Aku berlari ketika melihat Audi di bangku taman sekolah, bersama headphone, buku harian sepertinya, dan juga kotak bekal yang kukasih tadi.
Aku langsung duduk di sampingnya, karena kalau bertanya Audi tak akan menjawab.
"Di," ucapku.
Dia tak menanggapi, aku sabar.
Jangan marah pada Audi. Marah lah padaku, karena aku belum bisa menaklukannya.
"Tau gak kenapa Elsa Frozen banyak disukai anak kecil?" tanyaku berusaha membuka pembicaraan.
Audi diam.
"Alasannya karena Elsa punya kekuatan. Lo juga punya kekuatan, kekuatan menarik hatiku padamu," ucapku melanjutkan.
Krik, krik, krik!
Audi tak kunjung bereaksi, dia malah sibuk dengan dirinya sendiri. Mengayunkan kepala, memainkan pena yang dipakai untuk menulis tadi.
"Audi Audi alangkah indahmu. Raga, senyum, tawa di hatinya Haldo. Pelukismu agung, siapa gerangan. Audi Audi ciptaan Tuhan," ujarku dengan irama lagu Pelangi.
Audi tetap diam, tak menoleh sama sekali padaku. Audi semakin larut pada pikirannya sendiri. Mengabaikan ragaku yang terukir jelas di sampingnya.
Tiba-tiba Audi bersuara, mengayunkan kepala seirama lagu yang dirinya dengar, mungkin.
"You just want attention. You don't want my he--."
Cepat-cepat kuletakan jari telunjukku di bibir Audi supaya dirinya berhenti bernyanyi.
Audi menjauhkan jariku dari bibirnya, menoleh padaku dengan wajah datar.
Aku melepas headphone-nya, mengalungkannya pada leher Audi.
"Gue suka sama lo, bukan bentuk dari cari perhatian. Gue suka apa adanya dalam diri lo. Gak salah 'kan gue berjuang?" ucapku mengutarakan.
Audi memasang headphone-nya kembali, berjalan meninggalkanku bersama kotak bekal di sampingku.
Audi berjalan baru beberapa langkah, namun dirinya seketika berhenti. Berbalik badan melangkah kepadaku.
Audi mau apa? Tolong netralisirkan detak jantungku!
Audi diam di depanku. Menarik kedua telapak tanganku dengan tangan kiri, dan membawa kotak bekal di sampingku dan menaruhnya di telapak tanganku.
"Makasih," ucapnya, kemudian berlalu dari hadapanku.
Aku terkekeh. Audi selalu manis dalam caranya.
Aku menyukainya, satu lagi, Aku menyukainya lagi!
[]

KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS #01] : Andara's Wer
ContoDia Audi, aku memanggilnya seperti itu. Audi bukanlah seorang fangirl yang mengagung-agungkan idolanya, bukan anak populer yang semua siswa tahu, bukan juga anak sekolah yang mengutamakan gaya semata. Audi cenderung cuek, bahkan aku sempat menja...