"Cukup sampai situ. Sedikit lagi kau berbicara, otakku bakal mulai terburai.", ucapku sebelum Xiao Long mengajak ku ke dalam.
"Tenang saja. Otak Elementer Api tidak semudah itu meledak.", jawab Xiao Long.
"Tidak semudah... Tunggu! Memang pernah ada yang otaknya meledak?!", aku menoleh tapi Xiao Long memutuskan tidak menjawab. Aku menyusulnya.
Xiao Long menghampiri seorang pemuda. Diserahkannya Pin Racun dan Pin Ruang kepada pemuda itu. "Bawa ini ke Lab. Suruh siapa pun disana memeriksanya."
Tentu saja tempat ini punya Lab. Dan tempat selanjutnya yang bakal kutemukan di sini adalah kafe.
Xiao Long menangkap pikiranku. "Tempat ini punya segalanya. Restoran, Rumah Sakit, Lab, Arcade, dan sebagainya. Setiap kamarnya ber AC, sambungan listrik gratis, dan WiFi. Itu semua untuk memudahkan aktifitas Elementer dan pengembara yang mampir."
"Pengembara?"
"Pengelana dan petualang terkadang lewat sini. Kadang kami berikan mereka tempat menginap sementara."
"Kalian membolehkan orang luar masuk ke sini?"
"Tidak semua orang. Hanya anggota dari relasi atau sekutu kami di luar."
"Ada ratusan perguruan dan pesilat di seluruh dunia. Beberapa rahasia, beberapa bahkan terbuka untuk umum. Aku menjalin kerjasama dengan mereka sehingga memudahkan Elementer yang sedang melakukan misi.", Xiao Long melanjutkan.
"Ya sudah. Itu tidak penting bagiku. Toh aku juga tidak akan pernah menginap di sini. Bicarakan tentang misi tadi!"
Xiao Long menatapku keheranan. "Kukira otakmu bakal meledak."
"Jadi, aku ingin kau mencari benda ini...", Xiao Long menyentuh sepanjang lingkar pin miliknya dan hologram sesuatu yang berbentuk seperti atom memancar dari pin milik Xiao Long. Bentuknya seperti struktur atom memang, tapi itu jelas bukan atom. Bulatan di tengahnya memancarkan cahaya yang terang sekali, sementara lingkaran lingkaran yang mengelilinginya, terbuat dari berbagai elemen. Api, Air, Tanah, Udara, dan banyak lagi.
Aku memandangi hologram itu. "Apa itu?", tanyaku, tidak bisa menahan rasa penasaran.
"Kami menyebutnya Mahkota Elemen."
"Mahkota? Antara benda itu memang sebuah mahkota atau itu hanya sembarang benda yang kalian tidak tahu cara menamainya?"
"Jujur saja, aku tidak tahu. Guruku, Sang Pendekar, yang menamainya begitu. Katanya hanya kau, Pewaris nya, yang bakal paham kenapa itu dinamai begitu. Siapa yang menciptakan tidak ada yang tahu."
"Sebentar. Kalian tidak tahu apa apa tentang benda ini. Dan benda ini bahkan tidak berada di dimensi ini. Jadi kuterka benda itu pernah berada di tangan kalian. Apa atau siapa yang menyebabkan benda ini sampai ke dimensi sebelah?"
Xiao Long sekarang melihatku dengan pandangan berbeda. "Kau mungkin memang tidak terlalu waras, tapi otakmu...jelas lebih dari otak manusia biasa."
"Aku bisa saja menunjukkan secara singkat jawaban dari pertanyaan mu, tapi benda untuk melakukan itu sudah hilang."
"Benda?"
"Sebuah perkamen..."
"...dengan logam lingkaran di tengahnya?"
Xiao Long terkejut. "Dari mana kau tahu?"
"Aku menemukannya di...seorang teman."
Xiao Long makin terkejut, tapi dia sepertinya memutuskan untuk tidak perlu tahu siapa temanku itu.
"Kalau begitu kau pasti sudah melihat...rekaman itu. Nah, saat Guruku berlari ke Shade, lalu ledakan itu terjadi, butuh 2 tahun bagiku untuk mengetahui kalau Guruku menteleportasikan Shade ke dimensi sebelah, mengurungnya tanpa sedikitpun celah. Mahkota Elemen inilah yang dia gunakan untuk melakukan itu. Tapi Mahkota Elemen membutuhkan raga dan jiwa kita dalam kondisi terkuat. Saat itu Guruku sudah kepayahan, lelah dan hampir hampir sekarat. Jadi saat melakukan itu, dia menguras tenaga dalamnya, tubuhnya menguap saat portal terbuka."
Ekspresi Xiao Long seketika murung setelah menceritakan itu.Setelah menunggu sampai muka Xiao Long kembali normal, aku melanjutkan, "Jadi, bagaimana cara membuka pintu kalau kuncinya ada di balik pintu?"
"Aku memikirkan itu sebelumnya, tapi dengan pin Ruang mungkin kita bisa membukanya.", ucap Xiao Long sambil membuka pintu di depannya. Tanpa aku sadari, selama berjalan tadi Xiao Long membawaku lantai 2.
Begitu pintu dibuka, keramaian seketika menyeruak.
"Ini Ruang Latihan. Tapi kau tidak akan pernah belajar di sini. Bagi Elementer 4 Utama...latihan di sini terlalu mudah.", Xiao Long berjalan melewati Ruang Latihan dan menaiki tangga di ujung ruangan.
"4 Utama? Aku menemukan 5 di pantai saat itu."
Dahi Xiao Long berkerut, "Tidak mungkin. Aku hanya membawa 4 pin Elemen Utama saat itu."
"Kecuali...Shade yang menjatuhkan pin itu, dengan sengaja. Apa kau membawanya?"
"Tidak pernah keluar dari jaketku.", aku merogoh kantong jubahku. Kosong. "Ap... Apa? Dimana?"
"Kau menaruhnya di kantong jubah atau jaket mu?"
"Memang nya berbeda ya?"
Xiao Long mengusap wajahnya. Aku yakin dia sudah menyambarku dengan petir kalau aku bukan Sang Pewaris.
"Tentu saja beda."Aku menarik pin dari jubahku. Tubuhku kembali seperti semula. Aku meraih ke dalam kantong jaketku. Kuserahkan pin pin itu ke Xiao Long.
Xiao Long memandang ke pin yang berukuran lebih besar dari yang lain, "Ini jelas jelas pin Tanah. Kedua pin ini Air dan Udara. Dan ini..."
Xiao Long berhenti. Matanya terus tertuju ke pin di tangannya, memastikan kalau dia tidak salah lihat."Pin apa itu?"
"Tidak mungkin. Benda ini hilang ribuan tahun yang lalu. Aku bahkan tidak yakin benda ini ada, sampai sekarang."
Xiao Long mengusap permukaan pin itu. Seketika sebuah proyeksi kehijauan berbentuk sebuah jam muncul.
"Ini pin Waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Warrior
FantasyDax, anak SMP biasa terpaksa mengalami petualangan penuh pertarungan melawan sang Ninja Bayangan. Elemen api dia kuasai pertama kali, namun mampukah dia selamat dari musuh musuh yang selalu mengintai?