S.3 Chapter 12

1.6K 261 33
                                    


Malam itu pengejaran terjadi di hutan sekitar kota. Henry dan Zhoumi berlarian saat para famulus dan juga dua original mengejar mereka. Henry dan Zhoumi tersudut dan akhirnya justru masuk kehutan wilayah kota dimana Kyungsoo tinggal. Kedua pengkhianat itu hanya berlari semakin kencang begitu juga para famulus lain dibelakang mereka.

‘Sret!’

Yuri dan Yoona tiba-tiba sudah berhenti dihadapan Henry dan Zhoumi menghentikan langkah kedua pria yang masih berusaha melarikan diri itu. Pafa famulus pun mulai berdatangan seperti Sulli, Luna, Minho, L dan juga Victoria sudah berada dibelakang Henry dan Zhoumi mereka juga sudah siap menyerang jika diberi aba-aba.

“Kau tidak bisa lari kemanapun sekarang Henry” ucap Yuri.

“Kalau begitu Aku hanya perlu mengakhiri kalian disini!” teriak Henry.

“Incendia!” seru sebuah suara.

Kobaran api muncul dan mengelilingi Henry dan Zhoumi, keduanya nampak berusaha lari namun seperti ada dinding yang membuat mereka bahkan sulit untuk bergerak. Saat itulah nyonya Lambert muncul bersama Boa dan Changmin mereka berjalan dengan pelan hingga akhirnya berhenti tepat didepan Henry.

“Lama tidak berjumpa Henry” ucap Boa tersenyum.

_

Kyungsoo berkali-kali memijat keningnya karena ia benar-benar pusing bagaimana lagi mengajari Baekhyun yang masih tidak mengerti juga dengan pelajaran yang akan diujikan di ujian percobaan nanti. Sebenarnya Chen yang awalnya mengajari Baekhyun namun Chen sudah menyerah sehingga dialihkan ke Kyungsoo, awalnya Kyungsoo juga dibantu oleh Sehun dan Chanyeol namun Chanyeol malah mempersulit keadaan dan Sehun justru emosi.

“Apa yang kau pelajari selama ini Baek!!” keluh Kyungsoo.

“Aku biasanya hanya melihat pekerjaan anak-anak lain dengan kecepatan mataku, atau kau tahu terkadang Aku juga bisa mendengar pikiran mereka, Aku bisa menjadi vampir yang semakin hebat jika begini!” jelas Baekhyun.

“Kau menikmati sekali kelebihanmu menjadi vampir ya?” tanya Kyungsoo lagi.

“Awalnya memang seperti merasa ingin membunuh diri sendiri tetapi tidak buruk Kyungsoo, masalahnya hanya Aku tidak bisa hidup tanpa darah dan juga harus berjuang mati-matian saat mencium aroma darah” jelas Baekhyun lagi.

“Selainnya kau menyukainya? Semuanya?”

“Iya! Kau bayangkan saja, Aku cepat bahkan lebih cepat dari para Wolf, Aku kuat, satu hal lagi Aku bahkan tidak akan menua!” kekeh Baekhyun.

“Jadi kau tidak ingin menjadi manusia lagi Baek?” tanya Kyungsoo pelan.

“Kehidupan normal? Bohong jika Aku tidak menginginkannya, Aku berhenti memikirkan itu karena Aku tahu itu tidak mungkin jadi lebih baik Aku nikmati saja semua ini!” ucap Baekhyun tersenyum.

“Jika suatu saat kau diberi pilihan untuk menjadi manusia lagi, apa kau mau?” tanya Kyungsoo.

“Tentu! Tentu Aku mau asalkan tidak ada orang yang harus dikorbankan karenanya” jawab Baekhyun memandangi Kyungsoo.

“Kenapa kau menatapku begitu? Aku hanya bertanya lagipula apa Aku bisa merubahmu menjadi manusia?!” seru Kyungsoo.

“Kau bertanya hal-hal aneh wajar saja Aku curiga kan?” ucap Baekhyun.

“Sudah lebih baik kita teruskan belajarnya!” seru Kyungsoo.

“Aku haus Kyungsoo! Aku berburu dulu nanti jika tidak malas Aku akan kemari lagi! sampai nanti Kyungsoo!” seru Baekhyun lalu melompat keluar jendela kamar Kyungsoo.

WOLF IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang