Hari ini hari selasa, hari yang cukup dingin. Sedingin hatinya Audi yang belum meleleh karena pesonaku.
Aku duduk di bagian belakang angkot, pojok. Menyendiri karena memang sendiri. Melihat pinggir jalan dari dalam angkot.
Angkot berwarna ungu ini melewati rumah Audi, rumah calon mertua. Tanpa sebab bibirku membentuk sebuah senyuman.
Kau tak akan pernah mengerti. Sebab kau tak mengalaminya. Melewati sebuah benda mati yang berhubungan dengan Audi saja sudah membuat hati seorang Haldo Raksawan berdenyut gembira.
Namun perlahan senyum itu terkubur. Perlahan namun pasti, Angkot berwarna ungu ini melewati seorang gadis yang tak lain adalah Audi, Audi Farren Andara. Dambaan hati Haldo.
Namun bukan itu sebab senyum ini luntur. Akan tetapi Audi berjalan bersama dengan Mahya dan tertawa. Tawa Audi yang langka di hadapanku.
Angkot kian menjauh. Aku berhenti di gerbang sekolah dan menunggu di depan kelas.
Beberapa lama Mahya datang tapi tak bersama Audi. "Mahya!"
"Apaan?" tanya Mahya.
"Lo lagi belajar atau udah handal?"
"Ngomong apaan sih lo?" Mahya melangkah hendak pergi. Tanganku yang gesit cepat menarik tasnya.
"Lo mau ngomong apa?" tanya Mahya sembari membulatkan matanya.
"Lo tau gue lagi berusaha supaya ada di hatinya Audi?" tanyaku sebagai permulaan.
Takutnya jatung Mahya tak kuat jika aku langsung menge-bomnya dengan inti pembicaraan.
"Terus, apaan?" Mahya malah membalas seperti itu.
"Lo ngehalangin kemerdekaan hati gue," beberku.
"Apaan sih?"
"Lo mau deketin Audi di saat lo tau gue lagi ngedeketinnya juga? Nikung!" lampiasku dengan senyum miring yang dibuat-buat.
Seorang Haldo tak jago marah-marah, perlu diingat.
"Apaan sih lo? Gak jelas. Gue gak perlu ngedeketin Audi supaya deket sama dia. Gue udah deket sama Audi sebelum lo deketin dia," ujar Mahya membuatku jantungan di tempat.
Jadi maksudnya?
"Terus lo kenapa ngasih gue id-nya Audi?"
"Karena lo minta," jawab Mahya kembali berjalan.
"Sejauh mana lo deket sama Audi?" teriakku pada Mahya.
Mahya berhenti berjalan dan menoleh padaku. "Gak perlu lebay kayak gitu, gue deket sama Audi. Sepupuan," balas Mahya.
Hah?
Haruskan koprol di sini?
Audi, aku akan memperjuangkanmu seutuhnya!
[]
![](https://img.wattpad.com/cover/119982448-288-k214057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS #01] : Andara's Wer
Cerita PendekDia Audi, aku memanggilnya seperti itu. Audi bukanlah seorang fangirl yang mengagung-agungkan idolanya, bukan anak populer yang semua siswa tahu, bukan juga anak sekolah yang mengutamakan gaya semata. Audi cenderung cuek, bahkan aku sempat menja...