"Jung Soojung, Park Joy". Setelah mendengar namanya disebutkan melalui pengeras suara, detakan jantungnya menjadi begitu cepat. Inilah saatnya ia harus bertemu dengan seseorang yang sama sekali tidak ia inginkan.
Soojung melangkahkan kakinya menuju arena pertandingan dan melawan rasa takutnya. Bagaimana pun ia harus bersikap profesional dan mengesampingkan urusan pribadinya.
Di sisi lain arena pertandingan, wanita berambut merah yang Soojung kenali sebagai Joy juga memasuki arena pertandingan. Cara berjalannya yang begitu mengintimidasi mampu membuat Soojung mengepalkan tangannya. Bagaimana pun ia harus berhasil mengatasinya.
Setelah saling berhadapan, wasit memberikan aba-aba untuk mengenakan pelindung kepala mereka. Mereka saling bertatap mata dan disanalah senyuman miring khas milik Joy terukir.
Setelah wasit memberikan beberapa penjelasan, baik Joy dan Soojung saling mempersiapkan diri. Ini bukanlah pertandingan yang mudah bagi keduanya.
"Charyeot (Perhatian)".
"Kyeong rye". Keduanya saling memberikan hormat dengan cara membungkukkan badan.
"Junbi (siap)". Soojung dan Joy memasang kuda-kuda, bersiap untuk saling menyerang.
"Shijak (mulai)".
Keduanya mengambil jarak dan mulai memperhatikan lawannya. Baik Soojung dan Joy sedang mencari waktu yang tepat untuk menyerang.
Joy tau jika kaki bagian kiri Soojung sedikit lemah karena cedera yang sempat ia alami. Soojung harus berjaga jarak agak kaki Joy yang lebig panjang dari kakinya tidak bisa menyentuh tubuhnya. Namun Soojung juga harus tetap bisa menyentuh tubuh Joy agar mendapatkan point yang lebih besar.
Saat Joy mengayunkan kakinya hendak menendang tubuh Soojung, Soojung pun berputar menghindarinya dan berbalik menendang bagian pinggang Joy. Joy yang saat itu tengah lengah pun tak mampu menghindar.
Perguliran point di papan nama Soojung pun mengundang teriakan dari para penonton. Sahabat-sahabat Soojung meneriakkan kata-kata semangat untuknya. Namun Soojung tidak dapat mendengar suara apapun selain suara wasit dan pelatihnya saat ini.
Joy kembali memasang kuda-kuda dan berniat membalas Soojung. Namun lagi-lagi Soojung berhasil menghindar dan mengunci pergerakan Joy. Soojung berusaha menendang bagian ataa tubuh Joy untuk mendapatkan point yang lebih besar.
Setelah menerima empat kali tendangan dari Soojung, Joy memasang kuda-kuda untuk bertahan. Wajahnya memerah menahan pergerakan yang Soojung lakukan.
"Kalyeo (berhenti)". Keduanya berhenti melakukan pergerakan dan saling memberikan jarak. Joy berlari menuju pelatihnya dan berdiskusi. Sedangkan Soojung meneguk air mineral yang dibawakan Taehyung untuknya.
Keduanya kembali memasuki area pertandingan setelah waktu istirahat selesai. Joy menatap Soojung penuh amarah, sedangkan Soojung tak berniat membalasnya. Ia tidak ingin jika emosinya mempengaruhi dirinya, seperti yang saat ini Joy lakukan.
Serangan bertubi-tubi yang Joy berikan berhasil Soojung hindari. Jujur saja tenaga yang Soojung miliki hampir terkuras habis kali ini. Soojung juga melihat Joy yang mulai kelelahan. Beberapa kali Joy berdecih nyaris berteriak saat ia menendang Joy berkali-kali.
Keadaan Joy yang lengah, memberikan kesempatan yang besar untuk Soojung. Soojung menguatkan kuda-kudanya dan mulai melangkah mendekati Joy dan menendang kepala Joy dengan putaran yang begitu sempurna.
Joy yang lengah tidak dapat menghindarinya dan jatuh tersungkur tepat didepan Soojung. Wasit meniupkan peluitnya tanda berakhirnya babak ini. Soojung mengulurkan tangannya namun ditepis oleh Joy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taekwondo Love
FanfictionSoojung, atlit taekwondo internasional yang telah mengharumkan nama Korea Selatan karena segudang prestasinya. Siswi terpopuler di sekolahnya karena sifatnya yang ramah. Berbanding terbalik dengan Oh Sehun. Atlit basket tingkat nasional. Siswa terp...