Impian ku untuk menjadi penemu dan membuat kendaraan dengan kecepatan supersonik kandas sudah berkat Xiao Long.
Isi perutku keluar semua sesampainya di sana. Namun, mual ku berhenti setelah melihat di mana aku berada sekarang. Aku berdiri di puncak sebuah gunung, yang anehnya puncaknya rata seolah olah seseorang memotong puncak gunung ini. Warna hijau memenuhi setiap petak tanah di gunung ini.
Dibelakang ku, sebuah kuil raksasa berdiri. Kuil ini lebih besar dari kuil pada biasanya. Terlalu besar malah. Aku mengucek mataku yang masih berkunang kunang.
"Di mana ini?" Tanyaku.
"Ini..gunung HuangShang. Satu satunya gunung yang belum ditemukan manusia biasa."
"Baru pertama kali dengar. Kau tinggal sendirian di tempat sebesar ini?"
"Tentu saja tidak. Yang lain sedang tidur. Sekarang jam 9 malam."
"Ayo masuk." Ajaknya.
***Bagian dalam kuil malah lebih bagus dibandingkan luarnya. Ruangan ini mengingatkan ku akan aula kuil di film Kungfu Panda. Bedanya di ujung ruangan terdapat singgasana mewah berwarna merah. Sebuah karpet pijakan dibentangkan dari pintu ke singgasana tersebut. Di kanan dan kiri singgasana tersebut, lusinan kursi berbaris rapi merapat ke karpet merah di tengah ruangan.
Tapi, ruangan ini hanya setinggi 3½ meter, sementara bagian luarnya sekitar 8 atau 9 meter.
Aku menoleh ke Xiao Long yang dari tadi diam saja. Sepertinya dia tidak tahu bagaimana memulai pembicaraan.
"Tempat apa ini?" Tanyaku memulai obrolan
"Ini...kuil."
"Aku tahu ini kuil! Kuil apa ini?"
"Pertama biar kujelaskan tentang manusia seperti kita."
Aku tidak protes, karena aku memang lebih tertarik dengan asal usul pin ini.
"Lebih dari 1000 tahun lalu__"
"Umurmu 1000 tahun lebih?!"
"__sekelompok pesilat terhebat di Cina__"
"Ini di Cina?!"
"__menciptakan pin pin ini. Untuk mengatasi kejahatan yang terjadi di mana mana, pin ini diciptakan."
"Apa pin ini menggunakan kekuatan..jin atau semacam itu?"
"Tidak. Pesilat jaman dulu tidak menggunakan ilmu supranatural atau semacam nya. Mereka belajar untuk memanfaatkan kekuatan alam dan menggunakan nya untuk melindungi alam itu sendiri." Jelasnya sambil berjalan masuk.
"Tapi, pesilat yang hanya meminjam kekuatan alam hanya mendapat sebagian kekuatan itu. Kita hanya mendapat seluruh kekuatan itu jika kita menyerap energi alam. Tapi dibutuhkan tubuh yang benar benar kuat untuk menahan kekuatan alam yang begitu besar. Sampai sekarang hanya ada satu orang yang memiliki tubuh sekuat itu."
"Sang Pendekar, kan?"
"Bukan. Sang Pendekar sekalipun tidak cukup kuat untuk menyerap kekuatan alam. Orang itu adalah guru dari sang Pendekar dan...Penguasa Bayangan tadi."
Aku terkejut "Sang Pendekar dan pria tadi__"
"Berteman. Dulunya."
Xiao Long menjelaskan Zhao Wu Ji-- nama asli sang Pendekar --dan Pengendali Bayangan tadi bersahabat sejak kecil. Mereka sama sama diangkat jadi murid oleh salah satu Pengendali Elemen pertama. Tapi ia menyadari bahwa dirinya seorang saja yang bisa menyerap kekuatan alam. Karena itu, dia membuat pin pin ini. Pin ini terbuat dari logam langka yang disebut Perak Langit. Semua elemen yang dia miliki dia masukkan ke pin pin itu. Wu Ji diberikan pin api, sementara temannya diberikan pin bayangan.
"Apa yang salah dengan itu? Kenapa dia berkhianat?"
"Dengarkan dulu!"
Saat mereka beranjak remaja, Sang guru yang menyadari potensi dalam diri Wu Ji memberikan pin kedua untuknya, pin air.
"Jadi, dia iri kepada Xiao Long yang mendapat elemen air?"
"Tepat."
Dia sempat mendesak gurunya agar memberikan nya elemen ke dua juga. Tapi, Sang guru malah memberi pin ke 3 untuk Wu Ji, pin angin.
Aku menyadari persamaan pria itu dan aku. "Aku mengerti yang dia rasakan. Pria itu seperti aku, Wu Ji seperti temanku, dan gurunya seperti guruku."
"Tidak, kau tidak mengerti. Mendapatkan pin itu adalah segalanya bagi para ninja elemen. Bayangkan hal yang paling kau inginkan sepanjang hidupmu dan kau telah berusaha keras untuk mendapatkan itu, tapi malah temanmu yang mendapatkannya."
"Kalau begitu siapa yang salah? Dia, gurunya atau Wu Ji?"
"Tentu saja dia. Seandainya dia bisa bersabar__"
Karena merasa gurunya tidak lagi membutuhkan dirinya, dia pun meninggalkan perguruan dan satu satunya keluarganya. Padahal, di hari yang sama saat dia pergi, Sang guru akan memberikan pin elemen cahaya. Gurunya merasa Wu Ji cocok untuk menguasai elemen alam sementara muridnya yang satunya cocok untuk menguasai elemen Yin Yang -cahaya dan kegelapan-.
"__dia sekarang penguasa elemen Yin Yang dan berada di pihak kami."
"Bagaimana dengan elemen cahaya itu? Siapa penguasanya?"
"Belum ada. Menurut ramalan, kau akan menjadi penguasa cahaya ke dua setelah guru sang Pendekar."
Obat yang diberikan Profesor Mike pasti memperkuat otakku, karena harusnya kepalaku sudah meledak.
Disaat kau ingin hidup normal, tapi kau malah terjerumus ke dunia persilatan apalah. Itulah yang kurasakan sekarang."Ok. Bagaimana cara menggunakan pin ini?" Tanya ku.
"Kau harus belajar sendiri bagaimana menggunakan pin itu. Sampai saat itu tiba, aku akan mengajari mu apa yang Sang Pendekar ajarkan padaku."
Aku mendesah, "Baiklah."
"Pulanglah."
"Apa?!"
"Anggap saja ini pelajaran pertama untuk mengendalikan kekuatanmu."
Xiao Long memasuki kuil itu, meninggalkan ku sendirian.Aku pikir mungkin aku butuh kata kata ku sendiri. Aku teringat apa yang diucapkan Human Torch saat menyalakan api di tubuhnya. "Flame on!". Api segera menyala di kepalanku dan kaki ku. Anehnya sepatuku tidak terbakar.
Perlahan kakiku meninggalkan tanah. "Hohoho...keren!".
Dengan pelan juga aku terbang menuju ke rumahku (aku tidak berani mengambil resiko jatuh dari ketinggian ratusan meter), sambil mengingat ingat peta Asia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Warrior
FantasíaDax, anak SMP biasa terpaksa mengalami petualangan penuh pertarungan melawan sang Ninja Bayangan. Elemen api dia kuasai pertama kali, namun mampukah dia selamat dari musuh musuh yang selalu mengintai?