Sekolah mulai dipadati oleh siswa yang berlalu lalang menuju kelas maupun kafetaria. Sekilas sekolah ini nampak sama, tapi sebenarnya terasa begitu berbeda untuk Soojung. Tidak ada lagi Jungkook yang biasanya selalu menyapanya, tidak ada lagi Taehyung yang sering membawakan tasnya dan tidak ada lagi Chanyeol yang menggodanya. Rasanya permasalahan ini berlangsung terlalu lama untuk Soojung, ia mulai merindukan mereka.
"Soojung, apa aku perlu mengantarkanmu ke dalam kelas? Kenapa kau tidak beranjak sedikit pun? Apa kau ingin aku ikut ke dalam kelas?".
Joy hari ini menawarkan diri untuk mengantarkan Soojung ke sekolah, katanya sih awal baru dalam memulai pertemanan mereka kembali. Jadi Soojung menuruti saja perkataan Joy karena kebetulan supir pribadinya harus mengantarkan ibunya.
"Ah, ternyata mobil keluaran terbaru ini adalah milik Joy. Pantas saja Soojung menolak tawaranku untuk menjemputnya. Ternyata mobilku kalah nyaman jika dibandingkan dengan mobil Joy". Minhyuk menyenderkan tubuhnya ke mobil Joy sementara lawan bicaranya hanya berdecih malas.
"Oy, selamat pagi semuanya. Wah bagus sekali kau tidak membalas pesanku ya Jungie? Lalu pagi ini aku melihatmu bersama Minhyuk. Wah kenapa hatiku rasanya sedikit nyeri ya? Hyung tolong bantu aku, bawa aku ke rumah sakit terdekat".
Plak. Chanyeol memukul kepala Sehun, masih terlalu pagi untuknya meladeni segala tingkah kekanak-kanakan Sehun.
"Hei bodoh, kau tidak lihat selain ada Minhyuk di dalam mobil itu ada seorang wanita? Oh Sehun ingatlah bahwa dunia ini bukanlah milik kalian berdua".
"Nah aku setuju dengan teman mu itu, hei kenalkan namaku Joy. Terimakasih karena sudah memukul kepalanya, aku fikir itu adalah tindakan yang sangat tepat".
"Joy, ini masih terlalu pagi untuk tebar pesona. Soojung apakah kakimu baik-baik saja? Kau benar-benar yakin akan mulai sekolah pada hari ini?".
"Baiklah sebelumnya selamat pagi Sehun, aku mohon jangan awali hari dengan segala kebodohanmu hehe. Tenang saja Minhyuk oppa, aku baik-baik saja lagipula berdiam diri selama seminggu lebih bukanlah hal yang baik untukku. Benar-benar membosankan, jadi aku memutuskan untuk mulai bersekolah pada hari ini".
"Oke oke baiklah bisakah tuan putri segera keluar dari mobilku? Sekarang sudah hampir pukul 7, sekolahku masuk pukul 7.15 dan jarak antara sekolahku dengan sekolah kalian tidak bisa dibilang dekat. Jadi bisakah kalian mengerti keadaanku?".
Joy mulai memperhatikan jam yang melingkar di tangannya. Ia tidak ingin di hari senin yang teramat cerah ini ia diberikan hukuman untuk menatap sang mentari.
"Oh benar, ayo Jungie kau harus segera keluar, sini kami akan membantumu".
Sehun membukakan pintu Soojung dan mulai memegang pundak Soojung untuk membantunya berjalan. Sementara Chanyeol membawakan tas Soojung dan mulai mengikuti keduanya.
"Hei, hati-hati dijalan. Terimakasih karena sudah kembali seperti dirimu yang ku kenal. Sampai jumpa lagi".
Minhyuk mengacak puncak kepala Joy dan berlari menyusul mereka. Sementara Joy terdiam ditempatnya memegang dadanya.
"Tidak berdetak dengan kencang lagi ya? Jadi aku benar-benar sudah tidak menyukainya ya?"
Joy tersenyum dan mulai menjalankan mobilnya.
***
"Soojung bukankah itu Jungkook? Hei kenapa ia melewati kelas kita begitu saja? Tidak seperti biasanya?". Amber hendak memanggil Jungkook untuk menegurnya. Ia tidak memahami sikap Jungkook yang kelewat aneh pada pagi hari ini. Apa yang salah dengan dirinya?
"Amber, biarkan saja. Uhm, aku dan Jungkook sedang dalam posisi yang tidak baik. Aku tidak ingin mengganggunya biarkan saja untuk sementara waktu ini".
"Wae? Karena perasaannya ya? Wah benar-benar anak itu tidak bisa dewasa sama sekali. Aku sudah berulang kali memperingatinya tapi dia tetap saja tidak mendengarkanku".
Dug. Suara benda beradu berhasil mengalihkan fokus Soojung dan Amber.
"Hei Kim Taehyung apa yang salah dengan dirimu? Tidak bisakah kau meletakkan tasmu dengan benar, eh mengapa kau datang dengan wajah babak belur seperti itu?".
Amber kembali menelisik wajah Taehyung sementara Soojung tertegun ditempatnya. Tunggu, bukankah terakhir kali Taehyung berkelahi adalah 3 bulan yang lalu?
"Panggilan kepada Kim Taehyung untuk segera datang ke ruang BK".
Suara speaker yang menggema di selasar lorong membuat para siswa yang mendengarnya bertanya-tanya. Bukankah sudah sangat lama Taehyung tidak dipanggil ke ruang BK?
"Lantas apa perdulimu?"
Taehyung menatap tajam Amber dan Soojung lalu melangkahkan kakinya keluar.
"Oke baiklah Soojung sekarang aku paham apa yang terjadi saat ini".
***
"Taehyung hei tunggu aku, Tae!"
Taehyung menggeram menghentikan langkahnya dan berbalik menatap seseorang yang sejak tadi menyerukan namanya. Si gadis bodoh itu terus saja berusaha mengejar Taehyung meskipun langkahnya masih saja tertatih.
"Taehyung! Apa sih yang kau lakukan ini. Hey ini Soojung loh yang memanggilmu, kenapa sih bedebah gila ini!".
Taehyung terkekeh mendengar perkataan Sulli. Oh lihatlah gadis yang merupakan teman terdekat gadis lainnya yang saat ini sedang mematung disebelahnya. Sungguh ironis saat Taehyung harus kembali seperti dirinya yang dulu.
"Ya, aku memang hanyalah bedebah gila seperti katamu. Tapi bedebah gila ini tidak pernah memaikan perasaan orang lain. Berhentilah menuduhku, seharusnya kau tanyakan dengan temanmu itu mengapa aku mengabaikannya. Berhentilah bersikap sok kenal denganku anggap saja kedekatan kita selama ini hanyalah sebatas teman sekelas".
Sulli dan Soojung mematung dihadapan Taehyung, sudah sejak 5 menit yang lalu mereka bertiga menjadi pusat perhatian dari beberapa siswa yang memang berdiri di lorong itu.
"Oh iya, untuk nona Soojung yang terhormat. Tolong berhentilah bersikap sok perhatian dengan orang lain. Jika nyatanya kau hanya akan memberikan harapan kosong pada jiwa-jiwa tersesat seperti bedebah gila ini. Ingat, kau bukanlah siapa-siapa untukku, dan aku hanyalah si bedebah gila bagi kalian".
Taehyung melangkahkan kakinya menerobos kerumunan massa yang menyaksikan perdebatan mereka. Terlambat, Soojung sudah benar-benar kehilangan Taehyung.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekwondo Love
FanfictionSoojung, atlit taekwondo internasional yang telah mengharumkan nama Korea Selatan karena segudang prestasinya. Siswi terpopuler di sekolahnya karena sifatnya yang ramah. Berbanding terbalik dengan Oh Sehun. Atlit basket tingkat nasional. Siswa terp...