Kali ini giliran Oki dan Ahruz yang berpatroli. Jam di tangan Oki masih menunjukan pukul 3:16 am. Sehingga udara masih terasa sangat dingin, serta kabut pagi dengan tipis mulai muncul. Bau busuk dari mayat-mayat yang tak jelas bentuknya masuk melalui ventilasi yang di lapisi dengan kain transparan,menyengat ke dalam hidung. Memang tak terlalu bnyak mayat, namun cukup untuk membuat hingga radius 5 meter dari mayat itu mencium bau busuk dan anyir. Oki dan Ahruz sesekali menggerutu sambil tetap menutup hidung. Saat tengah berpatroli; duduk sambil mengamati keadaan di luar lewat jendela, mendadak Oki ingin buang air.
"Ruz, temenin gue yuk?" Ajak Oki sembari memegangi perutnya. Ahruz tertawa, mengerti dengan maksud Oki.
"Gitu aja minta temenin!" Ejek Ahruz lalu kembali tertawa.
"Udah, jangan banyak bacot!" Oki sudah tidak tahan lagi dengan 'panggilan alam' yang sudah mendesaknya dari dalam perutnya itu. Ia segera menarik Ahruz. Tanpa membawa apa-apa Oki terus menarik tangan Ahruz, menutup kembali pintu dan kembali berlari.
Sayang, usai melaksanakan 'tugas mulia' nya dan hendak kembali ke kelas, Oki dan Ahruz harus berhadapan dengan hal mengerikan. Mereka melihat seseorang yang sudah terinfeksi dan masih menggunakan seragam laboratorium seperti yang digunakan para senior mereka yang melakukan eksperimen lalat Phorid dan Jamur Ophiocordyceps Uniliteralis. Sosok itu menggeliat seperti cacing kepanasan di atas tanah. Oki dan Ahruz tidak berani mendekat. Tiba-tiba saja leher senior mereka itu lepas, hampir sama seperti Obi. Ahruz dan Oki menutup mulut, menahan mual. Tatapan jijik dan ngeri mereka lontarkan pada jasad itu. Tak lama seekor serangga keluar di antara leher yang terlepas, mencoba mengepakkan sayap mungilnya. Oki dan Ahruz tak tahan dan langsung mengeluarkan sisa makan malam dari perutnya.
Makhluk kecil itu terbang, sepertinya ke suatu tempat. Namun itu tak menjadi perhatian Oki dan Ahruz, melainkan gerombolan makhluk lain yang datang menggerumuni mayat itu dan dengan ganasnya memakan jasad yang tergeletak di tanah itu.
Oki dan Ahruz akhir nya tak tahan dan kembali berlari menuju ke toilet untuk bersembunyi.
Matahari muncul dengan teriknya. Satu persatu para murid kelas 2-2 bangun dengan tenang, kemudian mencuci muka.
"Tadi, yang jaga siapa?" Tanya Septi pada Amir.
"Oki sama Ahruz!" Jawab Amir mantap, kemudian menoleh seperti mencari sesuatu, diikuti Septi.
"ASTAGA!!!" Kata Amir mengagetkan yang lain. Semua menatap Amir heran.
"Oki sama Ahruz hilang!" Lanjut Septi.
"Paling juga patroli keliling kelas." Jawab Masri santai kemudian mengambil air.
"gak mungkin!!" Sahut Arin. "kalo patroli kenapa gak balik-balik? Lagi pula mereka pasti tau, kan? Kalo di luar bahaya?" Lanjut Arin.
"Ya udah! Gue cek ke toilet! Sapa tau mereka ke sana!" Kata Amir mengambil sapu ijuk. Namun, Masri segera menahannya.
"Lo jaga yang di kelas! Biar gue yang ngecek!" Masri menawarkan diri. Amir menatap kawannya itu dan akhir nya setuju, karena Masri lebih berpengalaman menghadapi para zombie di luar.
"Masri!" Teriak seseorang saat Masri hendak membuka pintu. "gue ikut!" Pinta gadis berkacamata dan childish, Melly.
"eh? Serius?" Tanya Zahra kaget. Melly menganggukan kepala.
"awas lo kalo ribet!" Ancam Masri.
"Udah... Tenang aja! Gue gak bakal ngerepotin kok! Lagi pula, gue pengen sekalian ngamatin, sapa tau gue tau penyebab kenapa mereka jadi kanibal ganas!" Kata Melly.
"DAAAAHHHHH!!!" Teriak Melly pada teman-temannya di kelas. Lalu pergi bersama Masri.
Anehnya, kali ini Melly yang tak pernah meninggalkan tas kesayangan berisi banyak mainan itu, entah karena lupa atau tak sengaja, kali ini ia meningggalkannya begitu saja.
"Tumben tuh anak gak bawa tas?" Celetuk Isti.
"Mungkin dia lelah..." Ejek Tiwi.
To be continued.Haaaiiiii...
Hohoho
I'm back!!
Makasih udah baca BSA...
(terharu)
Oh ya, tadi malam baru baca ulang BSA bagian sebelumnya...
Kok aku ngerasa ada yang ngejanggal, ya?
Kalo kalian ngerasa hal yang sama tolong komen, kasih tau apa yang ngejanggal atau apapun lah, misal nya cerita nya gk jelas atau apa pun lah?
Biar bisa di perbaikin...
Di bagian yang manapun...
Ya udah...
Pokok itu aja...
Terimakasih bnyak...
Jangan lupa vote dan comment nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody School Assignment
Science FictionPetualangan para murid menghadapi petaka akibat percobaan mematikan di sekolah mereka, dan kini menjadi tugas yang harus mereka selesaikan untuk bertahan hidup.