Hidden Monster

3.8K 302 15
                                    

Masri, Juan, Ridwan, Iki, Oki, Sita, Fahya, dan Zahra menyemprotkan spray anti serangga ke tubuh mereka masing-masing, kecuali Dila yang memisahkan diri untuk mencari perlengkapan pribadinya. Naas, dari dalam toko, sesosok makhluk mengerikan itu datang dan langsung menarik Dila. Ia tak terinfeksi, hanya saja beberapa bagian tubuhnya telah lenyap. Dan lagi-lagi Sita, Zahra, dan Fahya sibuk berteriak ketakutan karena terpaksa harus menyaksikan secara langsung bagaimana keganasan para zombie itu.

"DIAM!!!!" Teriak Masri kesal. Trio rempong itu terdiam menahan isak nya. "Lo bertiga mau teriak ampe tuh mulut sobek? Gue juga TAKUT! Tapi, kita gak bakal selamat kalo cuma teriak!!!"lanjut Masri.
"Ya udah, mau tetep nunggu di sini?" Tanya Iki. Semua ny kembali bejalan menuju ke kelas mereka, kelas 2-2.

Di tengah jalan, Iki melihat zombie yang mirip dengan seseorang. Gadis yang selalu ada untuknya, sang kekasih, Yunda. Gerakan yang tak beraturan, pucat, serta noda darah segar di sekitar mulut dan beberapa bagian tubuh lainnya. Ia tampak berjalan dengan lemas. Iki melihat sosok yang kini telas berubah itu. Pikirannya kalut, belum hilang ingatan tentang kematian temannya, kini ia harus melihat orang yang di cintainya dalam keadaan yang mengenaskan.

Perjalanan mereka terhenti karena Iki yang tak mau beranjak. Karena terlalu banyak mengeluarkan keringat, serta gerimis kecil, membuat efek spray dan lotion anti serangga mereka luntur. Dengan begitu, Yunda leluasa menyerang mereka.

"BRAKK!!! SRAKKK!!" Suara Iki yang menerjang tubuh Yunda dengan skop, kemudian mencoba mencabik tubuhnya untuk memastikan kalau zombie itu benar-benar tewas. Iki terdiam setelah penyerangan itu. Ia melihat jasad yang sudah berantakan serta tangan dan sekopnya yang berlumuran darah.

"Ayo!" Ajak Masri tanpa rasa bersalah sedikitpun. Namun, Iki tetap tak mau beranjak. Sita yang harus membawa dua tas karena kepergian Dila ikut membujuk Iki agar segera pergi, takut para zombie berdatangan.

"Ayo!!" Kata Masri setengah berteriak. Tetap tak menggubrisnya.

"Ayo, ki...,gue takut...!!" Kata Sita dengan suara yang gemetar. Tak terasa air matanya mulai mengalir.

"ayoooo" bujuk Sita masih dengan menangis.

Masri mulai naik pitam. Ia kesal karena menurutnya Iki terlalu berlebihan.

"BRAKKK!!! SRAKK!! SRAAKKK!!" Suara mengerikan itu kembali terdengar. Dengan membabi buta, Masri merampas dan menyerang Iki dengan sekop yang sama yang Iki gunakan untuk menghabisi nyawa sang kekasih Yunda. Bahkan,Iki tak sempat berbicara ataupun berteriak. Masri melakukan nya semuanya dengan cepat tanpa ada yang bisa mencegahnya.

Sita, Fahya dan Zahra kini kebahisan suara untuk kembali berteriak. Lagi pula ada hal yang lebih mengerikan daripada para zombie. Yaitu monster tersembunyi yang sekarang tengah berada di antara mereka.

"Lo apa-apa an sih?" Tanya Juan tak terima sahabatnya mati di tangan Masri. Tubuh nya gemetar antara takut dan kesal. Keringat dingin memgucur di tubuh mereka. Dengan kesal Juan mendorong Masri dengan keras. Seperti kerasukan sesuatu, Masri kembali menghunuskan sekop miliknya pada Juan. Tubuh para Oki, Zahra, Sita, dan Fahya gemetar, mereka takut. Bahkan ketakutan mereka sekarang melebihi ketakutan mereka pada para zombie. Para murid perempuan tak lagi berteriak seperti biasanya saat mereka takut, mereka diam dengan keringat dingin yang terus mengalir.

Masri menoleh kebelakang. Semuanya terdiam, Ridwan dan Oki masih memegang kardus berisi makanan hasil jarahan mereka. Masri sadar atas apa yang ia lakukan, lantas segera membiarkan tubuhnya terkena gerimis hujan untuk sedikit membersihkan noda darah segar di tubuhnya.
To be continued




Jangan lupa vote dan comment nya!!!
hehehe
Buat yang udah vote dan comment...
Terima kasiiihhh banyaaakkkk!!

Bloody School AssignmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang