Chapter 14

3.1K 387 64
                                    

Chanyeol tidak berhenti memandangi kamar Kyungsoo ia terus memasang telinganya baik-baik berjaga-jaga jika terdengar suara yang mencurigakan. Suho dan Lay hanya saling bertukar pandang sementara Sehun dan Chen juga tidak bisa tenang.

“Aku yakin Kyungsoo akan mengambil jalan itu,” ucap Chanyeol pelan.

“Chan..” ucap Chen lirih.

“Kau tahu bagaimana Kyungsoo kan Chen, ia akan melakukan apa saja untuk melindungi orang-orang yang disayangi, bahkan jika itu mengorbankan dirinya sekalipun, Aku benar-benar tidak ingin Kyungsoo mati! Aku tidak sanggup menerimanya!” seru Chanyeol mulai menitikkan air mata.

“Tinggalkan tempat ini! Kalian berempat!” Lay bangkit dari duduknya, ucapan Lay mendapatkan perhatian dari semuanya termasuk Suho yang nampak terkejut.

“Apa maksudmu hyung?” tanya Chen.

“Supermoon akan datang dua hari lagi, besok kita pergi sejauh mungkin dan jika ternyata Kris membawa gerombolan serigalanya mengejar kita aku dan Suho yang akan menahan mereka, lalu kalian pergi sejauh mungkin, secepat mungkin jika perlu tidak pernah kembali,” tegas Lay nampak serius.

“Hyung, bagaimana kami bisa melakukan itu?!” seru Sehun.

“Lay benar! itu jalan keluarnya, besok kita pergi ke bandara kalian harus ke luar negeri, kami akan menyiapkan semua passpor dan segalanya, ketika kalian sudah pergi maka urusannya selesai, Kris tidak akan menyusul kalian jika kalian keluar negeri” imbuh Suho.

“Jangan khawatirkan kami, kami sudah hidup terlalu lama dan sudah tiba waktunya kami untuk pergi juga, menghadapi Kris adalah tugas kami sejak awal.” Lay tersenyum.

“Tidak bisa!” seru Kyungsoo yang sudah berada di bawah tangga.

“Ini jauh lebih baik daripada kau yang harus mengorbankan diri Kyung!” seru Suho.

“Kita tidak akan bisa keluar dari kota ini lagi,” ucap Kyunsoo lirih.

“Apa maksudmu?” seru Lay.

“Kris sudah menempatkan seluruh gerombolannya, Aku benar-benar bisa melihat sekumpulan manusia serigala sedang membaur dengan semua orang di kota ini, jika kita pergi maka mereka bukan hanya akan menyerang kita, mereka juga akan menyerang seisi kota,” jelas Kyungsoo.

“Brengsek!! Kris benar-benar brengsek!!” seru Chanyeol.

“Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita tidak punya lagi jalan keluar?” ucap Sehun lemas terduduk di sofa.

“Ada! Kita masih punya cara lain!” seru Kyungsoo nampak yakin.

“Dengan mengorbankan dirimu? Aku tidak akan menerimanya!” ucap Chanyeol meninggikan suaranya.

“Lalu apa yang bisa kita lakukan? Diam disini dan ujung-ujungnya kita semua mati?” Kyungsoo tak mau kalah.

Semuanya kembali diam, tidak bisa dipungkiri jika mereka benar-benar menemui jalan buntu. Jika mereka memilih melawan maka kemungkinan terburuk semuanya akan dalam bahaya, namun jika diam mereka hanya menunggu waktu sampai Kris datang menyerang, sedangkan Kyungsoo sangat yakin jika mengorbankan dirinya adalah cara yang paling benar.

Suasana rumah menjadi benar-benar sunyi, Chanyeol memutuskan tidur dirumahnya sendiri ditemani Sehun dan Chen, sementara Kyungsoo bersama Suho dan Lay. Chanyeol tidak bisa menerima keputusan Kyungsoo, ia tidak akan membiarkan orang yang sangat dicintainya mengorbankan dirinya begitu saja.

Sementara Kyungsoo yang termenung di kamar tidak bisa berhenti membayangkan suatu saat mimpi yang pernah ia alami akan terjadi.

“Ada jalan keluar Kyungsoo.” suara Seohyun menyadarkan Kyungsoo.

WOLF IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang