Setelah sampai di studio tari, Soojung segera melemparkan helmnya kepada Minhyuk. Iya, Soojung yang kebetulan bertemu dengan Minhyuk langsung menarik Minhyuk untuk mengantarkannya.
Tanpa ucapan terima kasih Soojung meninggalkan Minhyuk dan berlari ke dalam studio tari mencari Sehun.
Setelah mencari ke semua ruangan dan tidak menemukan Sehun, Soojung berulang kali menghubungi ponsel pria bermarga Oh itu. Jika saja ia bisa melacak pergerakan Sehun, pasti ia tidak akan segusar ini.
Langkahnya terhenti ketika matanya bertemu dengan seorang pria yang saat ini tengah membelakanginya. Dilihat dari segi postur tubuh, seragam, tas, dan jaket bomber yang digunakan maka Soojung dengan sangat yakin menyimpulkan jika ia adalah Oh Sehun.
Namun pemandangan dihadapannya seolah menghentikan sistem kerja jantungnya. Naeun, Sehun, dan seorang wanita lain sedang berbincang dan tertawa. Kenapa Sehun terlihat sangat bahagia tanpanya?
Tunggu, jangan jangan wanita asing yang saat ini tengah tertawa sesekali menyentuh Sehun adalah Krystal?
"Yak! Oh Sehun!"
Soojung menghampiri Sehun sembari meregangkan kakinya untuk mencapai Sehun hingga akhirnya Sehun jatuh menghantam lantai dan suara pekikan terdengar diselasar lorong. Soojung berhasil menendang Sehun.
"Dasar kurang ajar! Beraninya kau berselingkuh?! Sudah aku katakan untuk menungguku tapi kenapa kau malah berselingkuh? Ingin ku hajar lagi ya kau?! Jelaskan, siapa wanita ini sebelum aku kembali menendangmu!"
Sehun yang sudah berhasil berdiri menyentuh hidungnya. Luar biasa Soojung, hidung Sehun berhasil mengeluarkan darah. Sungguh ironis kisah percintaan ini.
"Soojung? Apa yang kau lakukan disini?"
"Kau masih bertanya apa yang aku lakukan disini? Kenapa? Aku berhasil menemukanmu? Aku berhasil mengetahui jika kau berselingkuh?"
"Wow wow wow, tunggu dulu. Apa yang kau maksud dengan berselingkuh? Apa yang sudah aku lakukan?"
"Kau bilang apa yang sudah kau lakukan? Ini! Lihat ini, siapa dia? Bukankah ia Krystal? Pantas saja kau mau mengantarkan Naeun. Ternyata kau ingin bertemu dengan ia kan?"
Soojung menunjuk wanita asing dihadapannya, sementara wanita asing itu pun tidak mengerti. Apakah saat ini ia dituduh sebagai perebut kekasih orang?
"Hei tunggu, apakah yang kau maksud adalah aku?"
"Iya! Kau! Siapa lagi?"
"Pffttt, kau bilang aku Krystal? Hei bahkan aku tidak mengenalnya. Sehun hanya teman ku. Aku Bomi, temannya Naeun dan Sehun"
Soojung menatap Sehun, Naeun, dan Bomi yang saat ini sedang tertawa. Sebenarnya Sehun tidak benar-benar bisa tertawa, sakit dihidungnya membuatnya tidak bisa tertawa.
"Wah, jadi ternyata kau cemburu ya?"
Sehun mendekati Soojung dan menatap Soojung dengan tatapan jahil. Semburat kemerahan berhasil tercetak di wajah Soojung.
"Maaf maaf saja ya Soojung. Tapi aku tidak suka dengan pria sinting ini. Kau bisa memilikinya, aku tidak masalah kok"
Bomi meneguk air mineralnya sembari menahan tawanya. Lucu sekali wanita ini, pantas saja Sehun teramat menyukainya.
"Hei tidak ingin bicara? Lihat aku, darah dihidungku masih saja mengalir. Tidak mau membantuku?"
Soojung mendongakkan wajahnya untuk menatap Sehun. Tidak ada seringaian jahil diwajah Sehun yang ada hanyalah tatapan penuh kasih tanpa kemarahan dimatanya. Kenapa Sehun begitu baik dengannya?
"Sehun maafkan aku, sini biar aku obati"
Soojung mengambil beberapa lembar tissue di dalam tasnya dan mulai membersihkan darah yang mengalir dari hidung Sehun. Ia beberapa kali meringis saat membersihkan darah Sehun. Mengapa pula tadi ia harus menendang Sehun?
"Baiklah kalau begitu kami akan membiarkan kalian menyelesaikan masalah kalian. Kami pergi dulu ya? Sampai berjunpa lagi"
Naeun dan Bomi meninggalkan Sehun dan Soojung. Canggung, itulah yang saat ini Soojung rasakan.
"Maaf karena aku menendangmu, hidungmu sampai berdarah. Aku benar-benar bodoh karena melakukan itu"
"Kenapa sepertinya kita selalu dipertemukan dengan cara yang mengenaskan ya Jung? "
Sehun menatap Soojung dalam, tidak ada tatapan jahil dimatanya. Bola mata Sehun yang berwarna hitam pekat memantulkan bayangan wajah Soojung dimatanya. Hanya bayangan Soojung.
Hati Soojung menghangat, ingin sekali menangis rasanya. Wanita urakan sepertinya bisa bertemu dengan Sehun yang teramat sabar untuknya. Sehun yang selama ini ia kenal sudah mengajarkan ia begitu banyak hal yang selama ini tidak bisa ia pahami.
Kesabaran. Soojung tidak memiliki hal itu. Ia hanya mampu melampiaskan segalanya tanpa mengenal waktu dan tempat. Berbeda dengam Sehun yang selalu memperhitungkan segala kemungkinan dan dampak perbuatannya.
Soojung ingin menangis saja, sudah tercatat dua kali Soojung melukai Sehun walaupun sebenernya kali pertama ia tidak sengaja. Tapi Sehun tidak pernah benar-benar membencinya.
Pantaskah ia yang teramat egois dan tidak mampu mengontrol emosinya mendapatkan Sehun?
"Soojung? Apa yang kau fikirkan? Hm? Ayo beritahu aku"
Sehun menggenggam jemari Soojung, menghantarkan rasa aman untuk Soojung. Jika cinta memang semanis ini, maka biarkanlah Soojung merasakannya setidaknya untuk sekali dan selamanya bersama Sehun.
"Aku hanya berfikir. Kenapa sepertinya aku tidak pantas ya untuk bersama mu? "
Sehun mengerutkan kedua alisnya, menatap Soojung penuh tanda tanya. Dimana Soojung yang biasanya selalu percaya diri?
"Aku ingin marah pada diriku sendiri. Ingin sekali, aku ingin menangis saat ini. Aku merasa tidak pantas untuk dekat denganmu Hun. Kau terlalu baik untuk ku"
"Alasan klise yang selalu digunakan oleh orang-orang yang tidak percaya diri dan hendak menyerah. Aku tidak suka itu, apa alasanmu berkata begitu Soojung?"
Lagi, Sehun menggenggam jemarinya semakin erat. Seolah-olah menyiratkan jika Sehun tak akan pernah melepaskan Soojung.
"Jika cemburu adalah tanda bahwa aku sedang tidak percaya diri, maka itu benar adanya. Aku tidak percaya pada diriku Hun, aku terlalu banyak melukaimu. Terlalu banyak membawa masalah dalam hidupmu. Terlalu banyak merepotkan mu. Terlalu banyak meminta padamu. Rasanya, aku hanya membawa sekian banyak rasa sakit untukmu Hun"
Setetes air mata jatuh membasahi jemari Sehun yang menggenggam erat jemari Soojung. Begitu tulus dan menyayat hati, pengakuan Soojung mengusik hati Sehun.
"Ingin ku beritahu mengapa aku tetap bertahan untukmu? Pertama, aku mencintaimu. Kedua, aku mencintaimu. Ketiga, aku mencintaimu. Dan terakhir aku menyayangimu. Jika cinta dan kasih sayang sudah ada di suatu hubungan lantas apa lagi yang kau dan aku butuhkan Soojung?"
Soojung mendongak menatap Sehun. Ingin rasanya ia menghilang saja dari hadapan Sehun. Sehun menatapnya begitu tulus, begitu mengusik hatinya.
"Kau percaya padaku kan? Kau mencintaiku kan? Kau menyayangiku kan?"
Soojung mengangguk mantap menjawab pertanyaan Sehun.
"Kalau begitu, mau menjadi kekasihku?"
🐼🐼🐼
Hallo nice to meet you again guys! Salam sayang dari Sehun dan Soojung. Semoga cerita ini bisa cepat selesai yaa! ❤
Bandar Lampung, 11 Februari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekwondo Love
FanfictionSoojung, atlit taekwondo internasional yang telah mengharumkan nama Korea Selatan karena segudang prestasinya. Siswi terpopuler di sekolahnya karena sifatnya yang ramah. Berbanding terbalik dengan Oh Sehun. Atlit basket tingkat nasional. Siswa terp...