2

1.8K 159 17
                                    

Sejak hari itulah Soojung tidak mampu lagi hidup tenang di dalam kelasnya. Apalagi manusia purba berhati es abadi itu duduk tepat di hadapan Minhyuk yang berada didepan Soojung. Mau tidak mau Soojung akan selalu melihat Sehun saat Ia melihat ke hadapan papan tulis.

"Minhyuk, bahu Sehun mengganggu pemandangan ku. Bahunya terlalu lebar, mataku sakit melihatnya". Soojung menarik telinga Minhyuk dan berbisik. Soojung dan Minhyuk sudah terbiasa seperti ini. Disaat guru menerangkan pelajaran sesekali mereka akan berbisik. Beruntunglah mereka adalah murid yang pandai jadi tanpa perlu mendengarkan keseluruhan materi yang dijelaskan pun mereka sudah mengerti.

"Jung, kenapa kau menarik kupingku sangat kencang sih? Ya terus bagaimana? Dia memang memiliki bahu yang sangat lebar. Sepertinya aku harus lebih rajin berolahraga untuk mendapatkan bahu lebar sepertinya".

"Aku menarik kupingmu lebih kuat karena aku kesal, kemarin kau membohongiku kan? Gara-gara kau aku harus berhubungan dengan Sehun. Menyebalkan". Soojung menarik rambut Minhyuk dan mengakibatkan Minhyuk menjerit.

"Kang Minhyuk kenapa menjerit di dalam kelasku?". Lee saem menghentikan kegiatan menulisnya. Sementara Soojung berpura-pura mencatat materi Lee saem.

"Oh mianhae saem. Aku tidak sengaja berteriak karena berusah memahami materinya saem. Maafkan aku". Minhyuk membungkukkan badannya.
Hei, bahkan materi yang sedang dijelaskan ini sangatlah mudah dipahami oleh murid pandai seperti Minhyuk. Minhyuk bahkan tidak pernah merasa pusing meskipun materi aljabar memasuki otaknya.

"Baiklah jika begitu mohon perhatikan penjelasanku. Jika kau kurang mengerti aku yakin Jung Soojung bisa mengajarimu. Iya kan Soojung?".

"Ne saem, aku akan mengajarkan Minhyuk sampai Ia mengerti saem. Jangan khawatir". Soojung memegang pundak Minhyuk seolah berkata tenang saja aku akan mengajarimu sampai kau mengerti sahabatku.

Minhyuk hanya memutar bola matanya, jengah melihat sandiwara yang Soojung mainkan. Ini semua terjadi karena Soojung dan Soojung berhasil membuatnya seperti murid bodoh dihadapan teman sekelasnya.

"Jung, tadi Sehun melihat ke arahmu dan memutarkan bola matanya". Sulli berbisik.

"Serius? Wah anak itu sepertinya cari gara-gara denganku. Tidak ada seorang pun yang berani memutarkan bola matanya kepadaku. Ah aku benar-benar ingin mencolok matanya". Soojung memandang bahu Sehun dihadapannya. Seolah mengeluarkan laser dan berusaha untuk mencairkan Sehun.

"Hey, kau tidak penasaran? Selama ini semua orang memujimu kecuali Sehun. Kenapa kau tidak berusaha membuat Sehun memujimu juga?". Sulli menggoda Soojung.

"Aku tidak ingin berurusan dengan Sehun. Tapi aku juga penasaran kenapa dia tidak menyukaiku. Memangnya pesonaku sudah hilang ya?". Soojung mengambil cerminnya dan berkaca.

"Nah, kau tetap mempesona. Tapi mungkin Sehun belum melihatnya. Maka tunjukkanlah pesonamu". Sulli menyemangati Soojung dan merapikan rambut Soojung.

"Oke baiklah sainganku akan bertambah. Tapi bagaimanapun Soojung hanya akan menjadi istriku".

Soojung dan Sulli hanya berdecak mendengar penuturan Taehyung. Fans nomor 3 Soojung setelah Chanyeol dan Jungkook. Bahkan Taehyung juga membentuk tanda hati dengan jarinya. Pria berwatak alien yang tidak bisa Soojung pahami.

"Diamlah Tae, kau merusak mata dan telingaku". Soojung berpura-pura membersihkan matanya.

"Nah, kalau begitu biarkan aku mengobati mata dan telingamu dengan cintaku".

Minhyuk menarik hidung Taehyung yang mengakibatkan hidungnya memerah. Soojung bersyukur Minhyuk selalu menghentikan Taehyung jika sudah menggoda Soojung.

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang