26

390 63 2
                                    

"Hei Princess, kenapa melamun? Mau berbagi cerita denganku?"

Sehun mengusap rambut Soojung menyalurkan rasa nyaman ke dalam relung hatinya yang sedang gundah. Memikirkan pertengkarannya dengan Taehyung sejak 2 hari yang lalu dan mengamati setiap perubahan yang dilakukan oleh priaitu benar-benar menyayat hatinya.

"Hei tau tidak, ada pepatah yang berbunyi habis gelap terbitlah terang. Hm aku tau mungkin kalimat seperti itu tidak bisa banyak membantu tapi cobalah lihat sekeliingmu. Kau tidak sendirian, cantik."

Sehun tersenyum tulus menatap Soojung. Hahh tanpa peringatan pun pipinya Soojung menghasilkan semburat merah yang membuat Sehun disampingnya terkekeh. Ah, gadis jagoan yang dulu menendangnya hingga terpental menubruk tembok saat ini justru terlihat sangat manis. Kapan sih Sehun bisa benar-benar memilikinya? Nasib, harus menghadapi fans Soojung yang tidak mudah dan menghabiskan waktu benar-benar menggaunya. Harusnya saat ini mereka berdua benar-benar sudah official. Tinggal tembak dengan cara yang romantis saja ia yakin pasti akan diterima kok! Kalau Tidak diterima ya pakai cara yang lain saja, bilang saja jika akibat insiden di awal pertemuan mereka itu Sehun jadi mengalami patah tulng rusuk dan harus digantikan dengan tulang rusuk yang baru. Soojung tentu saja, karena katanya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk jodohnya kan? HEHEHEHEHE.

"Oh Sehun, berhentilah sok puitis. Tidak sesuai sekali dengan wajahmu,sini aku tampar dulu biar kau kembali ke wujud aslimu."

Cihhh, sok-sokan sekali Soojung ingin menampar Sehun. Baru saja menatap mata Sehun hatinya langsung melebur menjadi kupu-kupu. Bagaimana saat ia menyentuh kulit wajah Sehun? Bisa mati dia. Tunggu, apa yang baru saja ia pikirkan?

"Eit, coba sini aku lihat dulu wajahnya kok sepertinya wajahmu memerah ya? masih sakit ya? Hahaha."

Tawa Sehun terdengar saat Soojung memukul pundaknya, tanda bahwa sang gadis benar-benar salah tingkah saat ini. Sehun baru saja menghentikan tawanya saat ia ingin berbicara serius dengan Soojung.

"Hei, tapi apa yang aku katakan tadi benar-benar dari hatiku.Percayalah jika suatu saat kita pasti bisa memperbaiki semuanya. Bersabar yah? Kau tidak sendiri disini. Masih ada aku, Sulli, Amber, Victoria, Chanyeol dan juga Minhyuk kan? Setauku seorang pejuang sepertimu saat ditempa dengan masalah yang baru akan semakin kuat. Bukankah begitu?"

Hati Soojung begitu menghangat saat menatap Sehun yang saat ini menatapnya penuh cinta yang tulus. Bolehkan Soojung memeluk Sehun sekali ini saja? Setidaknya akhirnya Soojung mendapatkan secercah harapan ditengah badai kehidupan. Benar, Soojung masih memiliki orang lain disekitarnya. Mereka yang benar-benar mencintaimu takkan pernah meninggalkan mu kan? Jadi artinya?

"Sehun, boleh tidak jika aku minta kau untuk menungguku? Tunggu aku ya sampai masalah ini selesai? Bisa tolong jaga hatimu?".

Soojung memilin jari-jemarinya sesekali meremasnya. Kelewat gugup dan malu, bagaimana tidak jika dulunya ia benar-benar menghindari dan membenci Soojung tetapi sekarang malah menyatakan cinta padanya?

Sehun masih terdiam ditempatnya kembali mencerna perkataan Soojung. Tunggu dulu, tadi Soojung bilang apa? Memintanya untuk menunggu Soojung? Hah? Itu benar Soojung yang berbicara?

Soojung mendesah kecewa saat tak kunjung mendengar balasan dari Sehun. Mengigit pipi bagian dalamnya dan hendak beranjak meninggalkan Sehun, sudah kepalang malu. Soojung mau menjenturkan kepalanya saja lah. Soojung beranjak pergi tanpa dicegah oleh Sehun. Sehun belum juga dapat mencerna perkataan Soojung hingga akhirnya pada langkah kaki yang ke 5 Sehun baru saja menyadari jika Soojung sudah tidak ada disampingnya.

"Hei Jung Soojung! Kau minta aku untuk menunggumu kan? Baiklah aku akan menunggumu. Tapi aku punya satu permintaan untukmu".

Sehun berhasil mencegah pergerakan Soojung, enak saja hatinya sudah dibuat melayang dan dibukakan gerbang menuju hati sang gebetan lalu ia akan menyia-nyiakannya begitu saja? Sorry tapi itu tidak akan pernah ia lakukan.

"A-apa yang kau inginkan Sehun?". Soojung menolak untuk menatap Sehun dan memilih untuk menatap ubin berwarna putih itu. Apakah boleh untuk saat ini Soojung menghilang begitu saja? Thank yo, next. Sudah kepalang malu dan bodoh maka sekalian sajalah ia tuntaskan perbincangan mereka ini.

"Aku berjanji, jika aku akan selalu menunggumu sampai kapan pun. Tapi nanti saat aku melamarmu kau harus bilang "Ya", bagaimana?"

Sial! Pipi Soojung sudah seperti kepiting rebus saat ini. Soojung benci sekali dengan mulut manis dan senyum merekah milik Oh Sehun! Benci sekali!. Kembali menghindari kontak mata dengan Sehun, Soojung memilih untuk menendang tulang kering Sehun membuat sang korban memekik namun tetap tertawa sebelum akhirnya mengejar sang pelaku yang sudah pergi meninggalkannya.

"Dasar Sehun bodoh! Lihat saja jika ia nanti melamarku dengan cara kekanakan seperti ini! Akan aku jadikan samsak untuk tendanganku biar dia kapok!"

Soojung menggerutu namun tak juga bisa menyembunyikan senyumannya saat suara Sehun yang memanggilkan namanya dan tertawa mengalun lembut di daun telinganya. Bukankah jatuh cinta itu sejuta rasanya?.

***

"Hyung, boleh aku duduk disini?"

Tanpa menunggu jawaban pun Jungkook sudah menempatkan diri disamping Taehyung. Sementara sang lawan bicara hanya berdecih tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Hyung, boleh aku bercerita? Dulu saat pertama kali aku bertemu dengan Soojung noona aku benar-benar merasa jika dia adalah jodohku. Tapi, saat aku melihatnya mengulum senyum dihadapan pria itu rasanya seperti khayalanku mendadak sirnah yah?"

Keduanya saat ini tengah berada di atas atap memandang kedua insan yang saat ini sedang dikelilingi oleh cupid. Yah, Taehyung sejak tadi mengamati keduanya meskipun dari jarak yang cukup jauh.

"Tadinya aku juga menganggap jika Soojung noona hanya memberikan harapan palsu untukku. Tapi setelah melihatnya hari ini sepertinya akulah yang salah. Aku yang terlalu mengganggap jika perhatian noona adalah tanda cinta darinya untukku. Hyung, pernahkan kita melihat noona tersenyum malu-malu seperti itu?"

Jungkook mengalihkan pandangannya ke Taehyung dan mendapati sang lawann bicara masih saja menatap dua sejoli yang sedang kejar-kejaran di lorong kelas 11.

"Jika memang hatimu masih tersakiti, coba belajarlah dari Minhyuk hyung. Bukankah ia lebih dulu dekat dengan noona dan memiliki perasaan dengan noona? Hyung,bukankah seharusnya kita belajar dari persahabatan mereka? Selama ini noona tidak pernah memberikan harapan apapun,justru selama ini kita lah yang terus meminta secuil harapan dari noona. Bukankah aku benar?"

Jungkook terkekeh saat Taehyung akhirnya menatapnya. Ia yakin jika perkataannya sukses mendobrak benteng pertahanan milik Taehyung.

"Hyung, kalau sudah bisa berdamai dengan hatimu cepatlah berdamai dengan noona ya? Aku ingin mengejar noona, aku ingin minta maaf dengannya karena sudah bersikap kekanak-kanakan. Hyung, aku tidak ingin kehilangan sosok noona dihidupku, toh masih banyak wanita diluar sana. Tapi jika hyung kehilangan noona sebagai temanmu maka aku pastikan hyung tidak akan pernah menemukannya lagi. Aku duluan yah hyung!"

Jungkook terburu-buru pergi karena 10 menit lagi bel istirahat akan menggema di selasar lorong. Masa bodo dengan Taehyung yang bahkan belum sempat membalas perkataannya, yang terpenting ia harus meminta maaf pada noonanya itu.

Taehyung masih saja menatap pintu atap yang sudah tertutup tanda jika Jungkook sudah menghiang dari hadapannya. Hatinya sedikit menghangat, benar. Bukankah selama ini ia lah yang terlalu berharap dengan Soojung?.

***

Double update untuk permintaan maafku karena sudah tidak update selama berbulan-bulan huhu. Menurut kalian gimana ceritanya? Jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya biar aku semakin semangat untuk melanjutkan ceritanyaaa!

Bandar Lampung, 9 Januari 2019

Bunga


Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang