan datang kemari, duduk ditempat ini untuk waktu yang sangat lama, Kyungsoo akan mematikan ponselnya lalu berbaring atau bersandar di pepohonan ditepian bukit memandang sekolahnya dan rumah-rumah warga. Kyungsoo akan pulang jika hari sudah mulai gelap dan kakaknya tidak pernah bertanya, Joongki sangat tahu jika adiknya saat ini benar-benar rapuh, jika ia menyentuh Kyungsoo terlalu keras maka bisa saja Kyungsoo akan pecah dan benar-benar menyerah jadi Joongki hanya membiarkan adiknya itu mengatasi sendiri masalahnya.

Malam harinya seperti biasa kini Kyungsoo yang sudah tinggal lagi dirumahnya akan makan malam bersama Joongki.

“Besok pulang sekolah hyung akan menjemputmu, kita akan kerumah sakit sepertinya kakimu sudah jauh lebih baik,” ucap Joongki.

“Baiklah,” jawab Kyungsoo singkat.

“Bagaimana sekolahmu?” tanya Joongki.

“Aku sudah kenyang hyung, Aku akan ke kamar,” ucap Kyungsoo bangkit.

“Kyungsoo… kau tahu kan jika Aku cukup bisa kau jadikan tempat untuk bersandar,” ucap Joongki.

“Terima kasih hyung,” jawab Kyungsoo meneruskan langkahnya.

WOLF IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang