14

1K 109 19
                                    

"Aigo Kang Minhyuk lihat saja kau ya, mati kau ditanganku. Aish tau begini aku akan meminta Shin ahjussi menjemputku".

Soojung berlari menuruni anak tangga sembari memaki Minhyuk. Hari jumat yang seharusnya membuat Soojung bahagia karena esoknya libur berubah menjadi hari paling menyebalkan.

Kang Minhyuk yang merupakan manusia bodoh sekaligus sahabatnya itu terlambat bangun pagi dan berakhirlah Soojung seperti ini. Soojung terancam terlambat karena sahabatnya itu tidak bisa menjemputnya dan sialnya lagi supir pribadi keluarganya sedang pergi ke Busan.

Tau begini kan Soojung lebih baik pergi ke halte daripada menunggu Minhyuk yang masih terlelap di tempat tidurnya.

Soojung memakai sepatunya dengan tergesa-gesa dan berlari secepat mungkin menuju gerbangnya. Soojung berharap setidaknya ada taksi di depan kompleksnya sehingga Soojung masih memiliki kesempatan untuk datang tepat waktu.

"Sehun? Sehun tunggu". Soojung berteriak saat motor Sehun hampir melewati rumahnya. Ya ampun ini dia yang Soojung harapkan, setidaknya ia bisa meminta Sehun untuk berikhlas hati ikut membawanya ke sekolah bersamanya.

"Wae? Kenapa muka mu tertekuk seperti itu?". Setelah membuka kaca helmnya Sehun pun berbicara. Bisa Sehun pastikan jika saat ini Soojung dalam mood yang buruk.

"Hun, aku ikut ke sekolah ne? Jebal, aku tidak ingin terlambat". Soojung mengambil tangan Sehun dan menggenggamnya, memohon agar Sehun mengijinkannya untuk pergi ke sekolah bersama.

Dan sialnya jantung Sehun berpacu kencang saat tangannya dan tangan Soojung bersatu. Tidak taukah Soojung dengan dampak dari perbuatannya? Sehun nyaris melompat dari motornya karena terlalu bahagia. Namun ia menyadari situasi saat ini, tidak lucu kan jika ia tiba-tiba melompat dari motornya dengan tangan yang masih bergenggaman dengan Soojung? Oh dapat Sehun pastikan jika ia dan Soojung akan dilarikan ke rumah sakit setelahnya.

"Ekhm, kau boleh ikut bersama ku. Tapi tolong ikat rambutmu dulu, nanti rambutmu kusut seperti penyihir".

"Terserah aku tidak peduli, ayo jalan". Mengabaikan perkataan Sehun, Soojung menyentuh pundak Sehun untuk naik ke atas motor. Ia membenarkan posisi duduknya lalu menepuk pundak Sehun agar pria itu lekas melajukan motornya.

"Baiklah nyonya, pegangan yang erat ya karena aku akan mengantarkan nyonya ke sekolah dengan tepat waktu". Sehun melajukan motornya dengan kecepatan yang tidak wajar. Soojung hanya bisa berkomat-kamit memanjatkan doa agar mereka berdua sampai disekolah dengan selamat. Mau tidak mau Soojung akhirnya memeluk Sehun, ia hanya tidak ingin jika badannya ikut terbawa angin. Ingin sekali Soojung memukul Sehun, namun ia tau jika Sehun sedang mengejar waktu.

Diam-diam Sehun tersenyum mengamati Soojung dari kaca spionnya. Wanita itu memejamkan matanya dengan mulut yang bergerak-gerak liar. Ingin sekali Sehun menertawakan ekspresi wajah Soojung saat ini, namun pelukan di perutnya menghentikan segala rencananya.

Sehun senang saat Soojung bergantung padanya. Sehun senang saat Soojung memeluknya, meskipun Sehun tau jika alasan Soojung memeluknya bukanlah karena cinta. Yah, setidaknya Sehun bisa menyenangkan hatinya walaupun hanya beberapa menit saja. Sehun memfokuskan pandangannya ke jalan raya. Ia harus mengantarkan wanita yang ia cintai dengan selamat dan menikmati waktu yang ia miliki dengan sebaik-baiknya.

🍸🍸🍸

Karena Soojung yang sedang melakukan aksi mendiamkan Minhyuk, terjadilah peristiwa pengusiran Minhyuk dan Taehyung dari bangkunya. Soojung melemparkan tas Minhyuk dan Taehyung ke atas meja Sehun dan Chanyeol lalu membawa tas Sehun menuju meja Minhyuk yang berada dibelakang bangku Soojung.

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang