Tak lama, murid kelas 2 yang tadi keluar, datang. Wajah mereka terlihat syok.
"kenapa? Kenapa?" Tanya murid-murid lain penasaran. Mereka terduduk diam. Jam berakhir, namun pak Manra belum keluar dari ruangan. Sedangkan beberapa murid ada yang sudah keluar karena penasaran dan melihat kejadian yang baru saja terjadi. Seluruh sekolah sudah sepi. Mereka mencoba melihat lab. Kimia. Tercium bau aneh dari dalam. Yuki, Melly, Rianis, Tiwi, Jesi, Isti, Oki, Masri dan Amir mencoba masuk kedalam sambil menutup mulut dan hidung masing-masing.
"Ih...! Apaan sih nih? Jorok!" Keluh Jesi sambil sedikit meloncat-loncat karena jijik.
"ya udah..., tuan putri! Silahkan tunggu di luar aja..." Kata Yuki dengan wajah (sok) manisnya. Sambil menghela nafas kesal, Jesi keluar sambil menunggu balasan chat dari gebetan barunya.
Yuki dan yang lain kembali menelusuri lab. Sesekali, Amir bermain dengan menendang botol-botol yang berserakan di lantai.
"jangan gitu..." Kata Masri pada Amir. "hormati lab. Kimia... Pantes aja kemaren lo konfigurasi elektron aja kagak tuntas!" Ejek Masri lalu tertawa diikuri Amir.
"Kamvret, lo! Emang lo tuntas?" Tanya Amir di sela tawanya. Kali ini Masri tertawa keras sambil memukul bahu Amir.
"kagak! HAAA...!" Kata Masri masih sambil tertawa diikuti yang lain.
"dasar bodoh!" Ejek Melly. Mereka terus berjalan melihat-lihat lab. Kimia yang kini sangat berantakan. Mereka melihat sesuatu yang aneh di dekat pencampur molekul. Mereka mendekat, melihat lebih jelas apa itu.
"pak Rahmat!" Pekik Rianis. Mereka makin mendekat. Terlihat guru yang dianggap killer oleh semua murid itu terduduk lemas dengan bola mata yang sudah putih semua seperti terbalik. Selain itu, wajah dan tubuhnya sudah putih pasi seperti seluruh darah dalam tubuhnya tersedot habis entah kemana. Tiwi, Rianis, Isti dan Yuki menutup mulut menahan teriakan mereka terkejut dan takut. Wajah mereka memperlihatkan ekspresi jijik.
Di tempat lain, Alwa masih menunggu pacar sekaligus senionya, Obi. Alwa dan Obi selalu berdua, ke manapun dan kapanpun. Bahkan saat ulangan berlangsung, Obi selalu berusaha untuk bisa keluar lebih dulu hanya untuk menunggu Alwa di depan ruangannya. Juga saat Alwa sedang ada tugas kelompok, Obi tak pernah tertinggal untuk kali ini, Obi tak kunjung datang, membuat Alwa sedikit kesal. Sementara murid kelas 2-2 lain berusaha membujuk pak Manra agar segera melaksanakan remedial saat itu juga.
Di lab. Kimia, Melly yang penasaran dengan tubuh pak Rahmat yang terlihat membengkak mencoba menyentuhnya dengan jari telunjuk.
"eh? Kok kenyal gini? Kayak balon!" Ejek Melly. Yuki ikut penasaran dan mencoba mengikuti Melly, namun, belum sempat menyentuh, tangan pak Rahmat tiba-tiba bergerak. Yuki yang kaget sontak berteriak diikuti yang lain, lalu berlari keluar menemui Jesi.
Baru saja keluar dari lab, mereka melihat dua orang berlari ke arah mereka. Gerakannya tak beraturan. Mata mereka putih seperti yang mereka lihat pada pak Rahmat, serta kulit yang pucat dan sedikit bengkak. Melly terdiam memperhatikan kedua orang yang tengah berlari itu, tanpa sadar, teman-temannya berlari ketakutan. Akhirnya ia tersadar setelah mendengar suara teriakan Tiwi dan Rianis, kemudian ikut berlari sekuat tenaga.
Jesi masih duduk santai sambil fokus ke layar smartphone nya, dan tak menghiraukan teriakan yang lain. Ia menganggap teman-temannya terlalu lebay. Hingga, tiba-tiba Tiwi menarik tangan Jesi agar ikut berlari menuju kelas. Jesi yang bingung kemudian menoleh untuk melihat apa yang sedang ia dan temannya hindari.
"AAAAA!!!! MEREKA APA!??" Teriak Jesi sambil berlari. Namun tak ada satupun yang menjawab karena semuanya untuk berlari.
Hingga akhirnya, mereka sampai di kelas. Oki berinisiatif untuk segera menutup dan mengunci pintu.
"PAK!!! Mereka aneh! PAK RAHMAT!" Kata Amir masih terengah-engah, ucapannya pun masih kacau dan tak jelas. Pak Manra mencoba melihat keluar melalui jendela, terlihat dua orang dalam keadaan yang mengerikan mengelilingi ruang kelas, anehnya, tak satupun dari kedua makhluk itu yang mendekat ataupun mencoba mendobrak pintu.
To be continued...Udah chapter ke 3...!!!
Ok, sejak bikin cerita ini, banyak teman terutama di kelas yang ngebahas...
Seneng nya!!!
Walaupun masih blm begitu populer, tp, saat denger temen di sekolah ngomong tentang BSA, rasanya exited!
Mau cepet pulang dan ngetik lagi...
Buat yang udah vote dan komen ataupun yang cuma jadi sider, terima kasih banyakkk!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/120913815-288-k969534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody School Assignment
Science FictionPetualangan para murid menghadapi petaka akibat percobaan mematikan di sekolah mereka, dan kini menjadi tugas yang harus mereka selesaikan untuk bertahan hidup.